Part 12

135 33 7
                                    

"Heh, Ethanos! Mau lo apaan sih? Kalo lo emang suka sama gue juga setidaknya lo gak harus nerima tawaran bokap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh, Ethanos! Mau lo apaan sih? Kalo lo emang suka sama gue juga setidaknya lo gak harus nerima tawaran bokap. Lo pikir gue mau gitu sama lo?"

Ethan menulikan pendengarannya sekali lagi. Sungguh menyebalkan, dari tadi ia terus diikuti Sheryl kemanapun. Terlebih lagi gadis itu terus mengeluarkan umpatan-umpatan pedas kepadanya.

"SETHAN!!! LO DENGER GUE GAK SIH? KENAPA SEMALEM LO NGOMONG GITU KE BOKAP GUE?!"

Ethan memutarkan tubuhnya hingga berhadapan langsung dengan gadis itu. Tatapannya jatuh pada dahi Sheryl yang berkeringat. Mungkin gadis cantik itu terlalu bersemangat mengikuti langkah kaki Ethan yang hilir mudik dirumah Sheryl. Semalam ia memang menginap di kediaman keluarga Ganeva dikarenakan jarak antara apartemennya dengan rumah Sheryl terbilang cukup jauh.

"Lo mau gue jawab apa?" tanya Ethan, menoyor kening Sheryl dengan telunjuknya.

Sheryl mengaduh kesakitan, "Gue mau lo jawab sesuai dengan apa yang ada dihati lo."

Ethan mengernyit, "Kalo itu sih ya pasti jawabannya gue juga gak mau pacaran sama cewek galak macem lo." sahutnya.

Sheryl mendelik, "Ya terus kenapa lo malah bikin bokap gue berharap lebih sama hubungan kita?"

"Kalo nanti gue suka sama lo, gimana?" tanya Ethan, menatap intens wajah Sheryl.

Sheryl mendongkak, mencari kebohongan dimata pria jangkung tersebut. Nihil, pria itu terlalu serius dalam ucapannya tadi. Bahkan sekarang, Ethan masih menatap intens mata Sheryl yang terus memandangnya. Mereka terhanyut dalam pikiran dan tatapannya masing-masing.

Tanpa diduga, Ethan mengikis jarak diantara keduanya. Pria itu mendekatkan wajahnya kepada gadis yang selalu membuatnya panas dingin, dan sedetik kemudian...

"Woy! Masih pagi udah mau maksiat."

Ethan dan Sheryl menoleh kearah suara dan mendapati Arfa yang kini melipatkan kedua tangan di depan dadanya. Ethan mendelik, sedangkan Sheryl menatap kakaknya itu dengan tatapan datar dan sedetik kemudian ia pun berlalu meninggalkan kedua pria tersebut tanpa sepatah kata pun.

Arfa berdehem, "Gue salah ya?" gumamnya seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bangke!" umpat Ethan, lalu pergi meninggalkan Arfa yang kini menampilkan deretan gigi putihnya.

***

Kalo nanti gue suka sama lo, gimana?

Sheryl memutar-mutar sedotan yang berada didalam cangkir berisi minuman yang dipesannya secara asal. Pikirannya melayang saat kalimat pendek yang diucapkan Ethan terlintas dibenaknya. Setelah kejadian tadi pagi, Sheryl memutuskan untuk melepaskan penatnya di sebuah cafe yang pernah ia datangi saat guru dansa (Ethan) mengajaknya bertemu.

 Setelah kejadian tadi pagi, Sheryl memutuskan untuk melepaskan penatnya di sebuah cafe yang pernah ia datangi saat guru dansa (Ethan) mengajaknya bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang