Aku sedang bersiap untuk meninggalkan kantorku ketika Anthony menelepon.
"Hai." Sapaku.
"Hai. Malam ini aku ada pertemuan penting di Emporium. Kuharap kau bisa ikut serta hadir."
"Dan apa perananku nanti?" Tanyaku. Aku curiga aku akan dijadikan tukang masak lagi.
Anthony tertawa. "Hanya tinggal di sana. Ada Greta hari ini, tapi jika kau ingin mengambil peranannya mempersiapkan hidangan, aku akan sangat menghargainya."
Aku memutar mataku. "Baiklah aku akan ke sana. Kita lihat saja apakah aku akan mood memasak nanti."
"Terima kasih. Aku cinta kamu."
"Aku cinta kamu juga." Balasku. Lalu kami memutuskan sambungan dan aku meminta Jack untuk mengantarku ke Emporium.
Aku memasuki apartemen Anthony dan seperti biasa rumah itu sepi sekali. Aku tadi sempat mampir ke counter desainer untuk membeli beberapa pakaian, jadi aku langsung menuju kamar Anthony untuk membongkar belanjaanku.
Aku meletakkan belanjaanku di ranjang dan aku baru menyadari belanjaanku banyak sekali. Tentu saja, aku tadi terburu-buru jadi kuambil semua yang kuanggap menarik tanpa aku coba.
Lalu aku mulai mencoba beberapa pakaian, aku ingin berpakaian dengan tepat untuk acara malam ini.
"Kau tampak luar biasa."
Aku terkejut karena tiba-tiba Anthony datang. Aku menoleh, dia tampak kusut dan berantakan.
"Kau baik-baik saja?" Tanyaku dan menghampirinya. Dia mengecup bibirku.
"Aku benar-benar lelah." Jawab Anthony pelan. Lalu dia merebahkan tubuhnya di ranjang. Aku sedikit merasa tidak enak karena belanjaanku memenuhi ranjang berukuran california king itu.
Aku menghampirinya. "Apa yang terjadi?"
Dia tersenyum. "Tidak ada yang istimewa. Namun terlalu banyak yang aku kerjakan, aku pikirkan, dan aku putuskan hari ini. Belum lagi pertemuan sebentar lagi."
Anthony bukanlah orang yang suka mengeluh. "Tidak banyak yang aku kerjakan hari ini." Kataku. Aku menghampirinya dan meringkuk di sampingnya dengan gaun Prada yang sedang aku coba. "Tinggal satu kesepakatan lagi, ini tidak akan lama." Lalu aku memeluknya.
Anthony mengecup keningku. "Itulah kenapa aku ingin kau berada di sini."
"Katakan, siapa yang kau undang malam ini?"
"John Humphrey. Dia seorang orang rumahan. Jadi kuharap kau berkelakuan baik malam ini." Dia tersenyum menggoda.
"Mohon maaf, aku sudah lupa caranya berbuat nakal." Aku sedikit kesal mendengar dia. Tapi dia tertawa. "Maksudmu John Humphrey dari Hummax Hotels?"
Anthony mengangguk. "Ya, itu dia." Lalu Anthony bangkit. "Sebaiknya aku bersiap."
"Hey, menurutmu lebih baik aku pakai dress yang mana?"
"Sesuatu berwarna biru mungkin lebih baik." Jawab Anthony tanpa menoleh. Lalu dia masuk ke kamar mandi.
"Baiklah." Aku menggumam. Lalu membuka tas Chanel yang aku ingat aku membayar dress biru saat berbelanja tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Home (COMPLETED)
Romance*Previously published as Going Home* LOVE HAS ITS UPS AND DOWNS JUST LIKE THE STOCK VOLATILITY Seperti halnya volatilitas saham, cinta juga mengalami pasang surut. Alice dan Anthony harus berpisah karena suatu tragedi di masa highschool. Keduanya ti...