Night 40: Rani

3.4K 165 18
                                    

Delisha melingkarkan selendang dupatta di tubuhnya untuk menutupi pakaiannya yang robek oleh tangan Imdad. Dia dan Imdad berlari ke dalam rumah menuju kamar Rani. Gadis mungil itu terbaring tak berdaya dengan mata tertutup. Tubuhnya gemetaran dan bergumam tak jelas karena demam tinggi. Bibi duduk di sampingnya menggenggam erat tangan mungil itu sambil terisak.

Berdiri seorang laki-laki tua dan kurus bertelanjang dada, mengenakan kain jingga di pinggangnya dengan menenteng wadah dupa dari kuningan mengepulkan asap beraroma khas menyeruak dalam kamar. Cepol rambut abu-abu bulat membatu karena telah bertahun-tahun digelung dan tak dibuka. Tiga garis putih melintang di dahi laki-laki berkulit legam tersebut. Ia menggumamkan bermacam-macam mantra dengan tubuh bergetar dan mata putih selutuhnya. Pria itu seorang dukun dan ia sering dipanggil untuk mengusir roh jahat

Delisha berdiri di ambang pintu sementara Imdad menghampiri Rani. Imdad meremas rambutnya sendiri dan mendesah kesal melihat kondisi Rani. Ia menyentuh dahi anak itu dan merasakan panas bagai bara api."Bagaimana keadaannya?" tanya Imdad pada Bibi. 

"Jara-ji bilang Rani dipenuhi roh jahat, kita harus menguburnya hidup-hidup atau kita harus memberikan tumbal yang sesuai kalau kita ingin menyelamatkannya."

"Tumbal?"

____________________________

Hai, buat kamu yang sudah sampai part ini.

Lanjutan cerita ini ada di:
DREAME / INNOVEL / ALLNOVEL

Disarankan install ALLNOVEL karena baca di situ gratis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disarankan install ALLNOVEL karena baca di situ gratis. Tapi tidak semua story karya Sisil tampil. Kalau yg lengkapnya ada di DREAME/INNOVEL dan sebagian gratis/buka bab pakai iklan/koin

Play In Darkness (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang