Author P.O.V
Rebecca mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe agar dapat menemukan siapa pemilik Note yang terletak diatas meja nya tadi pagi, karena dia yakin orang itu adalah orang yang dikenal nya.
"Hey Rebecca" tepukan dibahu nya membuat Rebecca terlonjak dan langsung menoleh, alisnya terangkat saat melihat Dann datang dengan senyuman lebar. Jadi Note itu dari Dann?
"Jadi?"
Dann mengedikkan bahu. "Siapa lagi?" Dann membawa Rebecca kesebuah meja dan duduk bersama nya disana..
Mereka berbincang sambil sesekali tertawa sambil menunggu pesanan makanan mereka.
Harry memasuki Cafe itu dan mengedarkan pandangannya, rahang nya menegang saat melihat Rebecca dan Dann.
"Jadi...aku punya saingan? Bajingan tengik itu?" gumamnya, kekesalannya memuncak saat Dann menyelipkan anak rambut Rebecca sedangkan Rebecca tersipu malu."Sial! Kenapa mereka bisa bertemu disini?! Aku yang menulis Note itu untuknya, apa Rebecca pikir Dann yang memberinya?!" geramnya.
Flashback On
Harry mencengkram kuat stir saat melihat Rebecca dan Dann datang bersama dengan berboncengan, matanya menyipit saat lagi-lagi mereka berjalan bersama. Hatinya memanas saat melihat Rebecca tersenyum lebar.
"Sialan! Aku harus bertindak! Bajingan itu juga menyukai Rebecca"
Setelah Rebecca dan Dann masuk kedalam lift, Harry segera melangkah dengan tatapan dinginnya. Mengabaikan para pegawai yang menyapa dirinya. Peduli setan! Dia sedang malas bicara.
Saat sampai diruangannya, Harry menompang dagu sambil memikirkan bagaimana caranya agar Dann jauh dari Rebecca. Harry menggelengkan kepala nya saat sebuah ide gila terlintas dalam pikirannya.
Yaitu menjebak Dann dalam sebuah Scandal, itu terlalu beresiko. Belum lagi jika nantinya Rebecca tahu bahwa Scandal itu hanyalah jebakan yang dibuatnya. Maka tamat lah riwayatnya, dia pasti akan masuk blacklist Rebecca.
"Aku harus mengungkapkan perasaanku, yeah. Itu lebih baik dari pada Scandal" gumamnya, Harry memanggil David untuk membantunya. Tak lama Anne masuk kedalam ruangannya sambil berteriak mencari jalang Harry.
"Ada apa Mom?"
"Aurbey bilang kau memiliki kekasih Harry, dimana jalang itu?!"
"Mom dengar dulu" Harry menarik Anne lebih dekat dan menjelaskan siapa itu yang dimaksud kekasih Harry.
"Apa Mom bisa membantuku? Ini hanya pengalihan"
Sampai akhirnya Anne mengangguk, David masuk dan disuruh untuk menelpon Alice sekertaris Dann dan meminta Rebecca naik. Sedangkan David turun kebawah dan menyimpan Note itu diatas meja Rebecca.
Flashback Off
"Aku ingin mengatakan bahwa ak..-"
"Hey kalian juga disini? Boleh kita duduk bersama?" Harry datang dengan wajah tanpa dosa-nya, dalam hati Dann menyumpah serapahi boss sialannya itu karena telah merusak momen dimana ia akan menyatakan perasaannya pada Rebecca.
"Silahkan" Rebecca tersenyum tipis karena dia masih belum melupakan kekesalannya pada Harry pagi tadi.
Harry tersenyum lebar dan mendaratkan bokong-nya pada kursi, Dann mendengus kesal dengan samar agar Harry tak tahu kekesalannya. Walau pun begitu, Harry tetap tahu bahwa Dann sedang kesal padanya. Setan didalam dirinya mengangkat kaki diatas meja dan tertawa lebar melihat raut wajah Dann yang kini berubah muram.
🍁🍁🍁
"Ayo, pulang bersamaku Rebecca." ajak Dann.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Time 2🇬🇧
Fanfiction[Book 2] Kepergiannya sungguh merubah hari-hariku, bukan hanya aku. namun juga putra kami. dimana Aaron yang dulu hanya sering menyebut namaku kini selalu menyebut nama ibunya. kami merindukannya. sangat!