Ternyata...

1.6K 114 1
                                    







Irene masuk perlahan kedalam kamar Baekhyun yang sudah 3 hari ini tidak ada yang meninggali.

Ia duduk diatas ranjang berbalutkan kain hitam pekat tanpa corak.

Irene baru menyadari mengapa Baekhyun begitu mengisolasi diri dan kenapa segala hal dalam kamarnya terasa begitu dingin akan kehidupan sosial dan semuanya berwarna serba gelap mulai dari spray yang tak pernah berganti warnanya selalu saja hitam dan hitam.

Lampu kamar yang memancarkan warna kuning kemerahan menambah kehangatan dalam ruangan.

Ditambah dinding di bagian atas tempat tidur yang tak ikut serta menjadi sebuah akuarium yang memancarkan sinar hijau botol dari lampu lampu kecil yang melekat pada permukaan dinding.

Kamar ini begitu dingin dan kaku namun anehnya Irene akan merasa begitu nyaman berada disini.

Dimalam hari saat lampu kamar telah redup dan tak ada yang namanya lampu tidur, akuarium yang menggantikan posisi tembok di kamar itu akan bersinar berbagai macam warna sebab lampu sorot yang terdapat di bagian bawahnya dan jangan lupakan ubur ubur yang berenang di dalam akuarium yang juga memancarkan sinar hijau,ungu,putih dan kuning.

Namun tetap saja kamar ini begitu temaram seperti tak ada yang menempati seolah hanya ruangan untuk memajang koleksi sang empu.

Dan akhirnya terjawab sekarang...mengapa Baekhyun begitu dingin,mengapa Baekhyun begitu introvert namun yang sebenarnya begitu peduli dengan orang yang ia sayangi.

Tapi satu yang memang begitu menggambarkan sosok Baekhyun selain dingin,tegas,kejam,tampan,kaya dan pendek jauh dari kata tinggi tapi Baekhyun tak malu karena kenarsisannya yang selalu ia perlihatkan pada orang kepercayaannya atau ke-sa-yang-annya(?)

Baekhyun lebih suka memanggil orang yang ia sayangi sebagai orang yang ia hargai,hormati dan kepercayaan.

Sungguh Baekhyun yang tertutup...tahukah kalian? Baekhyun selama ia hidup ternyata tak pernah sekalipun mengatakan kalimat 'aku menyayangimu!' pada siapapun didunia ini termasuk Seulgi.

Irene tersenyum geli mengingat Baekhyun yang selalu saja bertindak berlebihan saat bersamanya.

Namun seketika ingatannya buyar dan senyumannya menghilang saat memikirkan tentang apa yang akan dilakukan Baekhyun padanya saat mengetahui hal yang sebenarnya?









Baekhyun berjalan dengan tubuh tegap nan tegasnya menyusuri pelataran restaurant ternama di kawasan Eropa ini.

Tak heran jika semua orang yang dilewatinya akan menyembulkan kepalanya atau berbalik sekedar melihat Baekhyun lebih intens.

Begitu sempurna....setelan hitam dengan kemeja putih yang ditutupi rompi hitam terlebih dahulu sebelum jas unlimited edition hitam tersampir menutupi tubuh ramping yang masih saja terlihat walau sudah ditutupi jas gagahnya.

"Apa dia seorang model catwalk?" Kagum para pengunjung restaurant saat Baekhyun baru saja melewati mereka.

"VVIP!" Baekhyun berujar dingin pada receptionist restaurant. Benar benar tak ada senyuman dibibirnya!!!

"What's your name sir?" Ujar receptionist sopan.

"Byun Baekhyun! From Byun Corporation!" Ucapnya lancar dengan aksen inggris yang dapat membuat orang ragu apa benar ia berasal dari Korea atau asli Inggris?

"Your english accent's very good sir!" Pujinya seraya memberi kartu gesek untuk membuka ruangan yang Baekhyun pesan.

"Kamsahamnida!" Ujar Baekhyun berlalu dengan senyuman jahilnya. Ia sengaja mengucapkan terimakasih dengan bahasa Korea agar si receptionist kebingungan akibat tak mengerti.





Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang