Part 16

147 31 6
                                    

Jam menunjukkan pukul 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 13.00 WIB. Sheryl menguap dan menggerakan tangan kanannya untuk menutupi mulutnya. Sudah lebih dari dua jam gadis itu terduduk manis di dalam aula kampus yang sedang mengadakan seminar khusus pasca SBMPTN.

Help me!!! Pantat gue keram.... jerit Sheryl dalam hati.

Sreeettt!!!

Sheryl menolehkan kepalanya ke samping saat mendengar suara decitan kursi yang ditarik tepat di sebelahnya.

Matanya menyipit sebelum kesadarannya mengalahkan rasa kantuknya. "Huaaaa setan beneraaan!!!" histeris Sheryl seraya beringsut mundur menjauhi seorang perempuan dengan rambut yang menutupi sebagian wajahnya.

Teriakan Sheryl itu cukup mampu membuat seisi aula yang awalnya cukup berisik menjadi hening dalam hitungan detik. Tak sedikit orang yang menatap geli ke arah Sheryl dan gadis berambut tirai itu. Sheryl sendiri bingung karena tak ada yang mau menjelaskan apapun tentang gadis aneh yang kini duduk di sampingnya.

Setelah suasana kembali normal, Sheryl mencoba mendekati kembali gadis aneh itu yang kini sedang membaca buku tebal bergenre Thiller di depannya. "Sorry karena tadi gue teriak. Gue pikir lo-"

"No problem. That's my fault because I always look weird, and maybe ... scary" jawab gadis itu tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang dibacanya.

Sheryl menggeleng, "You're not scary. it's just that i was surprised because i was so sleepy," bohong Sheryl. Padahal jantungnya masih maraton di dalam sana.

Gadis itu menoleh tanpa memperlihatkan seluruh wajahnya, "Gue Audrey. Fakultas hukum."

Sheryl melongo. Ia bingung karena gadis bernama Audrey itu mengenalkan dirinya tanpa mengulurkan tangan ataupun berekspresi.

Audrey berdehem, "Gue kesini bukan mau dengerin omongan mentor di depan."

Sheryl mengernyit, "Terus?"

"Gue cuma mampir."

Sheryl merapatkan bibirnya rapat-rapat seraya mengalihkan pandangannya ke arah lain. Beberapa detik kemudian Sheryl kembali menolehkan wajahnya, "Gue Sheryl, calon maba fk di Universitas **"

Apes banget, ketemu orang-orang aneh yang judesnya gak ketulungan.

***

"Ayo pulang." seru Sheryl setelah dirinya berhasil menemui Ethan yang kini sedang bercengkrama dengan salah satu dosen separuh baya di sana. Sesaat matanya sempat melirik dosen itu yang tersenyum ke arahnya sebelum suara Ethan memasuki indra pendengarannya.

"Tunggu di mobil." titah Ethan.

Sheryl menggeleng, "Gue tunggu di sana aja." ucapnya seraya menunjuk salah satu bangku koridor yang diisi oleh seorang pria bernama Ravindra.

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang