Entah setan apa yang berhasil merasuki tubuhku. Tanpa tidur sedikitpun, segera kuluncurkan mobil ini menuju Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, di sampingku Wijaya turut mengikuti jejakku. Kelelahan, pasti, tapi kami tak sabar untuk menuntaskan kasus ini, sehingga kami mengenyampingkan masalah kesehatan terlebih dahulu. Toh Cuma satu malam ini, kan?
Ketika aku memberitahu Wijaya dan Dokter Dalton bahwa Luthfi memberitahuku jika Shelly akan tiba di Indonesia sekitar pukul sepuluh—tentu bandara Soekarno Hatta hanya asumsiku—mereka berdua terkejut bukan main, terutama Dokter Dalton yang belum tahu sama sekali masalah lelaki bertopi itu. Mereka menatapku tak percaya, seolah ingin mencegahku melakukan semuanya walaupun terlambat.
Aku yang tak ingin informasi mengenai Luthfi menyebar secara luas terpaksa tak memanggil bantuan untuk menyergap Shelly—tentu seandainya perempuan itu memang ada di sana. Dan seketika, ketika pukul sepuluh pagi tiba, aku mencoba memperhatikan dengan saksama pintu keluar untuk penerbangan internasional hingga dua puluh menit berlalu.
Luthfi hanya mengatakan sekitar pukul sepuluh, bisa lebih atau kurang. Kedatangan yang paling dekat adalah pukul sepuluh lebih lima belas menit dan sekarang pukul sepuluh lebih dua puluh menit.
Ketika para penumpang tumpah ruah keluar dari pintu, harapanku benar-benar tinggi. Aku sudah mengorbankan banyak hal. Kusitakan waktuku hanya untuk berkendara ke Jakarta, membatalkan janjiku untuk mengunjungi AKP Januar, membicarakan kasus yang terkait, masih mengenakan seragam kepolisian yang tak kuganti dari kemarin karena tak sempat—aku berangkat ke Jakarta pada pukul satu malam—kuganti. Jika semua ini hanya banyolan dari Luthfi, aku akan mematahkan kepalanya jika bertemu lagi dengannya.
Apakah aku terlalu berharap untuk segera menyelesaikan kasus ini sehingga menerima berita dari Luthfi secara cuma-cuma? Aku tidak tahu dan tidak yakin, yang jelas aku terus menunggu tujuh menit lebih lama sampai penampakan wanita yang dimaksud muncul dalam pandanganku.
Bagaimana mungkin aku mengenalnya? Oh, tentu saja karena aku sudah terlalu sering melihat Ibu Maharani.
Ketika aku berjalan, mulai mendekati perempuan itu, tak akan kusanggah pernyataan bahwa aku merasa sedikit takut. Seragam polisi yang tengah kukenakan pasti akan sangat mencolok, membuatnya dengan mudah mengidentifikasiku. Sialannya, hal yang berbeda terjadi begitu saja, membuatku terkejut dan sedikit linglung. Bahkan, Wijaya yang mengekoriku di belakang pun tak kalah terkejutnya.
Aku melihat rasa takut keluar dari wanita itu. Tubuhnya gemetar, matanya hampir berkaca-kaca, gigi-giginya bergemertak. Namun, aku yakin perempuan itu bukan takut karena melihatku. Semakin kutatap dalam-dalam bola matanya, gambaran mengerikan muncul keluar. Perempuan itu hampir menangis, ia menahannya dengan sekuat tenaga, tetapi yang jelas bukan karena kami—aku dan Wijaya—hampiri.
Di saat yang bersamaan, aku melihatnya menenteng sebuah koper dengan masing-masing jari manis dan kelilingkingnya—baik bagian kiri maupun kanan—dibalut dengan perban.
===
Kasus ditutup dengan penyerahan diri sang pelaku. Shelly mengaku membunuh dua saudaranya—satu saudara kandung dan satu kerabat. Hampir sama seperti Ibu Maharani, Shelly meraung-raung, mengeluarkan tangisannya yang menjalar memenuhi ruang interogasi, penuh rasa penyesalan dan ketakutan.
Ah, ya, berkaitan dengan Ibu Maharani, pada akhirnya kami melepaskan statusnya. Ia keluar bebas dari tahanan sementara karena tak ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa ia bekerja sama dengan Shelly, membuatnya keluar ruangan dan menatap kesal ke arahku, yang tentu tak dapat kucegah karena pasti selama ini ia diperlakukan secara tak adil. Selain itu, Shelly mengaku melakukan kejahatannya secara tunggal tanpa campur tangan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Roy : Anomali Jeli [Selesai]
Mystery / ThrillerSebuah pembunuhan kembali terjadi di kota Bandung. Bagian gilanya, sang pembunuh menggunakan jeli sebagai alat yang ia gunakan! Dengan jejak seadanya, Roy dan Wijaya dipaksa untuk melacak keberadaan sang pembunuh. Buku 4 Serial Detektif Roy Seluruh...