Flourishing Home: Part One

2.7K 119 0
                                    

Setelah perundingan yang panjang, Anthony akhinya berhasil mengakuisisi Red Chain, sebuah perusahaan produsen alat berat konstruksi, jadi dia bermaksud mengadakan pesta untuk merayakan keberhasilannya itu.

Pada dasarnya Clementine and Theodore Groups dan Rith Enterprise Holdings memiliki karakteristik perusahaan yang sama. Mereka adalah perusahaan holdings yang membawahi banyak divisi di antaranya divisi properti dan konstruksi, perbankan, retail, telekomunikasi, media, pertambangan, dan transportasi. Dan bagi C&T, menguasai Red Chain merupakan efisiensi di bidang properti dan konstruksi mereka.

Aku mengemasi barang-barangku, kantor sudah sepi. Kulihat Amelia, seorang gadis bagian Research and Development, masih bermain dengan komputernya. Aku menghampirinya. "Kau berlembur malam ini?"

Amelia tersenyum. "Sebenarnya sudah hampir selesai. Kau tahu, tentang rencana produksi skincare kita. Namun ada beberapa hal yang ingin aku sempurnakan."

"Baiklah. Kalau meminum kopi atau coklat panas membuatmu lebih baik, buatlah sepuasmu." Aku memiliki dan memimpin perusahaan kosmetik ini dan aku tak ingin hubunganku dengan karyawan tampak kaku.

"Terima kasih, Alice." Jawab Amelia. Lalu aku meninggalkan kantorku, menuju Emporium. Sebenarnya apartemen termewah di kota Neplines itu merupakan salah satu aset orang tuaku.

Di Emporium, dengan arahan Greta caterer menata meja-meja hidangan dan dekorasinya. Greta memang maid yang sangat hebat, Aku kagum padanya.

"Miss Alice." Sapa Greta.

"Halo Greta. Bagaimana persiapannya?"

"Sejauh ini lancar, Miss. Bagaimana menurutmu?"

Aku memandang dekorasi ruangan itu. "Ada yang tidak benar di sini." Kulihat dekorasi bunga menggunakan carnation kuning. No! Bukan itu lambang kesuksesan. Wajah Greta tampak gelisah.

Aku memanggil seorang petugas caterer. "Aku ingin carnation diganti dengan poppy kuning." Petugas itu sesaat melirik Greta. Tentu saja, aku orang baru di sini.

"Baik, Miss." Jawab petugas itu, lalu dia berlalu.

Tak lama kemudian Anthony datang. Dia menghampiriku dan mengecup bibirku. "Tampaknya kita sudah siap berpesta." Dia memandang sekeliling ruangan.

"Ya. Kecuali satu. Aku ingin semua carnation kuning diganti poppy kuning."

Anthony mengernyitkan dahinya. "Sepenting itukah?"

Aku tersenyum. Mungkin memang konyol mengganti hal sepele seperti bunga. "Carnation kuning lambang penolakan, dear. Aku lebih suka poppy kuning, lambang kesuksesan."

"Baiklah. Itu luar biasa. Sekarang aku ingin kau bersiap, kau tampak kusut setelah seharian bekerja."

Setelah semua siap, kami menunggu tamu-tamu yang datang. Kami mengundang teman, saudara, dan beberapa bawahan Anthony. Tamu pertama datang. Seorang gadis dan aku tak mengenalnya.

"Senang kau bisa datang, Hazel. Perkenalkan pacarku, Alice Ritholz."

Hazel tersenyum lebar. Gadis itu cantik. "Hai Miss Ritholz. Siapa di Neplines yang tak mengenalmu? Aku Hazel, Personal Assistant Mr. Zedeck. Sebenarnya Mr. Zedeck punya dua PA, tapi Allison tak bisa hadir."

"Alice saja. Silakan nikmati malam ini." Aku menyambut tangan Hazel.

"Terima kasih. Wow, kalian menyiapkan yang luar biasa!" Lalu Hazel menuju meja minuman.

Semakin lama semakin banyak tamu berdatangan. Kemudian kulihat Karen muncul dari lift.

"Halo, sayang." Sapanya. Aku memeluknya. "Aku senang kau mau hadir."

Luscious Home (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang