Typo Everywhere!!
-------
Harry melepas pelukannya pada tubuh Rebecca yang masih menegang, dia tersenyum kecil saat menemukan gadis kecil bermata biru itu menatapnya dengan cengiran lebar.
"Miss you Dad!" pekik Olivia langsung memeluk Harry yang telah berjongkok didepannya.
Dann yang berada didalam langsung keluar setelah mendengar seruan Olivia tentang 'Dad' nya yang tadi diceritakan kepada Dann, dan melihat Olivia memeluk Harry membuat Dann kebingungan.
"Tidak mungkin-kan? Jika Dad yang dimaksud Oliv adalah Mr. Styles?" batin Dann bertanya-tanya pasalnya Rebecca bilang, Olivia hanya akrab dengan Calum dan juga seseorang yang dipanggilnya Dad. Rebecca sengaja tak memberitahu siapa sosok Dad yang sering disebut Olivia, namun kini nyatanya semuanya terungkap.
"Uncle Dann, this my dad" celetuk Olivia dengan menarik tangan Harry untuk bersalaman dengan Dann, Harry melempar tatapan tak bersahabatnya untuk Dann. Mengingat beberapa waktu lalu pria itu menetap didalam rumah anak dan istrinya selama 1 jam.
"Dad, ini Dann. Dia supir Mom" mata Dann membulat saat mendengar Olivia menyebutnya sebagai supir, yang benar saja! Baru Dann akan membantah tapi tawa kencang Harry sudah terlanjur meledak.
"Really?! Dia supir Mom?" Olivia ikut tertawa melihat Harry tertawa, siapa yang tidak akan ikut tertawa jika melihat wajah Harry yang memerah dengan ekspresi konyol saat ini?
"Harry!" mendengar suara Rebecca yang seperti tikus terjepit, Harry langsung berusaha mengendalikan tawanya.
---------------
Harry sibuk bermain bersama Olivia walau pun matanya tak pernah lepas memperhatikan gerak-gerik kedua manusia yang tengah berbincang ria membuat hati Harry memanas, rasanya dia ingin meledak-ledak dan menonjok Dann saja jika begini terus. Beruntunglah disini ada Olivia yang membuatnya sadar bahwa ia harus mengontrol emosi karena disini ada Olivia, dia juga tak mau nantinya mendapatkan cap jelek dari Rebecca lantaran ia yang memukul Dann secara tiba-tiba hanya karena cemburu.
"EKHEM!"
"Dad? Kenapa dengan tenggorokanmu?" Olivia mendongak saat mendengar suara deheman Harry yang begitu keras, dan jangan lupakan 2 orang itu juga kini sedang menatapnya dengan alis terangkat.
"Ah, tidak sayang. Hanya ada kecoak yang memasuki tenggorokanku" matanya kembali melirik kearah Rebecca dan Dann yang kembali asik berbincang. Sialan! Umpatnya dalam hati.
Tiba-tiba bibirnya ditarik hingga terpisah, Olivia dengan seksama menatap mulut Harry yang kini terbuka.
"Dad, disini tak ada kecoak." gumam Olivia sambil menyipitkan matanya dan mencari keberadaan kecoak didalam mulut Harry yang memang tidak ada.
Mendengar gumaman Olivia membuat Harry gemas ingin menggigit pipi gembul anak itu, namun tentunya tidak akan dia lakukan. Dia akan lebih senang jika bisa menggigit Rebecca.
"Kecoaknya suda Daddy telan" bisik Harry membuat Olivia menatapnya dengan mata membulat.
"Itu menjijikkan Dad, Mom bilang bahwa kecoak membawa banyak kuman!." desis Olivia ditelinga Harry.
Harry terkekeh lalu menatap jam tangannya, dia harus pulang sekarang. Anak-anaknya pasti menunggu.
"Hey, Dad harus pulang. Aaron dan Emily pasti menunggu dirumah" Harry mengecup kening dan pipi Olivia lalu melenggang begitu saja membuat Rebecca bingung melihat keterdiaman Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Time 2🇬🇧
أدب الهواة[Book 2] Kepergiannya sungguh merubah hari-hariku, bukan hanya aku. namun juga putra kami. dimana Aaron yang dulu hanya sering menyebut namaku kini selalu menyebut nama ibunya. kami merindukannya. sangat!