▪
▪
▪
"Karena setiap orang punya cara berbeda untuk menyampaikan rasanya, dan ini yang aku lakukan"
▪
▪
▪Lampu temaram mencoba menandingi gelapnya malam, seorang perempuan tengah terbaring, rambutnya yang tergerai sebagian menutupi wajah cantiknya yang terlihat pucat. Kedua manik cantiknya masih terpejam, dan sesekali bola matanya yang tertutup bergerak kanan dan kiri.
"Tzuyu," panggil seseorang lembut sambil mengepu kening perempuan itu yang basah.
"Tzuyu bangunlah," ucapnya lagi, ia menggenggam tangan Tzuyu dan mengusapnya pelan.
"Oppa," panggil Tzuyu lemah dengan mata yang masih terpejam.
"Tzuyu aku disini--"
"Jungkook Oppa," lirih Tzuyu lagi dan satu airmata jatuh darinya. Orang itu terdiam, ia menatap Tzuyu lekat, dan beralih mencium punggung tangan Tzuyu.
"Jungkook Oppa,"
"Maafkan aku Tzuyu," ucapnya kemudian menempelkan tangan Tzuyu ke pipinya.
"Jaehwa--hiks!" Tzuyu kembali berucap dengan menangis, menyebut nama putranya.
"Tzuyu, bangunlah," lelaki itu kembali mengusap kening Tzuyu.
"Dia demam,"
Lelaki itu kelabakan, ia segera mencari sesuatu, mengambil air ke dalam mangkuk dan mengompres kening Tzuyu dengan saputangan. Sejak tadi sore Tzuyu masih belum sadarkan diri, dan itu membuatnya khawatir.
Trang!
Sebuah kaleng terjatuh karena tersenggol membuat Tzuyu membuka matanya, tatapannya kosong mendapati lelaki yang duduk di sampingnya dengan raut wajah khawatir.
"Tzuyu, kau sudah bangun?" tanyanya memegang pipi Tzuyu.
Tzuyu hanya diam, ia beranjak duduk membuat lelaki itu membantunya namun Tzuyu segera menepisnya kasar.
"Tzuyu aku--"
"Kau jahat Oppa,"
Diam, mereka hanya saling menatap, jakunnya naik turun berusaha keras menelan saliva karena beradu tatap dengan Tzuyu.
"Chanyeol Oppa, kau bukan Chanyeol Oppa yang kukenal,"
"Tzuyu--"
"Aku kecewa padamu, Oppa,"
"Tzuyu aku bisa menjelaskan semuanya, semua tidak--" Chanyeol menghentikan perkataannya melihat tatapan datar Tzuyu padanya.
"Aku mau pulang--"
"Tidak--"
"Lepaskan aku--"
"Aku mohon diamlah Tzuyu!"
Tzuyu tersentak, ini kali pertama Chanyeol membentak dirinya setelah bertahun-tahun mereka saling mengenal. Chanyeol diam, ia mengepalkan tangannya erat lalu beranjak menuju pintu.
Menyadari sesuatu Tzuyu segera menyibak selimutnya, ia berusaha berlari mengejar Chanyeol ke pintu tapi terlambat.
Blam! Krek!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]
FanfictionJika cinta bukan pilihan, maka kita tak bisa memilih tentang siapa yang akan kita cintai. Sejatinya hati yang menuntun rasa ini berlabuh, dan hati sendiri yang memilihnya. Tentang bagaimana sungai yang mengalir dan menemukan muaranya, pun dengan seb...