Part 7 :Sesuatu yang menyembul

970 76 17
                                    


Harry sampai diapartment saat jam menunjukkan pukul 2 malam, ia terpaksa meninggalkan anaknya berdua didalam apartment karena Ivan yang mengatakan ada hal penting namun nyatanya Ivan hanya mengajak mereka untuk berjongkok dibalik pagar rumah Rebecca dan berakhir dengan lari ditengah malam.

Harry tersenyum kecil saat melihat kedua anaknya tidur diranjang mereka masing-masing, ia kembali menutup pintu kamar anak-anaknya lalu memasuki kamarnya.

Melucuti semua pakaiannya hingga hanya tersiksa boxer hitam ketatnya, Harry melempar tubuhnya keatas ranjang dan mulai bergabung dialam mimpi.

-----------------------------------------------

Seperti yang dilakukannya 3 tahun belakangan ini, Harry kembali sibuk menyiapkan sarapan, mempersiapkan anak-anaknya. Dan juga berangkat kekantor dengan membawa anak-anaknya.

Aaron tersenyum kecil saat melihat Olivia dan juga Rebecca, anak itu benar-benar merindukan Ibunya saat melihat sosok Rebecca.

Harry memanggil Rebecca dan Olivia yang hendak memasuki lift umum dan mengajak Rebecca untuk ikut bersama-nya dilift khusus itu, awalnya Rebecca sempat menolak lantaran tatapan para karyawan yang begitu menusuk namun Harry mencoba meyakinkannya hingga membuat Rebecca menarik Olivia untuk ikut bersama mereka.

Lift diisi oleh celotehan Olivia dan juga Emily sedangkan Aaron sibuk memeluk buku dongeng yang dibelikan Harry kemarin untuknya, rencananya hari ini ia akan membaca bersama dengan guru privat yang telah disewa oleh Harry.

Mereka langsung mengerjakan tugas masing-masing saat tiba diruangan Harry, sesekali Rebecca tertangkap basah sedang memperhatikan Harry membuat pria itu kian melambung tinggi.

"Guru Aaron sudah datang" ucapan David membuat Harry mendongak, Harry menyuruh David membawa guru Aaron.


Neels Cloe Horan

Harry tersenyum saat melihat kedatangan kakak Niall itu.

"Terima kasih sudah datang Neels" ucap Harry.

"Tak perlu berterima kasih, itu sudah tugasku." balas Neels dengan senyuman.

Neels pun mengajak Aaron untuk belajar sehingga Emily dan Olivia juga ikut belajar bersama Aaron, Harry tersenyum kecil dan menoleh pada Rebecca yang lagi-lagi salah tingkah karena tertangkap basah sedang memperhatikan Harry.

Rebecca begitu mengagumi Harry, dia merasa berbeda saat bersama Harry. Merasakan perasaan yang tak seharusnya pada Harry.

Harry menyuruh Neels untuk keruangan sebelahnya, lebih tepatnya ruangan David yang sangat jarang ditempati karena David lebih sering menghabiskan waktunya dimeja yang ada didekat lift.

Sekarang hanya Rebecca dan Harry didalam ruangan itu, Harry kini secara terang-terangan menatap Rebecca. Dia sudah merencanakan sesuatu untuk mendapatkan Rebecca. Dia tak peduli lagi, Rebecca adalah Tifanny atau bukan. Yang jelasnya kini dia mengetahui perasaannya itu.

Rebecca yang merasa diperhatikan kini mendongan menatap Harry, wajahnya memerah saat Harry menatap kearahnya dengan senyuman kecil walau pun begitu tetap memperlihatkan lesung pipi-nya.

"Rebecca, bisa kau kemari?" suara berat Harry membuat Rebecca sedikit mengidik.

Harry akan memancing Rebecca untuk mengingat dirinya, kini dia yakin jika wanita itu adalah Rebecca.

Rebecca dengan pelan berjalan kearah Harry yang sudah berdiri didepan meja dengan melipat tangan didada, Harry terus memperhatikan wajah Rebecca hingga membuat wanita itu ingin tenggelam saja dalam air es karena merasa malu terus diperhatikan.

One Last Time 2🇬🇧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang