22# Alam Bawah Sadar

17 8 5
                                    

Ting tong ting tong.....

Mataku terbuka secara perlahan-lahan mendengar alarm dari ponsel yang tergeletak di sampingku. Rasanya ia tidak mau berkompromi dengan pagi yang sudah tiba. Badanku seperti menolak bangun dan  masih terjebak dalam  gaya gravitasi kasur.

Aku masih mengingat tentang mimpi burukku semalam. Ketika aku bermimpi berduan dengan seseorang perempuan yang tidak jelas siapa. Kami berduan sambil makan dipinggir jalan.

Namun tiba-tiba perempuan yang tak ku ketahui siapa itu berubah menjadi monster yang mempunyai rambut dan cakar panjang. Wajahnya menjadi tua dengan mata merah. Ia berusaha untuk memakanku. Hingga akhirnya aku bangun dinihari pukul 02.00. Sungguh ini mimpi yang tidak jelas.

"Kring kring kring kring"
Nada telepon berbunyi.

Siapa pagi-pagi telepon pikirku. Aku mengambil teleponku sambil meraba-raba dengan tanganku disaat aku merasa nyawaku masih belum terkumpul 100 persen.

Tanpa memastikan siapa yang menelepon karena aku masih dalam keadaan setengah sadar aku langsung mengangkat telepon itu. Sepagi ini sudah dipastikan kalau Lina tebakku.

"Hallo Lin, iya buletin udah kok, jam 8 aku ke kampus tenang aja udah beres," kataku sambil masih merem-merem seperti orang ngelindur.

"Lina siapa? Bangun Ar! Aku Gadis,"

Seketika aku mataku terbuka lebar. Lalu memastikan apa yang sedang terjadi. Aku sontak kaget, ternyata Kak Gadis yang telepon.

"Hehehe maaf kak, tak kira temenku" Aku langsung bangun dengan posisi duduk di tempat tidur  menjelaskan kesalahpahaman ini.

"Cepetan bangun!"

"Cepetan mandi!"

"Sekarang!"

"Baukk!"

Kak Gadis mendadak menjadi emak-emak yang gusar sebab anaknya belum apa-apa di pagi hari.

"Haaaaa, bauk? Emang kecium sampai asrama?" pikirku sejenak.

"Pokoknya baik! titik!, udah cepetan mandi,"

"Yaudahh aku mandi dulu, aku tutup yaa" aku berencana menutup telepon Kak Gadis.

"Ehh jangan ditutup dulu dulu!," katanya sedikit tinggi.

"Lhoh tadi katanya bauk, suruh mandi,"

"Sebentar dulu. Nanti kamu selesai kuliah jam berapa? Aku mau minta tolong soalnya hehehe,"

"Minta tolong apa Kak?," aku penasaran

"Ajarin bikin cover buat tugas aku Ar, kamu kan pinter desain-desain gitu kan. Terserah kamu waktunya, mau yaa kan? Arya ganteng, baik, tidak sombong deh hehehe," nadanya seperti merayu.

Sebenarnya aku sedikit sibuk ada beberapa layout yang belum selesai. Namun ia seperti memberikan efek magis yang aku enggan untuk menolak permintaan Kak Gadis.

"Suruh ajarin atau buatin hehehe?," aku tertawa sendiri.

"Hehehe buatin juga boleh, mau kan?,"

"Jam 2 kak ya, dikantin aja biar kakak nggak kejauhan," akhirnya aku mengiyakan.

"Hehehe makasih Arya, Arya baik deh. Udah sana buruan mandi, bauk tau hehehe,"

"Iyaaa kak aku mandi aku juga mau ke kampus,"

"Oke udah yaa, sampai ketemu. Assalamualaikum, jangan kangen "

"Wallaikumsalam," aku menutup telepon

Sempat sejauh matahari kenapa hari ini aku merasa sedekat nadi dengan perasaan ini?

......

14.15

Cuaca sedikit tampak mendung seperti biasa. Namun aku berharap hari ini tidak hujan siang ini. Aku sedikit mempercepat langkahku menuju kantin berjanji untuk membantu menyelesaikan tugas Kak Gadis. Pak Firman sedikit berpanjang lebar hari ini. Sehingga perkuliahan molor dari waktu yang ditetapkan.

Pesan singkat
Arya aku udah di kantin
-Gadis

Oke kak aku 5 mnt keluar kls
-Arya

Setiba dikantin pandanganku hanya melihat gerumbulan orang-orang yang tengah ramai gaduh di meja makannyq masing-masing. Aku perlahan berjalan dan berusaha mencari diantara puluhan orang dikantin. Semua sibuk dengan obrolan mereka dan aku terus mencari. Kantin ini cukup luas untuk dikelilingi dan siang ini cukup ramai dipenuhi banyak mahasiswa.

Sebentar seperti aku melihat seseorang

"Maaf baru dateng,"

"Buruan duduk," kata Kak Gadis mempersilahkan aku.

"Aku ada tugas bikin penelitian terus harus dikasih cover yang semenarik mungkin, aku udah nyobak-nyobak sendiri malah nggak bisa. Bukanya jadi eh malah berantakan bingung sendiri, akhirnya laptopku nge blank, hehehe," Kata Kak Gadis sambil mengarahkan laptopnya ke arahku.

"Terus kesimpulannya?"

"Ajarin yaa, buatin langsung juga nggak apa-apa hehe"

"Kalau nggak mau gimana?"

"Hihhh harus mau," ekspresinya sedikit protes.

Kak Gadis lantas menggeser laptopnya ke arahku. Aku mengiyakan permintaannya dalam hati dan langsung ku kerjakan. Sementara Kak Gadis ijin untuk meninggalkan aku sebentar. "Aku tinggal bentar, kamu disini aja yaa" kata Kak Gadis sambil menggeser kursinya lalu pergi.

Hanya aku dan laptop Kak Gadis disini. Sembari aku mendesain cover sesuai dengan permintaan kak Gadis.

Tak lama berselang Kak Gadis datang. "Ini makan Ar, buat cemilan" ia menaruh beberapa cemilan dan dua air minum pas dengan porsi yang ia kira-kira pas buat kami habiskan berdua.

Tak lama, aku teringat mungkin ini tempat favorit Kak Gadis dengan Kak Robbi berdua. Mungkin saja dengan mengetahui fakta yang aku ketahui ini aku menjadi sadar diri bahwa aku bukan siapa-siapa Kak Gadis.

"Kok diem Ar?" tanya Kak Gadis. Sambil mengunyah beberapa cemilan diatas meja.

"Eh enggak kak, ini lagi konsentrasi"  kataku sambil mencari alasan.

"Hehehe terbaik, adek baik"

"Iyaa kakak bawel," kataku dengan masih menatap arah laptop.

"Aku kelahiran 98 akhir, nggak tua juga" protes kak Gadis.

"Aku juga 98" jadi kak Gadis sama dengan tahun lahirku. "Kakak bulan apa?" tanyaku

"Bulan Agustus Akhir, kamu?" Jawab kak Gadis langsung balik bertanya

"Bulan April kak," aku kaget. "Barati tua aku dong" aku baru tahu fakta ini

"Ahahhaha Arya Tua ternyata, hayo pernah nggak naik kelas yaa" ejek Kak Gadis.

"Enggak pernah, sekolahku nggak pernah dapet masalah" kataku membela

"Arya tua, Arya tua ahahahaha"

"Kakak juga tua" aku mengerutkan dahi

"Tapi lebih tua kamu" nadanya mengejek. "Aku masih imut kan walaupun udah semester 3"

"Arya udah tua!"

Aku merasakan senyuman ini. Membuat aku hanyut dalam alam bawah sadar. Tenggelam dalam imajinasi dan khalayan.
Hingga suatu saat nanti aku yakin akan ada waktu aku dan kamu menjadi kita.

Definisi RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang