Part 22 : The truth

998 74 28
                                    

Typo Everywhere!
-------------------------------

-Harry Pov-

Aku menompang dagu sambil menatap orang-orang yang kini sedang berada didalam ruanganku, 4 goblin -kalian pasti tahu siapa- dan juga Ivan bersama David. Hari ini aku berencana mengintimidasi Neels agar ia mengungkapkan apa sebenarnya yang terjadi.

"Kau yakin dia akan datang Harry?" tanya Niall sambil menatap jam tangannya denganku bergantian.

"Tentu saja." tak lama pintu ruanganku diketuk dan aku yakin itu adalah Neels.

"Come in" dia menyembul.

"Maaf Harry sekertarismu tak ada diluar jadi--owh dia disini." walau pun membicarakan David namun matanya tertuju pada Liam, kenapa dia menatap Liam seperti itu?

Sedangkan aku melirik Niall yang pipinya sudah memerah bahkan sampai jidatnya juga sambil melihat Neels, Neels sama sekali tidak melirik dirinya. Ia bertingkah seolah-olah tak mengenal Niall yang notabene nya adalah adik kandung nya sendiri, apa dia mengalami hal sama seperti yang dialami Rebecca atau Tifanny ku?

"Silahkan duduk Neels" aku menunjun kursi didepanku sedangkan para pria itu duduk disofa.

Neels duduk didepanku sambil sesekali melirik kearah Liam dan aku tahu Liam juga bingung karena terus dilirik, aku dapat melihat dari kerutan dikeningnya.

Aku mulai menatapnya dengan tatapan mengintimidasi ku yang biasanya berhasil, dan crap! Dia langsung menunduk menghindari tatapanku.

"Bisa beritahu aku siapa kau sebenarnya Neels?"

"Fuck!" aku dapat mendengar umpatan kecil itu.

Dia mengangkat wajahnya dan menatapku.
"A-aku Neelisaa Jade Horan, kenapa anda bertanya seperti itu?" aku mengerutkan keningku, kenapa dia jadi se-formal itu? Dan juga dia terlihat sangat gugup.

"Aku akan mengontrakmu lebih lama jadi aku perlu datamu secara langsung dari mulutmu, demi memastikan bahwa anak-anakku diasuh oleh orang yang benar." dusta ku.

"Apa kau memiliki saudara? Adik atau kakak?" aku melipat tangan didadaku sambil menatapnya.

"A-apa itu penting?"

Aku menghela nafas.
"Tentu, aku adalah orang yang sibuk dan aku akan mengontrak dirimu menjadi pengasuh anak-anakku. Sudah pasti jika aku sibuk maka anak-anakku akan berada dirumahmu dan aku tidak mau anakku kenapa-napa hanya karena kau memiliki kakak pemabuk dan kriminalis"

"Aku tidak punya saudara, aku anak tunggal" jawabnya mantap, benar saja! Ada yang salah dengan dirinya. Karena jelas-jelas adiknya duduk dibelakang sana dengan wajah sedihnya.

"Kau bukan Neelissa Horan, kau bukan!" teriakan Niall membuat Neels tersentak dan langsung menoleh, aku saja kaget mendengar teriakannya.

"Aku Neelissa Horan! Dan siapa kau berani mengatakan bahwa aku bukan Neelissa?" aku tahu Neels kini tersulut Emosi karena tangannya mengepal sekarang.

Niall mendekat dengan rahangnya yang mengeras.
"Aku Niall Horan! Dan kau baru saja membawa nama keluargaku, siapa kau sebenarnya huh?! Kenapa kau memakai nama kakakku?!" Niall mengcengkram dagu Neels hingga membuat Neels meringis, tak ada satu pun yang mau melerai. Buat apa? Toh wanita itu harus dapat pelajaran.

"Katakan siapa kau sebenarnya atau aku akan mematahkan lehermu sekarang juga!" itu adalah kata-kata kasar pertama yang keluar dari mulut seorang Niall Horan.

"A-aku..." Niall menyudutkan Neels pada tembok dan mengcengkram leher Neels hingga wanita itu terbatuk.

"O-oke, a-aku mengaku"

One Last Time 2🇬🇧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang