03# Bukan Untuk Saat Ini

2.9K 308 38
                                    




"Setiap detik yang dilalui terasa berat, berharap di detik selanjutnya kau akan datang, tapi tidak untuk detik ini"




Sarapan untuk Jaehwa sudah selesai Tzuyu siapkan, kini wanita itu tengah memasangkan celemek makan pada sang anak, Tzuyu hanya tersenyum ketika mendengar ocehan sang putra dengan bahasa yang masih sulit dimengerti.

"Mommy,"

"Hm?"

"Atu poleh main cama Haeun?" Tzuyu kembali tersenyum, ia lantas mengangguk.

"Boleh sayang, Aunty Sana nanti akan membawa Haeun kemari, sekarang Jae makan," sambil menyuapkan sendok makan Jaehwa ke mulutnya.

Entah sejak kapan anak manis ini berubah menjadi sangat pengertian, kini Tzuyu tak lagi kesulitan membujuk Jaehwa makan, dan ia tak harus merasa bersalah karena anaknya menanyakan sang Ayah.

"Jaehwa,"

Tzuyu memejamkan matanya, ia menggertakan giginya, dilihatnya Jaehwa yang masih menahan makanan di mulut.

"Itu bukan siapa-siapa sayang, Jaehwa makan lagi ya-"

"Jaehwa, Uncle datang!" teriak lelaki itu lagi dari arah luar.

"Mommy,"

"Sebentar sayang,"

Tzuyu beranjak dan membukakan pintu, nampak seorang lelaki yang kini tengah menampilkan deret gigi putihnya, ia mengangkat tas belanja di kedua tangannya membuat Tzuyu mengembuskan nafas berat.

"Kau tidak akan menawarkan teh-"

"Kau tidak minum teh,"

"Ah iya," lelaki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku-"

"Aku bahkan tidak akan menawarkan kursi depanku untukmu, Oppa,"

Tatapan dingin dari Tzuyu sanggup membuat lelaki itu menundukkan kepalanya, ia masih diam pun dengan Tzuyu, lelaki itu menyodorkan beberapa tas belanja membuat Tzuyu menyilangkan kedua tangannya.

"Apa ini?" tanya Tzuyu tanpa beralih, lelaki itu lantas menegakkan kembali tubuhnya.

"Pakaian,"

"Untuk?"

"Tentu saja untuk kau kenakan, Tzuyu. Apa iya aku akan memberikannya padamu untuk dipajang?"

"Oppa," lelaki itu yang kini mengembuskan nafas berat.

Ia menarik tangan Tzuyu dan memberikan tas-tas itu, lantas memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

"Aku sedikit menebak-nebak ukurannya, tapi-" membuat persegi dengan ibu jari dan telunjuknya membidik wajah Tzuyu.

"Kau tetap kurus untuk Ibu hamil dengan usia kandungan 7 bulan, jadi mudah untuk-"

"Aku tidak akan datang," potong Tzuyu membuat lelaki itu langsung menutup mulutnya.

Tzuyu dan lelaki itu saling menatap, kini nampak jelas di mata sang pria bahwa Tzuyu tengah meyembunyikan sebuah luka, walau sebenarnya ia sudah tahu akan hal itu.

Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang