13 : Upside Down Feeling

760 78 20
                                    


Myung Soo P.O.V

"Andwae..." Aku mencoba menjernihkan pikiranku. Belakangan ini pikiranku jadi kusut lantaran digerayangi satu yeoja yang seharusnya tidak pernah hadir di dalam otakku, yaitu Park Jiyeon.

"Gwaenchanayo?" tanya Eomma sambil memegang tanganku.

"Ne?" tanyaku terlihat tidak fokus.

Aku sedang makan malam bersama Eomma dan Halmoni (minus Jiyeon, yang sedang tidur di dalam kamarnya). Aku tidak begitu bernafsu malam ini karena terlalu banyak memikirkan sesuatu.

"Myeong Soo-ah, sedaritadi kau belum tidak menyentuh makananmu. Apa ada sesuatu yang sedang kaupikirkan?" tanya Eomma memperjelas.

"A-aniyo, Eomma," jawabku gugup. Aku berusaha bersikap wajar karena aku tidak ingin Eomma mengetahui bahwa belakangan ini aku sedang memikirkan Jiyeon.

Tiba-tiba saja pelayan kami datang untuk memberitahu bahwa aku kedatangan seorang tamu yang sedang menungguku di depan rumah. Aku segera undur diri pada Eomma dan Halmoni sebelum meninggalkan meja makan.

Aku agak terkejut melihat Wei Tang datang sambil pasang wajah marah.

"Kenapa kau menyelamatkan yeoja itu?" semprot Wei Tang tanpa kiss greeting yang biasa dilakukannya.

"M-mwo?" tanyaku pura-pura bodoh.

"Orang suruhan yang kau tinju itu melapor padaku. Aku sengaja menyuruh mereka untuk mengganggu Jiyeon agar kita bisa menikah, Myeong Soo-ah!" ucap Wei Tang marah. "Kenapa justru kau yang menggagalkan rencanaku, heh?"

"Um..." Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Aku menyelamatkan Jiyeon karena..." Otakku sibuk mencari alasan. "Karena..."

"Apa kau mencintai yeoja itu heh?" tebak Wei Tang dengan tatapan menyelidik.

"M-mwo?" Mataku terbelalak mendengar tebakannya. "Micheosseo? Hahahahaha...."

"Berhenti tertawa dan jawab pertanyaanku!" ucap Wei Tang sudah habis kesabaran.

"Cagiya...aku tidak mungkin mencintai yeoja itu," ucapku. "Aku hanya takut, jika Halmoni dan Eomma tahu siapa biang dari masalah itu. Halmoni dan Eomma tahu bahwa Jiyeon malam itu pergi bersamaku, mereka pasti akan pikir bahwa aku yang sengaja melakukan hal itu pada Jiyeon jika mereka tahu Jiyeon telah diperkosa oleh...."

"Jadi kalian yang telah melakukan hal itu padaku?" Sebuah suara tiba-tiba memotong ucapanku.

Aku menoleh ke belakang dan mendapati Jiyeon sedang menatap nanar ke arah kami. Pandangannya tersirat kebencian dan kesedihan.

Jiyeon menghampiriku dan Wei Tang pelan-pelan.

"Kenapa kalian tega melakukan hal itu padaku?" tanya Jiyeon dengan suara serak.

"Kau...dengarkan...penjelasan aku...."

Jiyeon tidak membiarkanku menyelesaikan kata-kataku. Dia langsung melayangkan tamparan pada pipiku. Aku terkejut melihat perlakuannya padaku. Wei Tang lah yang paling marah melihat aku ditampar oleh Jiyeon.

"YAA!" Wei Tang maju menantang Jiyeon. "Bukankah pelacur sepertimu sudah sering diperlakukan seperti itu, heh?"

"Mwo?" tanya Jiyeon. "Pelacur, katamu? Apa kau tidak sadar dengan apa yang telah kau lakukan padaku selama ini?"

"Bicara apa kau ini?" tanya Wei Tang.

"Kau telah merebut suamiku!" Jawaban Jiyeon membuatku terkejut.

"Mwo? Suamimu?" Wei Tang tertawa seperti orang tidak waras. "Apa kau sedang bermimpi, heh? Myeong Soo-ah tidak pernah ingin memilikimu sebagai istrinya. Dia benci padamu. Dia jijik padamu. Bahkan untuk menyentuhmu saja dia tidak sudi."

Saranghaeyo Jiyeon-ah (Reupload | Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang