Hari ini adalah ulang tahun Myeong Soo. Aku tahu dari Eomma dan Halmoni. Eomma dan Halmoni plus para pembantu mereka daritadi pagi sibuk mempersiapkan pesta untuk Myeong Soo. Aku sebagai istrinya, mau tak mau ikut ambil alih dalam persiapan acara ulang tahun namja menyebalkan itu.
Myeong Soo justru malah asik kencan dengan Wei Tang. Bangun kesiangan dan tanpa pamit langsung pergi menemui Wei Tang. Benar-benar tidak waras.
Eomma di dapur mengajarkanku membuat kue tart, khusus untuk Myeong Soo.
"Myeong Soo suka rasa jeruk, Jiyeon-ah," ucap Eomma.
Aku hanya mengangguk dan mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh Eomma. Tepat ketika adonan kue sudah kucampur semua dalam satu wadah, ide jahil tiba-tiba melintas di otakku. Mataku beredar mengawasi keadaan, siapa tahu ada Eomma atau Halmoni sedang bertengger manis di dekatku. Beruntungnya aku, dapur sepi! Dengan beringasan aku memasukkan banyak-banyak garam ke dalam adonan kuenya. Dengan senyum jahat yang tidak pernah aku keluarkan sebelumnya, aku mengaduk-aduk adonan kuenya bercampur menjadi satu, sebelum di masukkan ke dalam loyang dan di oven.
**
Malam pun tiba. Ternyata Myeong Soo mengundang banyak teman-temannya. Dan dia dengan tidak sopannya, sama sekali tidak memperkenalkan aku sebagai istrinya kepada para teman-temannya. Aku sih tidak berharap dikenalkan, hanya cukup tahu saja bahwa kadar etika yang dimiliki Myeong Soo ternyata lebih rendah dari seekor anjing, yang masih tahu sopan santun bahkan belas kasihan.
Wei Tang berusaha menjaga jarak dengan Myeong Soo karena keberadaan Eomma dan Halmoni. Ketika Wei Tang memberi salam pada Halmoni, Halmoni hanya tersenyum singkat tanpa banyak bicara. Sepertinya Halmoni tidak suka pada Wei Tang, entah karena alasan apa.
Dan satu lagi tamu yang agak membuatku gerah malam ini, yaitu Minho. Minho memotong rambutnya. Omona!
"Annyeong," tegur Minho padaku. Dia baru datang dan langsung menegurku tanpa menemui Myeong Soo lebih dulu.
"K-kau? Ada apa dengan rambutmu?" tanyaku agak tergagap. Entah mengapa, beberapa detik tadi aku terhipnotis oleh parasnya yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Mungkin karena dia potong rambut.
"Kau suka?" tanya Minho sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Aku suka?" Mataku terbelalak mendengar pertanyaannya. "Apa ada hubungannya denganku? Kenapa aku harus suka dengan potongan rambutmu?" tanyaku berdalih. Sesungguhnya, aku menyukai potongan rambutnya yang baru.
"Bukan begitu. Aku senang kalau kau menyukai potongan rambutku," jawab Minho. Sekarang dia mengambil tanganku lalu menggandengnya.
"S-sedang apa kau?" tanyaku seraya dengan cepatnya melepaskan tanganku dari pegangan tangan Minho.
"Temani aku menyapa Halmoni dan tentunya Myeong Soo Eomma," jawab Minho polos.
"Yaa! Apa kau sedang berusaha mencari masalah? Bagaimana mungkin kau memegang tanganku di hadapan Eomma dan Halmoni? Sewaktu kau yang mengantarku pulang dari pulau Jeju saja, Halmoni murkanya minta ampun," jawabku.
"Bukankah kita teman? Aku memegang tanganmu karena kita berteman," jawab Minho semakin konyol.
"Ah jeongmal...cara berpikirmu sungguh aneh," desahku.
Dan tiba-tiba Myeong Soo bersama Wei Tang, mengekor di belakangnya, menghampiri kami.
"Minho-ah?" panggil Myeong Soo. "Kapan kau datang? Kenapa kau tidak menyapaku lebih dulu?" Myeong Soo melirik sebal padaku.
"Jiyeon-ah dengan baik hatinya menyambut kedatanganku. Dan karena dia, aku jadi lupa padamu karena keasikan ngobrol," jawab Minho ngawur.
Spontan aku melotot ke arah Minho karena telag bicara bohong. Siapa yang sedang menunggunya? Namja ini benar-benar terlalu percaya diri!
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghaeyo Jiyeon-ah (Reupload | Tamat)
RomanceReupload Status : Completed Ini kisah pengorbanan seorang yeoja dalam memerankan posisi sebagai seorang istri yang tidak mendapat tempat dihati suaminya. Ketika kata 'terlambat' sudah muncul, selamanya kita tidak akan bisa mengulang bahkan meminta s...