Part 17

101 29 5
                                    

Berkat bantuan yang ditawarkan oleh Alex untuk membantu Sheryl dalam membeli dan menyiapkan bahan-bahan OSPEK, akhirnya gadis itu bisa beristirahat dengan tenang tanpa mengkhawatirkan kalau-kalau ia salah membawa peralatan karena sudah pasti ia ti...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkat bantuan yang ditawarkan oleh Alex untuk membantu Sheryl dalam membeli dan menyiapkan bahan-bahan OSPEK, akhirnya gadis itu bisa beristirahat dengan tenang tanpa mengkhawatirkan kalau-kalau ia salah membawa peralatan karena sudah pasti ia tidak salah karena mendapat informasi dari sumber yang akurat, yaitu Alex.

Tentunya ia sangat berterimakasih kepada Alex, karena laki-laki itu dengan sabarnya menunggu Sheryl yang berbelanja tanpa mengeluh sedikit pun. Tau sendiri kan bagaimana ribetnya seorang perempuan untuk menentukan pilihan dalam berbelanja. Jika saja yang membantunya adalah Ethan, mungkin gadis itu akan frustasi karena puas mengkonsumsi makian yang diberikan oleh Ethan.

Sheryl merasakan ponselnya bergetar menandakan ada pesan baru yang masuk. Ia pun segera merogoh sakunya untuk membaca pesan tersebut. Baru membuka ponselnya, senyuman Sheryl langsung terlukis di wajahnya menandakan bahwa ia senang mendapat pesan dari orang tersebut.

Kak Alex

Udah tidur?

Belum kok. Kenapa?

Kak Alex
Besok udah mulai ospek, kan?
Semangat❣️

"Huaaaaaaaa! Kak Alex ngasih emot hati, demi apa anjir?!" pekik Sheryl refleks dan melempar ponselnya ke kasur ketika membaca pesan terakhir yang dikirim Alex. Sedetik kemudian gadis itu mengambil kembali ponselnya untuk membalas pesan dari Alex.

Makasih, Kak.

Kak Alex
Besok berangkat sama siapa?

Sama supir, mungkin.
Kenapa?

Kak Alex
Gue jemput, ya?

Sheryl sudah hampir mengiyakan ajakan Alex, namun bayangan wajah Ethan tiba-tiba saja terlintas di benaknya. Ia mengkhawatirkan apa yang akan terjadi apabila dirinya berangkat bersama Alex, ia hanya tak ingin hal seperti tempo hari terulang kembali.

Gak usah deh, Kak, makasih.

Kak Alex
Oh, oke kalo gitu.
Udah malem, selamat tidur.
Have a nice dream.

Lagi-lagi sosok Ethan muncul di benaknya ketika membaca pesan tersebut. Mungkin Ethan tidak akan bersikap semanis Alex kepadanya jika hendak menyuruhnya tidur. Ethan pasti akan memaki Sheryl terlebih dahulu. Ah, kenapa ia jadi membanding-bandingkan lagi kedua pria itu, sih? Pikirnya.

***

TOK TOK TOK

"Sheryl! Masih belum bangun lo? Ini udah jam tujuh. Lo gak mau kesiangan, kan?!"

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang