Assalamu'alaikum Hilya | Part 44

4.3K 300 143
                                    

"Anak kita cantik banget ya kak?"

"Iya cantik banget, kayak kamu." jawab Danish, sambil mengusap kepala Hilya pelan. "Terimakasih ya, sayang."

"Untuk?" tanyanya bingung.

"Terimakasih karena sudah cantik. Jadinya anakku juga cantik deh." sahutnya. Yang langsung membuat Hilya, menatap suaminya dengan mata memicing. "Anak aku juga kak." ucapnya ketus.

"Haha... Iya-iya anak kita."

Dengan senyuman yang terus terpatri, Danish dan juga Hilya, terus saja menatap kepada bayi mereka, yang saat ini tengah tertidur nyenyak dalam box, yang berada di sebelah tempat tidurnya. Bayi perempuan itu terlihat begitu menggemaskan, dengan pipinya yang terlihat memerah.

"Kak, Shali bangun." Hilya memekik heboh. Ketika melihat sepasang mata indah bayinya terbuka, dan memperlihatkan sepasang mata bening dan juga teduh itu. "Assalamu'alaikum sayangnya mama." sapanya pada sang putri.

"Sayangnya papa haus ya? Kok bangun nak?" Danish berkata, sambil mengusap lembut pipi Shali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayangnya papa haus ya? Kok bangun nak?" Danish berkata, sambil mengusap lembut pipi Shali. "Gembul banget sih nak, papa jadi gemes banget ini."

Hilya hanya bisa tersenyum geli, ketika melihat suaminya, yang saat ini terlihat begitu gemas dengan Shali. Sejujurnya, dia pun juga begitu gemas dengan anaknya itu. Bagaimana tidak, Shali sangatlah gembul, mulai dari pipi, tangan, sampai kaki, semuanya terlihat begitu menggemaskan. Apalagi saat tengah memakai baju dan topi berwarna pink seperti itu, membuat Shali terlihat bagaikan boneka.

"Maa Syaa Allah, Shalinya mama, gemesin banget sih. Mama nggak kuat nak, kalau di lihatin kayak gitu." Hilya berkata, dengan tangannya yang mengelus lembut pipi Shali.

Hilya bahkan masih tidak percaya, jika sekarang dia sudah menjadi seorang ibu. Padahal rasanya baru kemarin, dia menikah bersama Danish. Namun sekarang, buah cinta mereka telah hadir, melengkapi kebahagiaan keluarga kecil mereka.

"Sekarang, tugasku adalah, menjaga dua bidadari cantikku dan juga membahagiakannya. I love you mama dan Shali. Papa cinta dan sayang banget sama kalian."

Setitik airmata, jatuh di pipi putih Hilya. Dia sungguh sangat terharu, hingga tak bisa menahan airmatanya, untuk tidak jatuh. Dia bersyukur, karena Allah telah menjodohkan dia dengan Danish. Laki-laki yang kini sudah semakin dalam masuk kedalam hatinya.

"I love you too sayang." ucapnya, membalas perkataan Danish.

Tangisan Shali, membuat tatapan penuh cinta antara Danish dan Hilya, harus terpotong. Dengan cepat, Danish menghampiri box tempat tidur Shali, lalu mengangkatnya dengam hati-hati. Di gendongnya Shali, dengan cara mendekapnya erat di dada. Dan ajaib, tangisan putri kecilnya itu, langsung terhenti.

"Shali ngambek ya? Karena di cuekin papa sama mama." tanyanya pada sang putri, sambil mengelus pipi gembulnya. "Kayak mama deh ngambekan." godanya pada Hilya.

Hilya END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang