Adik

1.6K 147 2
                                    



Irene masih kehilangan setengah kesadarannya setelah kejadian Baekhyun yang memeluknya.

Irene menatap pintu kamar mandi yang terdapat dalam ruangan kerja Baekhyun ini.

Gemericik air ia dengar dari luar. Tanpa sadar Irene mulai membayangkan hal hal liar seperti,bentuk tubuh Baekhyun yang athletis.

Irene segera menampik pikiran liarnya. Apa yang meracuni otak polosnya?

Irene keluar dari ruangan mendapati ibu Baekhyun yang ternyata masih setia berdiri di tempatnya tadi. Apa ia tak membuat pergerakan sedikitpun?

"Nyonya! Maaf menunggu lama! Anda silahkan masuk! Tuan Byun sedang mandi!" -Irene.

"Terimakasih nak!"

"Sama sama! Mari! -Irene.


Irene dan ibu Baekhyun masuk ke dalam ruangan bertepatan dengan Baekhyun yang baru saja hendak keluar dari kamar mandi tapi ia urungkan niatnya mengingat ia hanya menggunakan handuk setengah telanjang.

"Ah tunggu!" Irene berjalan cepat ke arah almari pakaian di pojok ruangan.

"Dia bilang panas?" Irene memilih sebuah kaus oblong lengan panjang berwarna putih tipis dan satu celana bahan panjang berwarna abu.

Irene berjalan menuju kamar mandi dan menyerahkan setelan yang ia pilih tadi pada Baekhyun.

"Dia menerima pilihanmu!" Ujar nyonya Byun kagum.

"Ya dia memang penurut!" -Irene.

"Tidak! Dia sangat keras kepala! Dia tidak mau hidupnya diatur orang lain apalagi masalah pakaian!"

"Mungkin tuan sudah berubah!" Kekeh Irene garing.

"Atau mungkin kau yang merubahnya!"

"Ada perlu apa anda kemari?" Baekhyun keluar dari kamar mandi.

"Begitu kah caramu berbicara pada ibumu sendiri?" Sinis nyonya Byun.

"Apa saya mengenal anda sebelumnya?" Sinis Baekhyun balik.

"Apa? Aku ini ibumu Baek! Sebegitu bencinya kah kau pada ibumu ini? Apa panggilan ibu sudah tak pantas untuku? Sebegitu burukah?" Nyonya Byun menahan tangis.

Irene mematung melihat pertengkaran ibu dan anak di hadapannya.

"Irene! Bisa tolong kau berikan kami waktu berdua?" -Nyonya Byun.

"Tidak! Dia akan tetap disini! Irene! Duduk di kursi kerjaku!" Titah Baekhyun.

"Oh sekretaris kau suruh duduk di kursimu? Hebat sekali! Sedangkan ibumu kau cela!" -Nyonya Byun.

"Itu bukan urusanmu! Irene cepatlah!" Baekhyun memandang Irene lekat.

"Tapi tuan-"

"Cepatlah!" Baekhyun meninggikan suaranya,Irene langsung berjalan menuju kursi kebesaran ceo Byun Corp yang sangat disegani lalu mendudukinya.

"Wah wah.... kau hebat Baek! Menghormati wanita yang bahkan bukan siapa siapa mu tapi ibumu kau hina!"

"Anda lebih hebat nyonya! Memungut seorang anak gelandangan tak tahu diri dan menjadikannya seorang pewaris bahkan gila adalah kata paling tepat untuk anda!" -Baekhyun.

"Dia kakakmu Baek!"

"Dia bukan kakaku! Aku tak pernah punya seorang kakak mau itu lelaki atau perempuan! Aku hanya punya Seulgi sebagai adik perempuan ku!" -Baekhyun.

"Heh masih ingat rupanya kau pada adik sialanmu itu!"

"Maaf kata katamu terbalik! Seharusnya kau mengatakan dirimu sendirilah ibu sialan!"

"Keparat! Berani sekali kau!"

"Apa yang harus aku takutkan? Kau! Bukan siapa siapa ku atau Seulgi lagi! Jangan pernah ganggu kami lagi! Sekedar informasi! Perusahaan yang kau seharusnya wariskan padaku tapi malah jatuh ketangan si anak gelandangan sahamnya sudah aku beli keseluruhan! Anak itu menghianatimu ! Dia menjual perusahaan demi memuaskan hasratnya akan uang!"

Nyonya Byun terlihat marah dengan sikap Baekhyun. Dengan cepat ia keluar dari ruangan Baekhyun dengan membanting pintu.

"Siapa Seulgi?" -Irene.

"Dia adiku! Dia tinggal di Cina mungkin 1 bulan lagi dia datang!" Baekhyun melipat lengan bajunya.

"Dan siapa anak gelandangan yang kau maksud?" Tanya Irene berhati hati takut takut Baekhyun marah karenanya.

"Alangkah baiknya kau jangan banyak tanya!" -Baekhyun.

"Eum itu benar! Baiklah aku keluar!" Irene mengambil ancang ancang untuk berdiri dari duduknya di kursi kerja Baekhyun.

"Mau kemana kau?" Baekhyun mengunci pergerakan Irene dengan berdiri tepat di hadapan Irene yang masih terduduk.

"Mau apa kau?" Tanya Irene balik refleks menyilangkan lengannya di depan dada.

"Haha tenang saja aku tak akan mencicipi rasa dari batu batu sungai itu!" Baekhyun melirik jahil ke arah benda yang dilindungi Irene.

"Apa kau bilang? Batu sungai?" Irene marah hingga lupa jika tangannya sudah membebaskan benda berharganya.

"Ya! Apa salah? Punyamu itu tak sampai sebesar kerikil sungai bukan?" Baekhyun tersenyum evil seraya lebih mencondongkan tubuhnya mendekat pada Irene.

"Aku yakin punyamu juga tak sampai sebesar sosis yang kau rengekan kemarin!" Balas Irene tersenyum evil membuat Baekhyun terbungkam.

"Apa? Kau meragukan kuasa tuhan? Hah? Hah?" Baekhyun mulai menggelitiki pinggang Irene.

"Hahaha tolong hentikan! Baekhyun!" Baekhyun menghentikan acara menggelitiknya menatap lekat keindahan seorang Irene.

Irene menatap berbinar aristokrat sempurna seorang Baekhyun. Mulai dari garis rahang yang terkesan tegas,tulang pipi,hidung,matanya dan terakhir bibir merah tipis milik Baekhyun.

'Rasanya ingin kulumat benda itu!' Batin Irene.

Baekhyun semakin mengikis jarak antara mereka. Irene yang gugup refleks menutup matanya.

Baekhyun tersenyum penuh kemenangan melihat Irene yang sudah pasrah.

"Kau menizinkanku untuk merasakan lembutnya benda ini?" Baekhyun menyentuh bibir Irene menggunakan telunjuknya.

Irene hanya diam menunggu apa yang akan Baekhyun lakukan padanya.

'Cklek' 'bugh'

"Kakak!"

Baekhyun dan Irene langsung membenahi posisi mereka.

"Ah Seulgi! Kau datang? Kapan?" -Baekhyun.

"Aku sudah mengirimimu pesan dari kemarin!" Seulgi terlihat marah.

"Oh maafkan kakakmu ini! Aku sibuk Seulgi! Lebih baik kau pulang dulu untuk istirahat! Irene akan mengantarmu!" -Baekhyun.

Seulgi melirik Irene yang sudah berdiri tegap di belakang Baekhyun lalu tersenyum.

"Kau cantik nona!" Puji Seulgi mendekati Irene.

"Terimakasih!" -Irene.

"Kenalkan! Aku Seulgi. Byun Seulgi adiknya Byun Baekhyun pemilik Byun Corp perusahaan terbesar nomor 3 di Korea setelah Kim dan Park corp!" Ujar Seulgi sumringah.

"Kenapa kau mengenalkan diri sedetail itu?" Tanya Irene heran.

"Itu karena aku tinggal sendiri di Cina selama 3 tahun dan kakak menyuruhku memperkenalkan diri seperti itu supaya tak ada yang berani menggangguku!" -Seulgi.

"Ah iya! Kenalkan aku Irene. Bae Irene! Aku sekretaris dari Byun Baekhyun pemilik Byun Corp perusahaan terbesar nomor 3 di Korea setelah Kim dan Park corp!"-Irene.

"Wow! Kau menjiplak kalimatku!"-Seulgi.

"Okelah kak! Aku pulang bersama kak Irene! Daa" Seulgi menarik tangan Irene riang.

"Ahh dasar adik durhaka! Kakaknya sedang sibuk malah diganggu! Gagalkan?" Rutuk Baekhyun setelah Seulgi pergi dari ruangannya.

Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang