Kembali

1.5K 118 0
                                    






Flashback

Di ruang tamu sebuah rumah megah dengan dekorasi ala Bugarian yang didominasi dengan warna merah dan emas yang nencolok.

Terlihat seorang gadis kecil sedang memainkan piano yang memiliki ukuran 3 kali lebih besar dari tubuh mungilnya.

Bukan profesional atau sekedar bisa melainkan si anak gadis hanya asal menekan tuts piano tersebut.

"Kakak! Saat pesta nanti apa akan ada piano?" Ujar gadis yang tak lain adalah Seulgi pada kakaknya Baekhyun.

"Kakak tak tahu!" Ujarnya ketus sebab ia murka saat ini.

"Kakak kenapa? Kakak terlihat sedang marah!" Ujar Seulgi kecil dengan polosnya. Baekhyun yang masih dalam mode murkanya seketika terenyuh saat melihat wajah menggemaskan adiknya.

Baekhyun mencoel pipi adiknya gemas "apa kau suka piano?"

Seulgi mengangguk antusias "bahkan aku sudah punya pemain piano favorite ku!" Ujarnya tak kalah antusias.

"Siapa?" -Baekhyun.

"Riyuma dan..." -Seulgi.

"Dan..???" Baekhyun menantikan sambungan kalimat Seulgi.

"Kak Yunho!" Baekhyun membuang senyuman manisnya menggantinya dengan wajah datar nan dinginnya.

"Kakak kenapa? Apa kakak marah lagi?" Tanya Seulgi terlewat polos.

Merasa tak kuat lagi Baekhyun segera beranjak menuju kamarnya meninggalkan Seulgi yang terus berteriak memanggil namanya.

Flashback off


Baekhyun berusaha menampik ingatannya tentang masa lalu namun segala hal yang berhubungan dengan masa lalu kelam selalu saja berputar putar di kepalanya.

Teriakan,percakapan,suara dentingan benda dan yang paling melekat adalah permainan piano kakak tirinya Kim Yunho.

Kim Yunho,orang yang sebenarnya baik dan begitu menyayangi Seulgi namun karena terbakar api cemburu Baekhyun sedikit merasa kesal dengan Yunho,bukan benci ingat!

Bukan benci sebelum Baekhyun tahu yang sebenarnya. Bahwasanya Kim Yunho selalu baik pada adiknya hanya karena berniat mempengaruhi Seulgi supaya ikut menentang Baekhyun.

Dan jika sudah Seulgi yang menentang Baekhyun,maka Baekhyun tak bisa berbuat apapun lagi selain mengalah dan akhirnya semua warisan jatuh ketangan tiga Kim yang memperdaya ibunya.

Baekhyun tersenyum miring menanggapi ingatannya. Sungguh hidupnya begitu rumit hanya karena  benda mati bernama uang.

Kembali pada cerita sekarang Baekhyun tengah berada dalam mobil buggati biru tua miliknya,ia sedang memantau keadaan club tempat Seulgi disekap.

Sekaranglah waktunya...

Ia tahu ibunyalah yang merencanakan semuanya...maka dari itu ia hafal sangat tabiat ibunya...ibunya akan lalai jika musuh tak menyerang.

Itu alasanya kenapa ia memilih berdiam diri selama ini. Menunggu ibunya yang mulai lengah.

"Sehun! Kau retas kata sandi dan semua kamera pengintai di dalam sana!" Ujar Baekhyun pada Sehun yang sedari tadi duduk di kursi samping kemudi dengan laptopnya.

"Baiklah!" Balas Sehun tetap menargetkan atensinya pada monitor laptopnya.

Baekhyun berancang keluar dari mobil setelah mengambil sebuah benda berbentuk huruf L di atas dashboard mobil.









Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang