Part 4

142 37 5
                                    

"Aaaaaaaaaaaaa!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaaaaaaaa!!!"

"Aw,"

Sheryl melompat dari kasurnya dan segera berlari ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Sedangkan Ethan, ia meringis kesakitan karena tubuhnya terhempas ke lantai dengan keras karena dorongan Sheryl yang tiba-tiba.

Sheryl kembali keluar dari kamar mandi dan langsung meluapkan amarahnya kepada Ethan yang masih terduduk dilantai. "Lo ngapain dikamar gue? Terus apa-apaan lo tidur di samping gue? Lo juga ngapain peluk-peluk gue? Lo pikir gue cewek apaan hah?!!!"

Ethan mendongkak, lalu menatap sinis ke arah Sheryl. "Gue jelasin juga lo pasti gak bakal berhenti diem. Oh shit! Gue telat." Ethan mengacak rambutnya seraya berdiri dan berlari menuju kamar yang ditempatinya.

Sheryl menggeram, "EH SETHAN!!!" teriaknya.

***
"Arfa udah berangkat ke kantor ya?" tanya Sheryl seraya mendekat kearah Bi Ela yang sedang mengeluarkan stok makanan dari keranjangnya.

Bi Ela tersenyum, "Sudah, Mbak. Tadi mas Arfa berangkat pagi-pagi banget. Mbak Sheryl udah sarapan? Tumben jam segini, Mbak Sheryl sudah rapi. Mau kemana, Mbak?"

Sheryl mengangguk, "Aku udah sarapan tadi. Eh iya, si guru les itu belum keluar kamarnya?" bisik Sheryl.

"Belum, Mbak." jawab bi Ela.

Tak lama kemudian, Sheryl melihat Ethan tergesa-gesa berjalan menuju pintu rumah. Dengan cepat, Sheryl melesat menghampiri Ethan.

"Ekhem, lo mau kemana? Lo harus ngejelasin dulu soal semalem." ujar Sheryl seraya mensejajarkan langkah kakinya dengan Ethan.

Ethan menghela napas panjang, "Nanti lagi, gue sibuk. Gak ada waktu, gue ada kelas."

Sheryl tetap mengikuti langkah kaki Ethan yang semakin lebar, "Ikut dong. Gue bosen dirumah. Siapa tau di kampus lo ada cogan yang cocok buat gue."

Ethan berhenti, lantas membalikkan badannya untuk menghadap Sheryl. Mata Sheryl menyipit saat sinar matahari dari arah belakang Ethan masuk kedalam penglihatannya.

Ethan mencodongkan wajahnya dan menatap tajam Sheryl, "Untuk kali ini aja gue minta tolong jangan ganggu gue." tekannya.

Sheryl meniup wajah Ethan, "Gue gak akan ganggu. Kalau lo gak mau ngajak gue, gue bakal laporin ke Arfa kejadian tadi pagi. Dia pasti bakalan marah besar kalau tau temennya ada dikamar gue semaleman." Sheryl melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Gue di kamar lo cuma tidur. Itu juga gara-gara semalem lo gak lepasin tangan gue." tegas Ethan.

"Dia gak bakal percaya sama lo! Gue bisa kok yakinin Arfa kalau lo tidur seranjang sama gue." ucap Sheryl.

Ethan melirik jam tangannya sekilas, lalu menghela napas kasar, "Ya udah. Lo ikut, tapi awas aja kalau lo sampe ganggu kerjaan gue."

Sheryl tersenyum penuh kemenangan, "Oke, Ayo!"

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang