Tidak terasa 3 minggu sudah terlewati sejak hari pertama Irene bekerja sebagai sekretaris presdir.Sedikit demi sedikit Irene sudah mulai memahami karakter dan kebiasaan Baekhyun.
Baekhyun adalah orang yang tegas dan tidak akan segan untuk menghukum seseorang yang berbuat salah.
Saat ini Baekhyun masih berada di dalam kamarnya sambil bercermin. Satu hal yang Irene ketahui yang mungkin sudah menjadi rahasia umum jikalau seorang Byun Baekhyun adalah maniak cermin kemanapun dimanapun ada cermin pria itu pasti akan menyempatkan untuk bercermin.
Irene tengah sibuk merapikan simpul dasi di leher Baekhyun yang masih setia menatap bayangannya yang memantul di benda datar di depannya.
Saat hampir selesai merapikan dasi satu panggilan masuk diterima ponsel Baekhyun yang dipegang oleh Irene. Semenjak menjadi sekretaris Baekhyun,Irene lah yang mengambil alih segalanya. Seperti seorang istri? Hanya saja belum sah!
"Chanyeol!" -Irene.
Irene langsung menolak panggilan dari direktur muda itu.Sekali lagi panggilan masuk beberapa saat setelah panggilan Chanyeol di tolak.
Irene melihat nama yang terpampang di layar ponsel lalu tanpa izin pada pemilik ponsel ia langsung menjawab panggilan. Sudah dijelaskan tadi bukan? Irene sudah mengambil alih semuanya! Mungkin sebentar lagi hati Baekhyun juga akan Irene bawa pergi!
"Ada masalah?" Kalimat itu yang biasanya di ucapkan Baekhyun saat menjawab panggilan ponsel.
Baekhyun hanya tersenyum mendengar Irene yang meniru kalimatnya. Irene sangat mudah meresap semua hal baru dengan cepat bahkan sampai hal terkecil.
"Apa?" Baekhyun langsung memalingkan wajahnya menghadap Irene ketika wanita itu berteriak cukup keras.
Irene memutus sambungan lalu menatap Baekhyun dengan alis yang sedikit berkerut.
"Manager Kim! Dan tukang pijat! Dan salon!" Ujar Irene.
Mengerti apa maksud Irene, Baekhyun langsung berjalan keluar kamar mengambil kunci mobilnya lalu pergi ke kantornya.
"Yatuhan! Dia kejam sekali! Aku di tinggal!" Sungut Irene sambil mengunci pintu kamar Baekhyun.
"Pak! Tolong antarkan aku ke kantor!" Sopir itu langsung bergegas masuk kedalam mobil lalu melesatkan kendaraan beroda empat tersebut.
"Kau tahu apa salahmu? " Baekhyun berujar setenang mungkin.
"Maaf tuan! Saat itu nafsu menguasai saya!" Manager Kim.
"Nafsu? Baiklah kau selalu melempar kesalahanmu pada nafsu! Apa aku bisa menghukum nafsu?" Geram Baekhyun.
"Maaf!" Manager Kim.
"Sudah 4 kali! Kau masuk ke salon memesan jasa pijat dan apa yang kau lakukan? Bercinta dengan tukang pijat? Murahan sekali kau! Kenapa tak sekalian datangi club yang menampung ratusan wanita yang bersedia memanjakan milikmu?" Baekhyun setengah membentak.
Sekretaris dari manager Kim datang bersama Irene ke dalam ruangan dimana Baekhyun mengintrogasi manager Kim.
"Maaf!" Ujar manager Kim menunduk dalam.
"HANYA ITU YANG BISA KAU KATAKAN? KAU TAHU? BERITA INI SUDAH TERSEBAR DAN MEBUATKU RUGI!" Bentak Baekhyun marah.
"Tuan! Tenang!" Irene memegang lengan jas yang dikenakan Baekhyun.
Baekhyun langsung pergi dari ruangan masih dengan amarahnya yang menggebu.
"Sekretaris Bae! Kumohon jangan pecat manager! Aku tak mau kehilangan pekerjaan karena dia dipecat!" Mohon sekretaris dari manager Kim.
"Tidak akan! Manager Kim silahkan anda pulang terlebih dahulu! Kau pasti butuh istirahat bukan? Tenangkanlah dulu pikiranmu!" Irene menatap tenang manager Kim yang sekarang tengah tersenyum kearahanya.
"Ya itu benar sekali! Aku stres sekarang jadi aku butuh istirahat! Baiklah aku pulang dulu!" Manager Kim langsung menyambit tas kantornya lalu pergi dari ruangan dengan senyuman gembira nya.
Setelah manager Kim keluar Irene menghubungi seseorang.
"Kemasi barang barang manager Kim!" Ujar Irene pada orang di sambungan telepon.
"Sekretaris Bae! Kau bilag tak akan memecatnya!" Sekretaris manager.
"Kau tahu tuan akan lebih marah jika si tua bangka itu masih berkeliaran di kantor ini? Dan kau tak usah khawatir aku pastikan kau akan tetap bekerja!" Irene pergi meninggalkan ruangan.
Baekhyun dan Irene baru saja sampai di kantor setelah menghadiri janji temu di luar kantor.
Seorang kolega bisnis Baekhyun baru saja sampai di depan gedung perkantoran.
Saat melihat Baekhyun orang itu langsung tersenyum lalu menjabat tangan Baekhyun.
"Kenalkan aku Irene! Sekretaris tuan Byun!" -Irene.
"Joon gi!" Pria bernama Joon gi itu tak membalas jabatan tangan Irene bahkan tak tersenyum sedikit pun.
Baekhyun yang melihat itu merasa sedikit jengkel dengan sikap kolega nya tapi dia harus menahan hasratnya untuk menegur dan mengkritik.
"Kau! Bisa mengendarai mobil bukan? Tolong parkirkan mobilku!" Joon gi memberi kunci pada Irene lalu berjalan beriringan dengan Baekhyun masuk ke dalam kantor.
Karena kesal Irene punya ide brilian untuk memberi kejutan kolega bos nya itu.
Dengan cepat Irene masuk ke dalam mobil Joon gi lalu ia tancap gasnya tanpa menginjak rem sedikit pun.
'Bruk'
Joon gi dan Baekhyun berbalik untuk melihat apa yang terjadi hingga menghasilkan bunyi sebegitu kerasnya.
Joon gi terkejut " mobilku! Ya tuhan!" Joon gi terbengong menatap mobilnya yang sudah ringsek dibagian kap depan karena sengaja ditabrakan oleh Irene.
Irene keluar dari mobil berjalan menuju Baekhyun yang sedang tesenyum bangga menatap Irene sedangkan Joon gi yang masih bergelut dengan keterkejutannya.
Irene melempar kunci mobil kearah Joon gi yang langsung ditangkap oleh pemiliknya.
"Bukankah aku tukang parkir yang hebat?" Irene menyeringai setelah berbisik di samping telinga Joon gi lalu melangkahkan kakinya kedalam kantor diikuti Baekhyun.
"Keparat!" Joon gi baru saja akan memindahkan mobilnya tapi mobilnya sudah lebih dulu bergerak mundur membentur 2 mobil di belakangnya. Irene sengaja tak menarik rem tangannya hingga mobil bergerak sendiri. Cerdik bukan?
"Aku bangga padamu!" Baekhyun tertawa cekikikan mengingat ekspresi Joon gi tadi.
"Kau tidak marah padaku?" -Irene.
"Untuk apa aku marah?" -Baekhyun.
"Ya kan karena aku bisa saja kolega mu itu tak mau menanamkan sahamnya di perusahanmu!" Irene.
"Tentu saja tidak! Lagi pula sahamnya tak seberapa bisa dibilang se/1000 dari kekayaannya Suho!" Tawa Baekhyun dan Irene pecah mengingat sahabat Baekhyun yang kaya nya minta ampun terus songongnya kebangetan.
Tbc
Aku nyontek lo moment ini! Dimana hayoo? Ngga usah dah! Kacang mahal!!!
