▪
▪
▪
"Hilang, sesuatu yang telah pergi, takkan lagi kembali, sekalipun ia kembali, semuanya tak lagi sama"
▪
▪
▪Lelaki itu hanya menyandarkan tubuhnya di sofa sambil terus menangis, semua orang nampak tegang dan terus menyebut nama Tzuyu, contohnya Ryujin yang tak henti memanggil Tzuyu, sedangkan Somi dia menenangkan Jaehwa yang merengek menanyakan Tzuyu.
Jika tidak diseret pulang oleh Taehyung, Jungkook mungkin menggila dan akan berlari untuk mencari wanitanya, tapi untung ia mau dibujuk karena diingatkan pada Jaehwa.
Sana?
Dia pergi, dia pergi meninggalkan mereka saat tahu siapa perempuan bernama Irene bagi Taehyung, suaminya.
Kecewa? Jelas.
Apa ia tak berhak? Sayangnya, Sana berhak untuk itu. Taehyung langsung kembali pulang setelah mengantarkan Jungkook ke Jeon Mansion.
Taehyung merasa ia harus segera kembali dan menjelaskan semuanya pada Sana sebelum semuanya terlambat.Hati Jungkook semakin sakit, ia hanya bisa melihat Ayahnya dan Jisung berusaha menghubungi orang-orang suruhan mereka, mendengar tangisan Ryujin dan Ibunya membuat Jungkook kembali berpikiran tidak-tidak tentang Tzuyu, dan mendengar tangisan Jaehwa yang memanggil Ibunya, lengkap sudah derita Jungkook hari ini.
Jungkook beranjak, dia menghapus airmatanya kasar, namun suara bass milik sang Ayah membuat langkahnya terhenti.
"Diamlah Jung,"
Jungkook menoleh, ia tertawa getir melihat Ayahnya yang menatapnya tajam.
"Jadi aku harus menunggu begitu?"
"Jungkook!"
"Ayah! Istriku menghilang! Dan sampai saat ini aku belum tau bagaimana keadaannya!"
Keadaan menegang, menyadari itu Ryujin hanya terisak memeluk Nyonya Jeon. Jisung segera mematikan sambungan teleponnya dan berjalan melerai Kakak dan Ayahnya.
"Hyung, tenanglah--"
"Bagaimana aku bisa tenang, hah?! Istriku--"
"Dia bukan hanya terikat denganmu! Dia bukan hanya istrimu, Hyung! Tapi di rumah ini dia juga seorang menantu, kakak ipar dan Ibu dari anakmu yanh sekarang sedang menangis di kamar!" teriak Jisung karena Jungkook tak bisa lagi diajak bicara baik-baik.
Jungkook membuang pandangannya, semua yang ada pada dirinya kacau, ia sama sekali tak bisa berpikiran jernih untuk saat ini.
"Tzuyu," lirih Jungkook, ia sangat khawatir, dan ia juga sangat merindukan istrinya.
"Kami juga khawatir, tapi maksud Ayah jika kau gegabah, semuanya takkan membaik,"
"Hyung, jika kau pergi sendiri dengan keadaan seperti ini, itu akan sangat berbahaya, terlebih kita belum tau siapa yang melakukan ini, Noona mungkin saja terancam jika kita bertindak bodoh,"
"Aku tau siapa yang melakukannya," gumam Jungkook dingin dan rahangnya mengeras, mungkin ia melihat sosok orang yang dimaksud berada di hadapannya.
"Maka jika kau sudah tau jangan gegabah,"
Jungkook tertawa getir, Jisung benar. Dan ia terlalu bodoh untuk memahami semuanya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]
ФанфикJika cinta bukan pilihan, maka kita tak bisa memilih tentang siapa yang akan kita cintai. Sejatinya hati yang menuntun rasa ini berlabuh, dan hati sendiri yang memilihnya. Tentang bagaimana sungai yang mengalir dan menemukan muaranya, pun dengan seb...