Part 6

1.1K 137 20
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~

________oOo________

"Pagi ini, aku seperti melihat Bidadari dunia," ucap Ali.

"Oh ya?" tanya Prilly.

"Benar. Bidadari dunia memang tidak bersayap tapi dia berhijab," Ucap Ali.

Prilly hanya terkekeh.

"Dia biasa saja. jangan jangan dia tau bahwa kalimat itu, sudah familiyar di facebook? harusnya aku memikirkan kalimat yang lain, dari google misalnya,"batin Ali.

"PRILLY!"

Prilly dan Aliando refleks saja menghentikan langkahnya kemudian sama sama menoleh kebelakang seraya berbalik.

Wajah Prilly dan Aliando spontan membulatkan sepasang mata dan mulutnya dengan sempurna ketika melihat seseorang yang berdiri Dijarak 2 meter dari tempat Aliando dan Prilly menghentikan langkah barusan.

"MasyaAllah Syifa." Prilly tersenyum lebar menatap seseorang yang memakai Celana levis panjang, baju tangan panjang dan Kerudung segi empat yang senada dengan bajunya.

'tap

'tap

'tap

Syifa mendekat kehadapan Prilly dan berhenti didepannya.

"Assalamu'alaikum." ucap Syifa  beriringan dengan senyumannya.

"Wa'alaikumsalam." jawab Aliando.

"Wa'alaikumsalam warrahmatulahi wabarakatu,"jawab Prilly kemudian ia langsung memeluk Syifa.

Syifa membalas pelukan Prilly dengan lembut. Syifa memejamkan matanya.
Airmata Prilly menetes dalam sekejap saja, lalu dengan cepat Prilly menyeka airmatanya kemudian melepaskan pelukan secara perlahan.

"Aku bahagia. sangat - sangat bahagia dengan perubahanmu sekarang, aku gak menyangka. subhannallah", Ucap Prilly.

"Ini juga karena mu Prill, aku beruntung memiliki teman baru yang seperti dirimu," ucap Syifa.

"Tidak, ini karena dirimu sendiri Syif.
aku juga bangga kepadamu", Jawab Prilly.

"Kok tidak pelukan lagi? cepat pelukan lagi, nanti aku Ikutan, ya?"

Prilly melirik kearah Aliando.

"Boleh ikutan, tapi kamu Pelukan saja sama tembok,"sahut Prilly.

"hahahaa," sontak Syifa tertawa.

"Oh ya Prill, kamu mau antar aku tidak?" tanya Syifa.

Prilly melempar pandangannya kearah Syifa.

"Kemana?" tanya Prilly.

"Ikut saja. Tapi Ali tidak boleh ikut",

"Hah kenapa?" tanya Aliando.

"karena Ini urusan perempuan!" jawab Syifa.

"Ya sudah, ayo?" ajak Prilly.

Syifa menganggukan kepalanya kemudian meraih salah satu tangan Prilly.
Syifa berjalan membawa Prilly berlalu dari hadapan Aliando.

Aliando terdiam sejenak, menatap langkah Syifa dan juga Prilly.

"Ikuti atau tidak?" Gumam Aliando pelan.

"Tidak saja, kalau aku tidak nurut nanti Prilly marah", oceh Aliando.

"Eh, aku jadi ingin tau marahnya seperti apa."

Wanita Akhir Zaman ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang