Pagi hari menyapa, keadaan dirumah Baekhyun sudah tak terkendali sejak 10 menit lalu ketika Irene datang untuk membangunkan 2 babi peliharaannya.Entah karena apa Irene kesiangan hari ini jadi ia tak sempat merias wajahnya dengan benar.
Dan Seulgi begitu terburu buru pasalnya dia sama sekali belum bersiap untuk penampilannya nanti belum lagi mengingat fakta bahwa ia terlambat hari ini.
"Cepat cepat!" Teriak Seulgi menyambar satu potong roti diatas meja.
"Jangan makan sambil berlari Seulgi! Nanti kau tersedak!" Baekhyun menatap cemas adiknya yang berlarian kesana kemari.
"Seulgi! Sarapanlah dengan tenang! Aku yang akan menyiapkan keperluanmu!" -Irene.
"Terimakasih kak!" Seulgi segera duduk di kursi meja makan untuk menyantap sarapannya.
"Ini! Kau tak apa kan pergi dengan Pak Kim hari ini? Kakakmu ada rapat penting hari ini dan tak dapat diundur!" Irene menyerahkan barang barang Seulgi.
"Iya tak apa! Asalkan kalian datang ke acaraku nanti! Awas tak datang!" Seulgi masuk ke dalam mobil Hyundai berwarna putih milik Baekhyun yang dikendarai Pak Kim.
"Iya! Daaa!!!" Irene melambaikan tangannya menghantarkan kepergian Seulgi dengan senyuman.
"Ayo berangkat!" Irene tersentak kaget mendengar suara Baekhyun disampinya karena seingatnya Baekhyun masih di dalam rumah.
"Kau disini? Kenapa aku tak menyadarinya?" Irene membawa tas kerja Baekhyun masuk ke dalam mobil Alphard hitam yang sedari tadi terparkir apik di depannya tepat dibelakang mobil yang ditumpangi Seulgi.
"Tepat saat Seulgi mengatakan kita harus hadir di acaranya! Aku sudah disampingmu!" Balas Baekhyun setelah duduk di kursi tengah di samping Irene.
"Dan aku tak yakin dengan kata 'iya' mu! Apa aku bisa menyelesaikan rapat rumit ini secepat itu?" Baekhyun menatap sendu jalanan dari kaca samping mobil yang mulai melesat membelah jalanan pagi.
"Tenang! Aku ada disampingmu! Aku akan membantu sebisaku!" Irene memegang bahu Baekhyun.
Baekhyun yang menerima perlakuan seperti itu dari Irene tetap tak mengalihkan atensinya dari jalanan namun ia tersenyum manis seraya perlahan memejamkan matanya setelah menyenderkan kepalanya terlebih dahulu.
"Tidurlah! Kau pasti lelah!" Irene tanpa ragu mengulurkan tangannya untuk mengusap surai hitam Baekhyun.
Baekhyun menggenggam tangan Irene yang mengusap rambutnya "maaf! Kau tak suka?" Tanya Irene sedikit takut.
"Aku suka! Tapi akan lebih menyenangkan jika seperti ini!" Baekhyun menarik Irene hingga tubuh Irene terjatuh ke atas dada bidang Baekhyun.
Baekhyun melingkarkan tangannya di pinggang Irene menempelkan hidung bangirnya ke permukaan kepala Irene mencoba meresapi ketenangan saat menghirup aroma memabukan yang dihasilkan helaian helaian surai pirang Irene.
"Rambutmu harum! Aku suka!" Baekhyun memejamkan matanya dengan senyuman yang tak kunjung pudar.
"Kau juga sangat wangi! Aku menyukainya!" Irene meletakan kedua tangannya diatas dada Baekhyun meresapi aroma tubuh Baekhyun yang menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya.
"Mint dan Lavender!" Irene semakin melesakan wajahnya pada dada Baekhyun yang terasa begitu nyaman.
"Strawberry dan Vanila! Benar?" Irene mengangguk tersenyum.
"Maka dari itu kita harus berusaha lebih giat untuk mencari perusahaan yang mau menanamkan sahamnya di perusahaan kita bla bla bla bla bla~~~" Baekhyun menguap mendengar segala ocehan Chanyeol dan Sehun di depan.