13# Surprised

1.9K 235 30
                                    




"Karena dalam hidup banyak sekali hal yang tidak bisa diprediksi"


Katanya jika orang sudah jatuh cinta dia bisa melakukan apapun untuk cintanya. Tak peduli jika itu menyakiti orang lain ataupun dirinya sendiri. Karena, yang utama baginya adalah tentang cinta dan yang dicintainya.

Chanyeol kini diam, pikirannya kosong bahkan beberapa suara yang masuk seakan menambah hampa ruang akal lelaki tersebut.

"Jungkook sudah mengetahui semuanya, ia dan Taehyung sudah melakukan tindakan, Chan. Kau berada di tepi kuburan yang kau gali sendiri,"

Begitulah perkataan rekannya Chanyeol masih di tempat yang sama 2 jam yang lalu. Apa ia takut? Jawabannya iya. Menghadapi seorang Jeon Jungkook bukanlah perkara main-main, belum lagi seorang Kim Taehyung dan Tuan Chou. Tapi yang membuat hatinya semakin sakit adalah, ia bersalah. Ia melakukan kesalahan untuk orang yang salah ia perjuangkan.
Kenyataannya, Yein malah marah besar dan menyalahkan dirinya.

"Ini karenamu, Oppa. Seharusnya kau lebih hati-hati, kau memang tak bisa diandalkan,"

Chanyeol mengusap wajah pelan, berulangkali ia menarik napas untuk menghilangkan sesak di dada. Ia sudah melangkah terlalu jauh dan tak bisa kembali. Tentu saja, jika ia kembali seorang Tuan Jung yang akan ia hadapi, tentu saja lelaki tua itu tak ingin rahasianya diketahui siapapun. Dan jika ia terus melangkah, maka Jungkook ada di depan mata. Jangan salah, kenyatannya seorang Jeon punya keangkuhan yang luar biasa tentang seorang pengkhianat.

"Kau harus membantu Ayah menjalankan rencana kedua, Oppa,"

🍁🍁🍁

Sana masih sibuk menata meja makan untuk sarapan, Haeun sudah duduk bersama Ayahnya berdampingan, baru saja Sana duduk dan mereka hendak memulai acara makannya. Taehyung menyimpan ponsel dengan malas.

"Kenapa?" tanya Sana sambil menyendoki nasi.

"Adikmu," jawab Taehyung sekenanya membuat Sana menatap Taehyung heran.

"Kenapa Tzuyu?" ada sedikit nada kesal dari cara Sana bertanya dan Taehyung menyadari itu.

"Jika kau punya waktu hari ini, ajaklah Tzuyu bicara, beri dia pengertian," Taehyung menerima piringnya dan meminum air putih di sampingnya, Sana termenung berusaha mencerna perkataan Taehyung.

"Aku dan Jungkook sudah menemukan siapa pemasok yang berkhianat itu--"

"Siapa?" tanya Sana sebelum Taehyung selesai bicara membuatnya mendelik.

"Park Chanyeol," dan jawaban Taehyung membuat Sana urung memasukkan sesendok nasi ke mulutnya, ia menatap suaminya lekat.

"Omong kosong," kali ini gumaman Sana yang membuat Taehyung berhenti mengunyah.

"Kenapa begitu?"

"Ya karena tidak mungkin," jawab Sana apa adanya membuat Taehyung mengernyitkan dahi.

"Chanyeol-Ssi tidak mungkin bisa melakukan ini, lagipula apa alasannya? Ia sangat menyayangi Tzuyu, jadi sudah dipastikan dia takkan melakukan ini karena ia tau hal ini akan membuat Tzuyu sedih--"

"Kau bicara seakan kau sangat mengenalnya," potong Taehyung membuat Sana menyimpan sendoknya.

"Jelas aku mengenalnya, selama 4 bulan Tzuyu dan Jungkook berpisah, Chanyeol-Ssi yang membantuku menjaga Tzuyu, aku dan dia sering bertemu--"

Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang