▪
▪
▪
"Karena cintaku untukmu lebih panjang dari hidupku"
▪
▪
▪Jungkook kembali berteriak memanggil nama Tzuyu.
"Hyung--"
"Tzuyu!!"
"Hyung!!"
"Tuan!!"
Lelaki itu kembali ambruk di lantai dengan cepat Jisung dan perawat tadi menopang dan mengangkatnya, keadaan Jungkook masih sangat lemah, perawat tadi kembali memasang infus di tangan Jungkook setelah menghentikan pendarahannya.
"Tzuyu," gumam Jungkook lagi dengan suara parau.
Jisung melihat Jungkook, ia sedih melihat keadaan Kakaknya seperti ini.
"Kuatlah Hyung,"
🍁🍁🍁
Malam kembali datang, langit kelam nampak bersinar terang karena cahaya sang bintang, kedua mata Jungkook masih terpejam, ia sepertinya enggan kembali untuk bangun.
"Daddy," panggil Jaehwa yang kini duduk di pangkuan Somi. Kali ini Jisung dan Somi yang menemani Jungkook.
Keduanya melihat Jaehwa yang terus menggenggam tangan kekar sang Ayah.
"Daddy kau tidak mau bangun?" tanyanya lagi.
Jaehwa kemudian naik ke bed dan tidur di samping Jungkook, tangan mungilnya memeluk tubuh tegap sang Ayah yang kini terkapar tak berdaya.
"Daddy,"
Jisung menatap Somi dan mengangguk memberi isyarat agar mereka keluar, Somi kemudian mencium kepala Jaehwa.
"Sayang, Aunty akan keluar sebentar, kau tunggu di sini ya,"
Jaehwa mengangguk.
"Kenapa Oppa?" tanya Somi setelah mereka berada di luar, Jisung tak bicara, ia memeluk istrinya dan menenggelamkan wajahnya membuat Somi mengerti dan mengelus lembut punggu Jisung.
"Semua akan baik-baik saja," ucap Somi.
"Kenapa cobaan terus datang pada kami?"
"Karena Tuhan menyayangi kalian,"
Jisung mengeratkan pelukannya pada Somi, ia ingin melepaskan semua kegundahan hatinya, ia lelah dengan semua yang terjadi.
"Oppa,"
"Biarkan seperti ini, Somi,"
🍁🍁🍁
Segar, Jungkook memejamkan matanya menerima hembusan angin yang menyentuh setiap inci kulit putihnya. Lelaki itu tersenyum, semerbak wangi juga memenuhi indera penciumannya.
"Oppa," Jungkook diam, ia membuka matanya perlahan dan menoleh mendapati seorang perempuan yang tengah tersenyum dengan sangat cantik di sana.
"Tzuyu?"
Jungkook beranjak, ia berdiri dan menatap Tzuyu lekat, wanitanya masih setia melambaikan tangan dengan senyuman yang merekah di bibirnya. Ia begitu cantik dengan gaun putih selutut dan bunga bandana bunga yang melingkar di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]
FanficJika cinta bukan pilihan, maka kita tak bisa memilih tentang siapa yang akan kita cintai. Sejatinya hati yang menuntun rasa ini berlabuh, dan hati sendiri yang memilihnya. Tentang bagaimana sungai yang mengalir dan menemukan muaranya, pun dengan seb...