Ajakan

1.8K 154 4
                                    











Hari ini Irene sedang cuti karena hari ini hari minggu. Hari apa lagi dia cuti kalau bukan hari minggu? Tidak adalah! Baekhyun tidak akan melepasnya.

Kemarin sabtu saat Irene ke ruangan Baekhyun membawa sepucuk kertas tebal dengan pita serta ornamen elegan menghiasi permukaannya yang Irene yakini adalah kartu undangan.

Irene terkejut saat mendengar permintaan Baekhyun setelah membaca undangan tersebut.

Dia bilang "Irene aku butuh bantuanmu untuk jadi tunangan palsu ku!"

Terkejut? Bukan main lagi! Bahkan Irene sudah hampir hilang kesadaran mendengarnya.

Ia ingin menolak tapi karena tatapan tajam dari mata elangnya Baekhyun ia pun tak bisa berbuat apa apa selain mengangguk pelan.

Sekarang dia malah pusing sendiri. Bagaimana tidak? Dia adalah wanita miskin ia hanya punya 7 setelan baju kantor dan 3 pasang sepatu kantor serta 1 pasang sneaker. Dan gaun? Dia tak punya satu pun!

Jika di Disney World ada Beauty and the beast maka dia dan Baekhyun adalah 'The rich man and the poor girl' cocok bukan? Kkk~~~

Karena kekurangan dana Irene memutuskan untuk meminjam uang neneknya di Daegu. Setidaknya gaun sederhana bisa ia beli.

Setelah sampai di depan rumah neneknya Irene langsung masuk ke dalam tanpa basa basi ketuk pintu.

"Nenek! Nek!" Irene menaruh papper bag berisi sedikit bahan masakan di atas meja makan.

"Kau datang?" Nenek memeluk Irene.

"Iya nek! Aku libur hari ini!" Jawabnya.

Irene adalah anak yatim piatu sedari kecil karena ibunya meninggal saat melahirkan dan ayahnya depresi karena itu hingga beberapa bulan dari hari kelahirannya ayahnya ditemukan tewas bunuh diri.

Irene mulai memasukan semua bahan masakan yg ia beli tadi ke dalam kulkas.






Tak terasa matahari yang tadi masih bertengger manis tepat di atas kepala kini sudah berjalan ke arah barat hendak menutup hari.

Sementara sang matahari sibuk menyinari dunia dengan sinarnya sedari pagi tadi pria muda yaitu Baekhyun malah sibuk bergelut di bawah selimutnya sedari kemarin malam.

Baekhyun benar benar letih. Malas sekali rasanya ia hanya untuk mengangkat tubuh untuk makan atau hanya sekedar membersihkan tubuh.

Sedikit pun tak ada niatan untuk beranjak dari kasurnya itulah yang ia rasakan. Bahkan menggeser sedikit lengannya saja sudah menimbulkan sakit dibagian bahunya apalagi kalau berdiri? Bisa habis tulang tulangnya berserakan.

Gemericik air akuarium memenuhi pendengarannya. Sangat tenang. Sedari dia tertidur dia tidak menyentuh sedikitpun bagian kamarnya selain kasur.

Gorden coklat kehijauan yang ditembus sinar matahari yang menghangatkan tubuh, ruangan remang yang hanya diterangi oleh lampu yang berasal dari dalam akuarium dan beberapa ubur ubur yang bercahaya di sepanjang dinding akuariumnya.

Liak liuk ikan ikan dan ubur ubur di dalam akuarium menimbulkan bunyi gemercik air yang menyapa pendengaran menyalurkan ketenangan tiada tara.

Huhft sungguh tak bisa dirinya beranjak dari wahana menuju alam mimpinya.

Tenang~
Sangat tenang~
Teramat tenang~

'Cklek'

Baekhyun mengangkat sebelah alisnya masih dengan mata terpejam saat mendengar bunyi pintu kamarnya yang terbuka.

"Tuan!" Baekhyun tersenyum dalam tidurnya mendengar suara lembut sekretarisnya.

Ia bisa menebak kalau sekarang pagi sudah tiba kembali. Berarti sudah 1 hari penuh dia tertidur diatas benda persegi bertekstur lembut nan empuk itu.

"Tuan bangun!" Ketukan sepatu hak Irene memenuhi ruangan kamar Baekhyun.

Irene berjalan ke kamar mandi untuk menyiapkan Baekhyun air hangat untuk mandi.

Lalu Irene membuka lemari kayu jati berwarna legam milik Baekhyun kemudian memilih setelan yang akan dikenakan Baekhyun hari ini.

Baekhyun menatap gerak gerik Irene dengan senyuman.

Baekhyun perlahan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.

Setelah Irene selesai dengan baju baju Baekhyun yang sudah tertata rapi di atas kasur dia langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan setidaknya roti panggang dengan selai strawberry favorite Baekhyun.


Di meja makan.

Baekhyun datang dengan tas kerja ditanganya serta dasi yang belum di simpul yang ia kalungkan di lehernya.

Irene menghampiri Baekhyun,sedikit berjinjit untuk mencapai leher Baekhyun untuk memasangakan dasi pria itu.

Baekhyun tak masalah dan tak merasa terganggu saat Irene menyimpul dasinya tanpa izin menurutnya itu hal yang wajar! Bahkan jarak wajah mereka cukup dekat mungkin masih wajar menurutnya.

Baekhyun sibuk memasang jam merk rolex di tangan kirinya tak terlalu terganggu dengan Irene yang sibuk memasangkan dasinya.

"Sudah! Ayo sarapan!" Irene sedikit menepuk kemeja bagian bahu Baekhyun dan menarik kerah kemeja yang tak rapi.

Baekhyun langsung duduk tanpa berkata hingga sarapan selesai dan mereka berangkat ke kantor Baekhyun masih belum mengeluarkan sepatah kata pun.

Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang