v

22.4K 3.6K 483
                                    

Kalau part ini mencapat 125+ votes, aku langsung publish part w yaa!! hehe sorry, bukannya apa, soanya banyak siders :')

Okey, enjoy!

Awas kaget.


○○○


Gue ditarik kak Taeyong menuju ke Jennie dan cowoknya duduk di pelaminan.

"Loh, Kak Kai?"

Seorang lelaki yang memakai tuxedo putih, yang tadinya memfokuskan dirinya ke arah kamera kini menoleh kearah gue sambil melotot.

"Nana kan?"

Kak Taeyong dan seorang wanita cantik pakai gaun putih, Jennie, menoleh kearah gue dan kak Kai bergantian.

"Dia cucunya tetanggaku di Bandung," jawab kak Kai menjelaskan kebingungan kak Taeyong dan Jennie.

Gue berjabat tangan dengan kak Kai. Sambil nanyain kabar dan sebagainya karena udah jarang banget ketemu dan sekalinya ketemu dia udah gak lajang lagi.

"Sama siapa kamu kesini?" tanya kak Kai.

"Kenalin, Taeyong," kak Taeyong maju, sambil berjabat tangan dengan kak Kai. Dia juga sedikit memberi senyuman ke Jennie.

"Oh, temen kamu ya, Jen?" tanya kak Kai ke Jennie. Cewek cantik itu mengangguk, kemudian bersalaman sama kak Taeyong.

"Dia Nana, tunangan gue," ucap kak Taeyong mengenalkan gue ke Jennie. Gue hanya tersenyum dan jabat tangan.

"Loh, udah tunangan aja kamu? Cepet nyusulin gue ya, Nan," kata kak Kai yang gue jawab dengan ketawa renyah.

Kita kemudian ambil foto. Dengan posisi kak Taeyong di sebelah kak Kai dan gue di sebelah Jennie.

Sebelum turun, Jennie menahan pergelangan tangan gue, "Taeyong baik. Kamu jangan sia-sia-in dia ya," katanya dengan senyuman tulus.

Gue tersenyum sambil menepuk tangannya yang meraih pergelangan tangan gue. "Bahagiain kak Taeyong udah jadi tugas gue, gue gak bakal bisa sia-sia-in dia." Entah kenapa, gue jadi merasa agak bangga.

Kemudian gue turun dan langsung mengamit lengan kak Taeyong. Dia awalnya kaget, tapi tersenyum dan membiarkan tangan gue melingkar di lengan kak Taeyong.


●●●



"Cie yang ketemu mantan langsung sembuh," sindir gue, ke kak Taeyong yang nyetir sambil senyum-senyum.

Kak Taeyong menoleh ke gue, gue melihat kearah lain.

"Cie yang cemburu," balesnya. Gue gak menjawab.

Gue yang fokus melihat jalan, tiba-tiba sadar, "loh kak, rumahku gak lewat sini,"

Kak Taeyong dengan santainya menjawab, "siapa yang mau nganter kamu pulang."

LAH?

Tadi, sebelum berangkat ke pernikahan Jennie dan kak Kai, kak Taeyong udah janji loh mau nganterin gue pulang.

"Kan udah janji nganter pulang?" tanya gue.

"Aku masih sakit, kamu gak boleh pulang dulu sebelum aku sembuh."

Gue mencibir, "dih manja. Padahal barusan senyum-senyum."

Kak Taeyong ketawa renyah, "aku senyum-senyum bukan gara-gara ketemu Jennie."

Gue mengangkat alis, "emang kenapa?" dan menunggu jawaban kak Taeyong.

"Gara-gara kamu yang cemburu sampai gandeng lengan aku, gak mau di lepas."

Dilamar Tiba-tiba [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang