u

22.4K 3.1K 235
                                    

Bener aja, kak Taeyong rupanya denger suaranya Mark. Jadi dia dari kamarnya udah gak kaget begitu ada cowok receh-aneh yang duduk di karpet sambil ketawa-ketawaan bareng Shin Ae.

"Wooo~ Brother!" Seru si Mark langsung menghampiri kak Taeyong. Gue jadi bingung, sebenernya Mark ini bule asli atau ngga sih? Dia suka nyelipin kata bahasa inggris kalau ngomong. Tapi, katanya dia bukan bule.

Shin Ae jadi ikut-ikutan dan dia malah mengangkat tangannya, minta gendong.

Kak Taeyong dengan senang hati menggendong Shin Ae, sambil godain anak kecil itu. Kemudian mereka duduk di sofa bareng gue.

Ngobrol banyak banget. Ngetawain ini-itu yang kadang gue gak paham. Dan tiba-tiba Mark bahas sesuatu.

"Kak Jennie kabarnya gimana ya, kak?"

Gue mengernyit, Jennie?

Secara refleks, gue menoleh ke kak Taeyong yang terdiam lama sebelum menjawab. Tatapannya tiba-tiba berubah. Dan gue dapat menyimpulkan kalau mereka ada suatu hubungan yang khusus sebelum gue dateng.

"Nggak tahu," jawab kak Taeyong akhirnya. Namun, tatapannya masih sama. Dia nggak menunjukkan ekspresi apapun.

"Terakhir gue lihat dia lagi di Jepang. Kalo gak salah kak Taeyong udah nge-like fotonya, masa gak inget?" tanya Mark lagi.

Kak Taeyong menjawab singkat, "oh iya?"

Mark menggelengkan kepalanya sambil mendecak. Ngerti ekspresi gue yang kebingungan dia langsung tanya, "Lo gak kenal kak Jennie?"

Gue ngelirik kak Taeyong yang kini juga melihat kearah gue. Lalu gue menatap Mark dan menggelengkan kepala, "nggak," jawab gue.

Mark langsung nutup mulutnya sambil melotot, "ups!"

"Sorry, brother!" seru Mark yang membuat kak Taeyong menghela napasnya, kemudian mengangguk.

Gue terdiam. Gue bingung. Kenapa Mark harus minta maaf karena nyebut nama Jennie di depan gue? Kenapa kak Taeyong pura-pura gak tahu kabar si Jennie itu di depan gue? Apa ada yang disembunyiin?

"Oh, gue niatnya kesini cuma ngasih titipan Bunda gue." suara Mark memecah keadaan canggung, dia lalu mengangkat sebuah barang-kotak, yang dikeluarkan dari tasnya.

"Shin Ae, pulang yuk!" Ajak Mark.

Anak kecil itu menolak. Dia turun dari pangkuan kak Taeyong menuju pangkuan gue dan memeluk badan gue erat, "Shin Ae disini aja,"

Loh, kenapa tiba-tiba manja deh si Shin Ae?

"Aduh, kamu dicari Mama kamu gimana nanti?" tanya Mark, kebingungan.

Akhirnya, dengan berbagai sogokan dan janji-janjian dari Mark, Shin Ae mau ikut pulang. Walau dia juga sempet nangis tadi.

"Bay bay, Aunty," Shin Ae melambaikan tangannya, tapi dia manyun. Seolah terpaksa ikut Mark.

"Shin Ae boleh kok main ke rumah Aunty. Minta anter Mark ya?"

Shin Ae mengangguk lemah, kemudian dia dan Mark bener-bener keluar dari apartemen.



●●●




"Kak?"

Dengar sapaan dari gue, kak Taeyong menoleh. Menepuk tangannya di tempat sampingnya, menyuruh gue duduk disana.

Kak Taeyong senyum simpul, lalu menyibukkan dirinya dengan tab di tangannya.

"Jennie, dia mantan kakak kan?"

Dilamar Tiba-tiba [LTY] ✔ SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang