Part ini sudah aku revisi, sebagian ada yang dirubah.
Selamat Membaca!
--------------------
Sudah 3 hari Harry lalui dengan merindukan anak-anaknya, meskipun dia bekerja. Namun pikirannya tak pernah lepas dari kedua anaknya yang berada jauh darinya. Apa yang dilakukan anak-anaknya, apa mereka makan dengan baik, apa mereka bersenang-senang? Deretan pertanyaan itu muncul dibenaknya.
Harry meraih ponselnya dan memutuskan untuk melakukan VideoCall pada ponsel Anne.
Pada nada sambung kelima, akhirnya Anne menjawab panggilan darinya. Senyuman lebar terpasang diwajah Anne saat melihat wajah anaknya yang begitu ia sayangi.
"Hey Son! Bagaimana kabarmu sayang?" tanya Anne diseberang sana dengan senyuman yang tak luntur membuat Harry ikut tersenyum juga.
"Aku baik Mom, bagaimana dengan Mom sendiri?" tanyanya balik sambil memposisikan dirinya pada posisi yang nyaman diatas kasur empuk hotel itu.
"Seperti yang kau lihat Sayang, Mom sehat-sehat saja." balasnya.
"Well, kuharap anak-anak tidak menyusahkan dan membuatmu lelah Mom." tuturnya.
"Oh tidak sayang, mereka tidak menyusahkan Mom sama sekali. Malahan Mom senang karena mereka ada disini menemani Mommy, setidaknya Mom tidak sendirian dirumah jika Daddy mu pergi" kata Anne sambil melirik kebelakang.
"Baguslah kalau begitu, Ohya. Dimana mereka?"
Layar yang tadinya menampilkan wajah Anne kini bergerak hingga tak lama setelah itu menampilakan gambar menggemaskan kedua anaknya yang tertidur dengan dikelilingi mainan.
"Mereka kelelahan karena bermain, Ahya. Kau tahu Harry? Pernikahanmu dan Avka akan dilakukan tahun depan. Mom sudah membicarakan ini pada orang tua Avka, lagi pula kalian sudah cukup lama bertunangan" seketika raut wajah bahagia Harry hilang begitu saja saat mendengar ucapan Anne. Apa-apaan?!
"Mom? Kau mengambil keputusan tanpa se izinku?" Harry menatap Anne tak percaya, dia sudah cukup bersabar selama ini menghadapi sikap Anne yang selalu ingin mengontrol semuanya termasuk dirinya. Namun kini dia sudah lelah akan hal itu, dia bukanlah anak kecil yang tak bisa menentukan hal terbaik untuk dirinya sendiri.
"Ini untuk kebaikan anak-anak dan kau juga Harry, kau harus melanjutkan hidupmu. Jangan terus tenggelam dalam masalalu, Avka wanita yang tepat dalam hidupmu" Ucapan Anne lagi-lagi membuat Harry geram.
"Aku tahu kau memikirkan kebaikan anak-anak dan juga diriku, tapi bukan seperti ini Mom caranya! Dan ingat satu hal lagi Mom. Jika ada wanita yang tepat dalam hidupku, itu hanyalah Tifanny! Bukan yang lain"
"Cukup Harry! Sampai kapan kau mau hidup dalam bayang-bayang Tifanny?! Mom juga sama sepertimu, Mom juga kehilangan Tifanny. Tapi bukan berarti kita harus berlarut-larut Harry! Ini sudah 3 tahun dan dia sudah tiada! Dan keputusan Mom sudah bulat, kau akan menikah dengan Avka"
"Fuck!"
Harry langsung memutuskan sambungan teleponnya pada Anne dan melempar ponselnya diatas tempat tidur, dia mengusap wajahnya dengan kasar seraya menunduk.
Dia terus berpikir tentang Anne, bagaimana bisa Anne memaksakan kehendaknya untuk menerima pernikahan sialan itu? Sedangkan ia sama sekali tak memiliki perasaan apapun terhadap wanita bernama Avka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Time 2🇬🇧
Fanfiction[Book 2] Kepergiannya sungguh merubah hari-hariku, bukan hanya aku. namun juga putra kami. dimana Aaron yang dulu hanya sering menyebut namaku kini selalu menyebut nama ibunya. kami merindukannya. sangat!