"Orangnya sudah datang tuan!" Ujar salah seorang pria berjas hitam pada atasannya.
"Apa sopan mengatakan 'tuan' setelah kalimatmu selesai?" Ujar atasannya masih sibuk menandatangani berkas berkas pentingnya.
"Tuan maaf!" Kata pria tadi menunduk.
"Kalimat itu pengecualian! Kau kurang dalam tata bahasa!" Atasannya mendongak lalu menautkan jemarinya.
"Suruh dia masuk!" Lanjutnya.
"Baik tuan!" Ujar si pria berjas hitam.
Beberapa saat kemudian pintu ruangan bergaya elegan nan luas itu terbuka menampilkan seorang wanita dengan kemeja putih lengan panjang dan rok ketat hampir mencapai lutut berwarna hitam dengan sedikit belahan di bagian belakang.
"Permisi tuan!" Ujar si wanita membungkuk setelah menutup pintu.
"Duduklah!" Titahnya sambil menggerakkan tangan membentuk pola suruhan yang mengarah ke kursi putar di depan meja presdir.
"Aku yakin kemampuanmu tak perluku tes lagi! Jika sudah Sehun yang memilih maka itu yang terbaik!" -pria.
"Kurasa kau sudah mengenalku! Atau aku harus memperkenalkan diriku lagi?" Wanita itu hanya diam.
Pria itu terkekeh "sangat polos! Namaku Byun Baekhyun! Aku presdir di perusahaan ini! Kurasa kau mengetahui yang lainnya!"
"Iya tuan! Kenalkan nama saya Bae Irene!" Wanita bernama Irene mendongak sedikit menatap atasannya.
Irene sebenarnya orang yang jauh dari kata gugup tapi kali ini pengecualiannya karena yang ia hadapi saat ini adalah tantangan besar dalam hidupnya mungkin?
Baekhyun seorang presdir perusahaan. Di usia yang masih terbilang muda ini dia berhasil mendudukki tingkat ke 3 dalam nominasi pemilik perusahaan raksasa. Banyak orang memberinya julukkan 'pemakan saham' karena dalam setahun dia akan menaklukan minimal 3 perusahaan dan maksimal 7 perusahaan.
"Baiklah, kau bisa bekerja mulai hari ini! Aku ada rapat setengah jam lagi semoga kau tidak berbuat onar dan hadiri rapat dengan sikap yang sepantasnya!" -Baekhyun.
"Baik tuan! Saya permisi!" -Irene.
Setengah jam kemudian di ruang rapat.
"Hey! Kudengar sekretaris presdir yang baru sangat cantik!" Bisik seorang pria.
"Ya! Aku melihatnya tadi pagi! Dia memang sangat cantik dan tubuhnya begitu seksi!" Ujar pria lainnya.
Baru saja pria yang lain ingin bergabung dalam obrolan tiba tiba sebuah suara mengintrupsi dari pintu masuk.
"Keluar! Aku tidak suka dengan lelaki penggosip!" Baekhyun berjalan kearah tempat duduknya bersama Irene disampingnya.
"Memalukan!" Lanjutnya setelah mendaratkan pantatnya di kursi utama di ruang rapat.
Seketika 2 orang tadi keluar dengan sendirinya dari ruang rapat.
Rapatpun dimulai.
1 jam telah berlalu tapi rapat belum juga berakhir.
"Jadi sudah ditetapkan harga aslinya adalah 555 dan kita akan memberikan potongan se banyak 20% berarti harga setelah dipotong adalah 109!" Jelas kepala direktur memimpin rapat.
"Kau salah! Jika harga awalnya 555 dipotong 20% maka hasilnya 111!" Sela Baekhyun setelah menyimak setiap perkataan sahabat sekaligus tangan kanannya itu.
"Benarkah?" Ujar direktur bernama Chanyeol terkejut sambil mengeluarkan ponsel berniat menghitung ulang menggunakan kalkulator ponselnya.
"Kurasa kau harus memeriksa materi sebelum di presentasikan! Rapat ini selesai!" Baekhyun langsung berdiri dari duduknya lalu keluar dari ruangan.
"Hah...dia benar benar kejam!" Ujar pria anggota rapat tadi.
"Bukan kejam lagi namanya! Dia itu iblis!" Ujar yang lain.
"Ah presdir!" Chanyeol membungkukan badannya. Seketika semua orang diruang rapat terkesiap lalu langsung membungkuk.
Setelah mereka mendongak tak ada siapa pun disana. Mereka dibohongi.
"Aish mentang mentang kau sahabatnya!" Cibir seorang pria.
"Memang seharusnya kalian menghormatinya bukan?" Chanyeol menyeringai.