Assalamu'alaikum Hilya | Part 46

4.2K 290 91
                                    

Masih dengan baju koko, sarung dan juga peci. Danish masuk kedalam kamar, setelah sebelumnya dia menunaikan ibadah sholat subuh di masjid, yang berada di komplek perumahannya. Di lihatnya, Shali tengah menggerakkan tangannya ke mukanya sendiri, dengan begitu lucu. Membuat Danish, tersenyum geli melihatnya.

"Assalamu'alaikum, anak cantik." sapanya pada Shali, setelah melepas sarung, baju koko dan juga peci. Hingga sekarang dia hanya mengenakan celana selutut dan kaos berwarna biru. "MasyaAllah, cantiknya anak papa. Oh ya, mama mana? Kok Shali sendiri?" tanyanya pada, puteri kecilnya sambil menciumi pipinya.

Suara pintu kamar mandi yang terbuka, membuat Danish, mendongakkan kepalanya, dan mengalihkan pandangannya dari Shali, selama beberapa menit, karena sekarang, dia sedang menikmati satu kecantikan lagi, yaitu kecantikan Hilya, sang istri.

Hilya yang saat ini, memakai setelan baju tidur berwarna putih, dengan motif bunga-bunga kecil dan rambut yang di cepol keatas, membuatnya terlihat begitu cantik dan menggemaskan di mata Danish.

"Habis ngapain?" tanya Danish pada sang istri, ketika Hilya menghampirinya, untuk menyalami tangannya.

"Cuci muka kak." jawabnya dengan di sertai senyuman manis.

"MasyaAllah... Pagi-pagi udah di kasih sarapan yang manis-manis. Diabetes deh ini, asli."

"Mana ada? Orang aku belum siapin sarapan buat kakak kok." protes Hilya, sambil merapikan selimut.

"Sarapan manisnya kan, senyum kamu sama Shali." ujar Danish santai, sambil mengerlingkan matanya kepada Hilya.

Sedangkan Shali, bayi cantik itu, sepertinya tengah asyik bermain sendiri. Dia tenang-tenang saja. Dan seakan menjadi pendengar yang baik, di antara pembicaraan papa dan mamanya.

"MasyaAllah Tabarakallah, anak cantik mama hari ini udah satu bulan." ujar Hilya, sambil menciumi sang puteri. "Sholehah ya nak."

Danish tersenyum, ketika melihat interaksi yang terjadi di antara istri dan anaknya itu. Hatinya menghangat luar biasa. Dan dia, tidak pernah bisa, untuk berhenti bersyukur. Karena Allah, telah memberinya kehidupan yang menurut dia begitu sempurna.

Memakai kaos berwarna putih, yang di padukan dengan celana panjang berwarna pink pucat, serta bando putih, membuat Shali terlihat begitu manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memakai kaos berwarna putih, yang di padukan dengan celana panjang berwarna pink pucat, serta bando putih, membuat Shali terlihat begitu manis.

Bayi cantik itu tengah tertidur, setelah sebelumnya, dia bermain bersama sang papa. Sedangkan Hilya sendiri, saat ini tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk Danish.

"Bangun anak cantik." Danish berkata, sembari menoel pipi gembul anaknya. "Pagi-pagi kok bobo sih?"

"Ngantuk dia, soalnya udah bangun dari jam empat." sahut Hilya, yang ketika itu tengah berjalan menuju ruang keluarga, tempat Danish tengah menunggui Shali, yang tengah tertidur. "Sepi ya kak, nggak ada mama." katanya, sambil memberikan piring berisi dua roti bakar madu, kepada Danish.

Hilya END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang