Hujan turun dengan begitu derasnya. Dela memutuskan untuk duduk di depan mushola sekolah bersama teman-temannya sambil menikmati makanan yang tadi baru saja dia beli.
"Basah kuyup banget kalian berdua." Kata Salma sambil memandang Dela dan Raya secara bergantian. Salma sebenarnya haru ini juga ada ekskul voli bareng sama Riana. Namun, karena cuaca yang tidak mendukung ekskul pun ditunda. Akhirnya dia terjebak di sekolah dan membuang waktu sia-sia.
"Ya tadi waktu kita masih antri cilor (aci telor), udah gerimis. Eh waktu pesenan kita dibuatin malah hujannya deras banget." Jawab Dela.
"Kalian juga tau mau hujan malah jajan." Sahut Riana.
"Laper nggak bisa ditunda kali." Raya memakan cilornya dengan lahap.
"Lo tau, tadi waktu gue beli cilor sama Raya situasinya ricuh banget. Payung ibuknya yang jualan pontang-panting kena angin, tempat yang buat goreng cilornya meletup-letup minyaknya karena kena air hujan. Gue kena letupan minyaknya lagi. Panas beneran." Ucap Dela dengan menggebu-gebu. "Pas di jidat gue." Dela menunjukkan dahinya yang terkena letupan minyak tadi.
Spontan, teman-temannya pun tertawa.
"Alay banget sih lo." Salma geleng-geleng kepala.
"Beneran ih, bukannya gue alay." Jawab Dela untuk membela diri. Salma pamit pulang duluan karena hari sudah semakin sore.
Rumornya, ekskul modern dance juga ditiadakan. Akhirnya Dela dan Raya hanya nongkrong di depan mushola sampai menunggu hujan reda. Dela pun membuka room chatnya dengan Vranda.
Kak save ya
Oke, Dela kan?
Iya kak
"Raya, bantuin gue dong." Kata Dela dengan ekspresi yang tak bisa diartikan.
"Kenapa?" Raya masih sibuk mengunyah makanannya.
"Gue kan rencananya mau minta nomor WA-nya Vincent ke Kak Vranda nih, tapi gue harus basa-basi dulu." Jawab Dela serius.
"Serius?" Raya terkejut mendengar hal itu.
"Iya, serius. Cepetan." Dela membujuk Raya.
"Eh kalian ngapain sih, ribut gitu." Sela Riana bingung.
"Nothing." Dela nyengir.
"Harusnya ada Salma disini, dia kan berpengalaman." Kata Raya yakin.
"Bener juga lo, kenapa dia harus pulang duluan." Gerutu Dela tak terima.
Dela pun berbasa-basi dengan Vranda selama beberapa menit, hingga akhirnya...
Kak, boleh minta kontaknya Kak Vincent nggak?
Setelah mengirim pesan tersebut, Dela malah panik sendiri. Takut Vranda nanya macam-macam sama dia.
"Lo kenapa?" Tanya Raya bingung.
Dela menunjukkan pesan yang terakhir dikirimnya kepada Vranda.
"Sa ae lu tong." Raya tertawa kecil.
Vincent? Bentar ya. Aku SS in aja dari grup. Ngga nge-save soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Won't Let Go [Complete]
Teen Fiction#768 dari 44,8 ribu on fiksiremaja (18-03-19) #16 dari 2,13 ribu on secretadmirer (20-03-19) #534 dari 7,17 ribu on acak (09-04-19) "Gue tau, gue terlambat untuk ungkapin ini semua ke lo..." Lalu, Ditya pergi meninggalkan Dela sendirian. Dela bingun...