Part 23

68 21 4
                                    

"Kenapa? Masih gak percaya kalo gue bisa masak?" Ethan mengerlingkan matanya ketika melihat Sheryl yang terpukau akan kemampuan memasaknya yang tepat seperti apa yang Elsa katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? Masih gak percaya kalo gue bisa masak?" Ethan mengerlingkan matanya ketika melihat Sheryl yang terpukau akan kemampuan memasaknya yang tepat seperti apa yang Elsa katakan.

Sedikit penjelasan, beberapa waktu yang lalu Sheryl terperangah ketika mengetahui bahwa wafel buatan Ethan memang sangat lezat. Sangat pantas jika disandingkan dengan restoran-restoran terkenal di luaran sana. Tanpa berpikir lebih lama, Ethan pun menawarkan diri untuk membuat wafel lagi agar gadis itu percaya. Dan tentu saja Sheryl tidak menyia-nyiakan kesempatannya agar mendapatkan makanan gratis.

Setelah memastikan bahwa Ethan benar-benar membuat wafel tersebut barulah ia percaya. Dengan lahap ia menghabiskan wafel tersebut yang berhasil membuat Ethan terkekeh karena melihat cara makan gadis itu yang terkesan tidak anggun. Pandangannya seketika jatuh pada sisa-sisa makanan yang terdapat di sudut bibir Sheryl.

Baru saja Ethan hendak menyentuh sudut bibir gadis itu, namun ucapan tak terkira Sheryl terpaksa membuat pergerakkan tangan Ethan terhenti dan menggantung di udara.

"Mau ngapain lo? Jangan bilang kalo lo mau ngelap bibir gue kayak di tv-tv." telak Sheryl.

Ethan berdehem. "Siapa bilang? Gak usah kepedean," jawabnya lalu menoyor kening Sheryl hingga membuat gadis itu mengaduh. "Orang tadi di jidat lo ada nyamuk, makanya mau gue geplak."

"Sialan! Jadi gak nafsu gue buat ngabisin ini," keluh Sheryl sambil masih memegangi keningnya.

"Emang udah habis, Latasha!" sinis Ethan.

Sheryl mengernyit. Gadis itu menolehkan kepalanya untuk melihat piring yang ada di hadapannya. "Lho, kapan gue habisin ini? Ih, lo kok gak ngeberhentiin gue sih? Kalo gue jadi tambah gendut, gimana?!"

Ethan teperangah di tempatnya ketika melihat Sheryl yang sudah mencak-mencak dan memberikan tatapan maut kepadanya. "Kok jadi nyalahin gue?"

"Kalo lo gak bikin ni wafel kan gue gak akan makan, Ethan!"

"Ck, emang kenapa sih? Makan wafel segitu gak akan bikin lo gendut, Latasha." Ujar Ethan gemas.

"Tau ah, gue mau pulang!" seru Sheryl lalu bangkit dari duduknya. "Elsa! Ayo pulang!" teriaknya namun tak kunjung mendapat balasan. Ketika melihat ke ruang tamu, ternyata Elsa sudah tertidur di sofa dengan memeluk boneka teddy bear yang seukuran dengan badannya.

"Yah, kok tidur sih?" gumam Sheryl.

"Biarin aja dia di sini. Besok gue anterin ke rumah lo," timpal Ethan ketika melihat Sheryl yang hendak membangunkan Elsa.

"Enggak! Ntar dia lo apa-apain, lagi." 

"Ya ampun Latasha, gue bukan pedofil." desisnya. Namun sedetik kemudian, ia mengeluarkan smirknya. "Atau lo juga mau ikut tidur di sini?"

Sheryl mendelik. "Najis! Pokoknya gue sama Elsa pulang malam ini. Gak ada nginep-nginepan."

Ethan mengalah dan membawa tubuh kecil Elsa ke dalam gendongannya. "Eh eh, lo mau bawa dia kemana?" tanya Sheryl.

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang