▪
▪
▪
"Denganmu aku tahu, walau tak besar tapi semua yang kujalani adalah berharga"
▪
▪
▪Tzuyu mengerjapkan matanya berkali-kali, ia menutup mulutnya dengan tangan dan menatap ke sekeliling ruangan, kosong. Ia tak mendapati siapapun.
Matanya kembali bergerak melihat jam dinding yang berwarna senada dengan banyak aksen di kamar rawatnya, waktu menunjukkan pukul 2 siang, berarti sudah 1 jam ia habiskan untuk tidur, tapi kemana semua orang?
Ceklek.
Pintu terbuka, menampakkan senyuman indah di wajah Tzuyu kala melihatnya, Jungkook yang sedang menggendong Jaehwa.
Keduanya juga tersenyum ke arah Tzuyu, dengan cepat Jungkook menutup pintu dan membawa Jaehwa duduk.
"Mommy," ucap Jaehwa yang masih ada di pangkuan Jungkook, Tzuyu hanya tersenyum menatapnya.
Kini, lelaki Jeon itu tengah membongkar semua bungkusan yang ia bawa sambil masih menggendong Jaehwa, mereka tak hentinya tertawa, terutama saat Jaehwa yang bicara dengan bahasanya yang masih sulit dipahami.
Senyuman Tzuyu tak lepas, tapi airmatanya berjatuhan, hatinya menghangat melihat semua, ini yang selalu ia rindukan, dan ini yang selalu Jaehwa inginkan.
"Oh," ucap Tzuyu sambil menundukkan kepala dan menghapus airmatanya saat Jungkook menoleh dan mendapati wanitanya tengah menangis.
"Tzu,"
"Aku tidak apa-apa Oppa," ucap Tzuyu sambil tersenyum lagi.
Jungkook mengerti, ia ikut tersenyum dan mendekat. Tzuyu mengambil alih Jaehwa ke pangkuannya dan Jungkook membawa salah satu makanan yang telah dibelinya.
"Makanlah Oppa," ucap Tzuyu lagi karena tahu Jungkook belum sempat mengisi perutnya.
Acara makan pun berlangsung dengan seru, Jungkook menyuapi dirinya dan juga Jaehwa, sementara Tzuyu hanya membersihkan sudut bibir Jungkook dan juga Jaehwa.
Benar-benar manis.
🍁🍁🍁
Malam hari.
Keadaan kembali sunyi, namun terasa hangat. Jungkook sengaja membuka lebar jendela kamar rawat Tzuyu yang berada di lantai atas membuat mereka bisa melihat panorama indah kota Seoul kala malam.
Tzuyu masih mengelus punggung Jaehwa yang tertidur di dekapannya, ia memeluk erat sang putra kesayangan yang sangat menggemaskan, sementara Jungkook yang duduk berdampingan dengan Tzuyu di bed-nya setia melingkarkan tangannya memeluk sang istri.
Hening.
Tak ada yang bicara.
Mata Jungkook kembali beralih pada pemandangan yang selalu mencuri hati, sang istri.
Senyumannya kembali mengembang melihat bagaimana dengan penuh kasih sayang Tzuyu mengecup kepala Jaehwa dan kembali mengelusnya.Jungkook mendekatkan wajahnya dan menempelkan dagunya di bahu Tzuyu membuat sang wanita menoleh dengan keheranan.
"Ayo lakukan juga padaku," ucap Jungkook dengan senyumannya yang menggemaskan, Tzuyu hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]
Fiksi PenggemarJika cinta bukan pilihan, maka kita tak bisa memilih tentang siapa yang akan kita cintai. Sejatinya hati yang menuntun rasa ini berlabuh, dan hati sendiri yang memilihnya. Tentang bagaimana sungai yang mengalir dan menemukan muaranya, pun dengan seb...