Pesta

1.8K 154 9
                                    




Jarum jam terus saja berdetak membuatnya bergeser perlahan dari angka satunya ke angka selanjutnya.

Jam 4 sore! Irene mulai mengeluarkan keringat dinginnya.

Memang belum ada intrupsi apa apa dari Baekhyun tapi dia takut kalau dia membuat kesalahan di pesta nanti belum lagi Baekhyun yang tidak berbicara padanya sedari pagi tadi.

Irene menggerakan mouse komputernya secara memutar diatas meja. Menahan cemas yang menyerang hati dan pikiran.

"Apa kau akan terus memainkan benda kecil itu?" Baekhyun datang menghampiri meja Irene dengan wajah datar yang menurut semua orang menyeramkan.

"Ma-maaf! Tapi tuan yang mendiami saya dari tadi pagi jadi saya kira tuan membatalkannya!" -Irene.

"Kau tahu itu tak akan terjadi! Cepatlah kita pergi sekarang!" Baekhyun hendak pergi.

"A-apa?! Sekarang? Tapi saya belum bersiap!" -Irene.

"Ikut saja!" Baekhyun langsung pergi.







Irene melongo melihat pemandangan sekarang ini. Seorang Baekhyun mengendarai mobilnya sendiri.

Baekhyun sekarang sudah duduk manis di dalam mobil Bentley Continental berwarna abu gagah miliknya. Gurat letihnya tertutup sempurna oleh ketampanannya yang begitu ketara terlihat dari kejauhan.

"Maaf! Membuat anda lama menunggu!" Irene masuk ke dalam mobil memasang sabuk pengamannya.

Baekhyun melajukan mobilnya tenang tanpa ekspresi sama seperti sebelumnya. Sungguh Irene ingin memaki pria disampinya itu jujur Irene tak tahan jika di diami Baekhyun. Rasanya sakit sakit gitu '-'

"Tuan Baekhyun!" Baekhyun memalingkan wajahnya menatap Irene yang memanggilnya pertama kali lengkap dengan namanya.

"Kau tahu apa salahmu?" Akhirnya Irene melakukan apa yang ia inginkan bahkan tubuhnya sudah sedikit condong ke Baekhyun dengan jari telunjuk mengarah ke wajah atasannya itu.

"Apa?" Irene sedikit terkesiap mendengar kalimat dingin Baekhyun setelah pria itu menepikan mobilnya.

"Ka-kau kau kau...eum kau!" Aaarrgghh kenapa sulit sekali hanya untuk mengatakan 'brengsek' ?

"Kau? Kau siapa? Aku? Atau kau?" Baekhyun menyentil kening Irene namun tidak berhasil mengubah posisi wanita itu.

Irene tak bergeming masih dengan posisinya itu. Begitu pula Baekhyun dia sibuk melamun memandang paras Irene.

"Apa tubuhmu tak pegal?" Baekhyun mendorong jidat Irene dengan telunjuknya.

Irene menunduk lalu menghela nafasnya berat " tolong jangan diami aku! Aku tak suka sikap dinginmu!" Yatuhan ingatkan Irene untuk tidak merengek.

"Kau merengek?" Irene mengangkat kepalanya cepat.

"Tidak! Aku tak merengek! Siapa bilang aku merengek?" Irene berusaha menutupi wajahnya yang sudah seperti udang rebus.

Baekhyun terkekeh geli melihat kelakuan sekretaris ke sa ya ngan nya itu.

Semua orang di kantor sudah menobatkan Irene sebagai sekretaris kesayangannya Baekhyun.

Karena hanya dia yang bisa menaklukan pria dingin itu serta bisa mengarungi segala sifat Baekhyun bahkan bisa mengetahui sifat sifat Baekhyun yang seperti hadiah ulang tahun (mengejutkan)

"Baiklah aku tak akan mendiami mu lagi sayang! Kau puas?" Baekhyun tertawa melihat wajah Irene yang merah padam.

"Menggoda ku lagi akan ku pecahkan semua akuarium di kamarmu itu!" -Irene.

Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang