▪
▪
▪
"Setiap langkah pasti punya kisah tersendiri, dan satu langkah yang kita ambil bersama, ia akan menjadi cerita"
▪
▪
▪Sudah hampir seminggu sejak kepulangan Tzuyu dari rumah sakit, mereka kembali pulang ke rumah milik pribadi, ketiganya banyak menghabiskan waktu bersama, seakan ingin menebus setiap waktu yang terbuang sia-sia karena lama terpisah dan tidak bersama.
Tzuyu, dengan usia kandungan yang menginjak 8 bulan masih sangat aktif terutama jika mengurus anak dan suaminya. Jungkook sudah berulangkali melarang, bahkan hendak membawa beberapa asisten rumah tangga untuk meringankan pekerjaannya, namun Tzuyu beralibi percuma saja mereka hidup mandiri dan terpisah dari orangtua jika semua pekerjaan rumah tetap juga ditangani asisten rumah tangga.
Hari ini Jungkook tidak masuk ke kantor, ia ingin menemani anak dan istrinya, ia tak habisnya meluapkan semua rindu yang dipendamnya selama ini.
"Jaehwa," panggil Tzuyu lagi, sudah hampir 30 menit, Jungkook dan Jaehwa hilang dari pandangannya.
Wanita cantik itu kembali berjalan, kali ini menaiki tangga, ia masih mengelus lembut perut buncitnya ketika sang janin di dalam sana menendang.
Tzuyu membuka pintu kamarnya dan mengembuskan nafas panjang kala mendapati Jaehwa yang tengah berdiri sambil tersenyum, Tzuyu mendekat dan sedikit membungkukkan tubuhnya mengelus kepala Jaehwa.
"Sedang apa disini sayang?" tanya Tzuyu merapikan rambut anaknya.
Greb!
Sebuah pelukan Tzuyu rasakan dari arah belakang, ketika ia menoleh, sebuah kecupan hangat didapatnya di pipi kanan dan yang memberikannya tadi tersenyum menunjukkan gigi kelincinya, tangan Jugkook mengusap lembut perut Tzuyu.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Tzuyu penasaran.
Jungkook melepaskan pelukannya dan berjongkok di samping Jaehwa, lelaki itu memasangkan sebuah topi yang senada dengan warna baju Jaehwa, yaitu hitam.
Tzuyu menautkan alisnya, ia tak mengerti. Dan setelah itu, Jungkook juga memakai topi yang serupa dengan Jaehwa.
"Ta-da!" ucap Jungkook menunjukkan dirinya bersama Jaehwa.
Tzuyu menatap keduanya lekat, dari atas hingga bawah, dari setiap yang ia kenakan dan tertawa ketika menyadari keduanya kompak mengenakan pakaian yang sama.
"Bagaimana?" tanya Jungkook lagi.
Tzuyu mengangguk dan mengacungkan dua jempolnya.
"Lihatlah sayang, Jaehwa tampan bukan?" sambil memegang kedua pipi Jaehwa, dan Tzuyu kembali mengangguk.
"Tentu,"
"Siapa dulu Daddynya," Tzuyu malah terkekeh.
"Kau terlalu percaya diri, Oppa,"
"Tidak, aku bersungguh-sungguh, lihat baik-baik," sambil beralih memegang kedua bahu Tzuyu kali ini.
"Lihat dari mulai kepala hingga ujung kaki, lihat rambutnya, wajahnya, hidung, mulut, semuanya," Jungkook menghadapkan Tzuyu ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]
FanficJika cinta bukan pilihan, maka kita tak bisa memilih tentang siapa yang akan kita cintai. Sejatinya hati yang menuntun rasa ini berlabuh, dan hati sendiri yang memilihnya. Tentang bagaimana sungai yang mengalir dan menemukan muaranya, pun dengan seb...