Terdengar suara sepeda motor yang diparkirkan di depan rumah Dela.
"Aduh, dia beneran kesini?" Gumam Dela yang saat itu sedang mengintip melalui jendela kamarnya. Kamar Dela terletak di lantai 2, jadi semua bisa terlihat dari sana. Dela memutuskan untuk pura-pura tidak tau.
"Dela! Dicariin teman kamu ini." Teriak Rina, mamanya dari luar pintu kamar Dela.
"Iya, ma." Jawab Dela kalem. Dia sempat merapikan rambutnya sebentar dan segera mengganti celana pendeknya dengan celana training.
Sesampainya di ruang tamu...
"Ada apa?" Tanya Dela kepada Arthur.
"Lo tadi nggak baca chat gue ya?" Arthur malah balik bertanya.
"Nggak sih." Jawab Dela berbohong. Padahal tadi dia sempat membacanya, tanpa membuka room chat-nya dengan Arthur.
"Gue mau ngajakin lo main. Bisa nggak?" Suara Arthur mulai agak kalem.
"Lo coba deh minta izin sama orangtua gue dulu." Jawab Dela malas.
------------
"Gue gentleman kan!" Seru Arthur ketika sampai di depan rumah Dela."Terserah lo sih." Dela bingung dengan orangtuanya. Kenapa juga malah mengijinkannya untuk pergi bersama Arthur? Dela tidak suka dengan hal ini. Dia tidak biasa keluar rumah malam-malam apalagi dengan cowok.
"Kita mau kemana sih?" Tanya Dela sambil mengerutkan kening.
"Lo udah makan?" Tanya Arthur. 'Ni cowok kebiasaan. Kalo ditanya malah balik nanya. Pengen gue tampol rasanya.' Batin Dela kesal.
"Belum." Jawab Dela jujur.
"Ya udah kita makan aja ya." Ucap Arthur sambil memberikan helm kepada Dela.
------------
"Beef burger with cheese satu sama lemon tea satu ya mbak." Arthur memesan makanan dan minuman favorit nya."Gue pesen steak nggak papa?" Tanya Dela sambil melihat-lihat menu di buku menu yang ia pegang.
"Boleh. Katanya lo belum makan." Jawab Arthur sambil tertawa kecil.
Dela pun ikutan tertawa."Ya udah mbak, saya pesan blackpaper chicken steak nya satu sama milkshake coklat ya." Kata Dela kepada waitress.
Selama menunggu pesanan, hanya keheningan yang terjadi antara Dela dan Arthur. Padahal biasanya, jika mereka sudah bertemu seperti ini. Pasti ada saja yang mereka bicarakan. Pandangan Dela sibuk mengitari cafe & resto tersebut. Pandangannya tiba-tiba saja jatuh pada seorang cowok yang sedang duduk sendirian di pojok , di atas mejanya terdapat 1 gelas milkshake coklat.
"Itu kok kayak Ditya ya?" Gumam Dela.
"Tadi lo bilang apa?" Tanya Arthur yang ternyata mendengar gumaman Dela barusan.
"Nggak apa-apa kok." Jawab Dela untuk menetralisir keadaan.
Arthur hanya manggut-manggut. Dela benar-benar penasaran. Dia pun memutuskan untuk bermain hp supaya tidak keliatan oleh Arthur jika dia sedang memerhatikan seseorang.
Tring.
Ada pesan masuk di hp Dela.Lo di rumah nggak?
Kening Dela berkerut. Dia merasa bingung dengan keadaan saat ini. Bagaimana jika Ditya tau kalo dia sedang ada di kafe resto yang sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Won't Let Go [Complete]
Novela Juvenil#768 dari 44,8 ribu on fiksiremaja (18-03-19) #16 dari 2,13 ribu on secretadmirer (20-03-19) #534 dari 7,17 ribu on acak (09-04-19) "Gue tau, gue terlambat untuk ungkapin ini semua ke lo..." Lalu, Ditya pergi meninggalkan Dela sendirian. Dela bingun...