Part 10

1K 141 8
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~




________oOo________




Prilly menggoes Sepedanya, dipinggir jalan.
Dijembatan yang cukup sepi karena tidak seramai Jalan raya, Prilly melihat ada seorang perempuan berdiri Pinggir Jembatan tersebut.

Prilly melihat salah satu kaki perempuan itu melangkah ketepian jembatan yang memang tanpa penghalang.

Prilly menggoes sepedanya lebih cepat menuju Jembatan yang ada didepannya.

Terlihat seorang perempuan tersebut mengangkat salah satu kakinya secara perlahan.

Prilly Terbelalak kaget, Ia pun langsung turun dari Sepedanya.

'Brukk'

Prilly membiarkan sepedanya jatuh, Ia tidak sempat mengstandarkan sepeda tersebut. Prilly lari kecil menghampiri perempuan tersebut.

"Jangaaaan!"  Prilly langsung meraih salah satu tangan Perempuan yang kemudian ia tarik cukup kuat hingga perempuan itu berhasil ia jatuhkan dari tepian jembatan.

Perempuan itu menoleh kearah pril8ly.

"Salsha? Astagfirullah, apa yang mau kamu lakukan barusan?" Tanya Prilly.

"Lepasss!"

Prilly meringis karena ia harus sekuat kuatnya menggenggam tangan Salsha agar tidak terlepas oleh berontakan Salsha itu.

"Untuk apa kamu menghalangiku HAH!? JANGAN IKUT CAMPUR!" Salsha menekan kalimatnya sambil terus berusaha menepis tangan Prilly.

"Tidak Salsha! Jangan Melakukan yang aneh aneh, Ayo Pulanglaaah."

"Kamu tidak mengerti ! Kamu tidak tau APA APA ! Biarkan aku Tiada sekarang.." lirih Salsha.

Prilly menggeleng gelengkan kepalanya.

"Aku tidak akan biarkan sesuatu terjadi padamu." Ucap Prilly.

"Tidak usah SOK PEDULI ! Ali saja tidak memikirkan aku, Dia tidak peduli padaku, Dia Ingin aku TIADA! Dia lebih mementingkan Ego nya ketimbang AKU!"

'JEDUUUUUARRRRR'

Sontak Prilly dan Salsha terkejut mendengar suara sambaran petir itu.
Prilly melihat kearah langit yang hitam dihiasi cahaya kilat menyeramkan, terasa setetes air jatuh ke pipi Prilly.

Prilly kembali menatap Salsha yang juga sempat melihat suasana diatas saja.

"Salsha, aku memang tidak tau Apa masalahmu yang pasti apapun masalahmu, INI adalah jalan yang SALAH.
Ayo pulang, Bicarakan baik - baik pada Kakakmu atau siapapun yang sedang bermasalah denganmu. Ayo pulanglah, sebentar lagi hujan."

"Kalau ingin pulang, PULANG SAJA ! Kamu tidak penting bagiku! Apapun, Yang kamu katakan tidak Bisa MENCEGAHKU!" Bentak Salsha.

Prilly melepaskan genggaman tangan itu.
Tak terasa hujan pun turun detik ini, mulai membasahi Prilly, Salsha dan sekitarnya.

"Biarkan Kak Ali MENYESAAAAAL atas keegoisannya itu! DIA AKAN melihatku TIADA dengan mengenaskan, aku ingin dia merasa bersalah padaku.
Selama ini, dia selalu mengekang hubunganku tapi kali ini dia KETERLALUAN setelah apa yang terjadi padaku, dia tetap saja tidak mengerti aku!"
Teriak Salsha beriringan dengan tangisannya.

"Baiklah, kau ingin tiada bukan? Ya, lompat saja Salsha.
Tapi, sebelum itu aku dengarkan aku sebentar saja ya?
Ketahuilah, setelah kamu tiada yang hilang nyawamu bukan masalahmu.
Tidak kah kamu Membayangkan bagaimana nasibmu setelah tiada? Siap bertemu dengan sang raja (Allah), sementara Penuh dosa?
Urusanmu dengan dunia memang putus, tapi akan ada urusan yang baru.
Salsha, Kamu itu pintar sebenarnya tapi tindakan bodoh yang kamu Pilih.
Kadang kita jangan mengatakan pada Allah bahwa kita punya masalah, melainkan katakan pada masalah bahwa kita punya Allah.
Semua akan baik - baik saja." ucap Prilly dengan nada lembut, berusaha bicara pada Salsha dengan baik - baik agar Salsha mengerti.

Wanita Akhir Zaman ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang