Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca 💖💙
Happy Reading ~
_____oOo______
Prilly berjalan menuju pintu rumahnya yang terbuka.
"PERGI DARI SINI !"
"Tapi, saya hanya ingin tau dimana Rasyid dikuburkan. saya ingin berkunjung kemakamnya,"
"TIDAK USAH! memang kau siapa hah!? pergi sanaaaa !"
Setelah terdengar mama ros berdebat dengan seorang pria didalam rumah, prilly melihat seorang pria keluar dari rumah secara paksa.
Prilly menghentikan langkahnya sejenak. muncul Ochi bersama mama Ros yang sedari tadi mendorong pria itu hingga keluar dari rumah.
Prilly mengerutkan keningnya.
Ia Bingung mengapa mama Ros sepertinya terlihat begitu tidak suka pada seorang lelaki yang setengah paru baya itu. siapa lelaki tersebut? muncul tanda tanya besar di benak PrillyLelaki tersebut menoleh kearah Prilly.
"Prilly ! SINI CEPAT MASUK," pinta mama Ros.
Prilly dengan cepat berjalan menghampiri mama Ros.
"Bawa Prilly masuK!" Pinta mama Ros kepada Ochi.
"Iya. Ayo Prilly masuk." Ochi berbalik seraya menarik tangan Prilly dan berjalan membawa Prilly masuk ke dalam rumah.
"Itu Prilly?" Tanya seorang lelaki tersebut.
"PERGI KAMU !"
Mama Ros segera melangkah mundur seraya menutup pintu dari dalam."Eh ! Eh!"
'Tok
'Tok
'Tok
"Buka! Saya ingin bertemu Prilly." ucapnya.
Mama Ros mengunci pintu dari dalam rumah kemudian ia berbalik dan melangkah berjarak 3 meter dibelakang Ochi dan Prilly .
"Sebenarnya siapa dia?" Tanya Prilly dengan nada pelan.
"Sudah, kita tidak usah ikut campur ya? Itu urusan mama," Jawab Ochi dengan nada pelan pula.
Prilly menganggukan kepalanya.
Ochi mengajak Prilly ke Sofa yang ada diruang tengah / ruang santai dirumahnya.
Ochi duduk disalah satu sofa, kemudian Prilly duduk di dekat sofa Ochi.
Sedangkan mama Ros terus berjalan meninggalkan Ochi dan Prilly."Kok kakak tidak pergi kuliah?" Tanya Prilly.
"Tidak. Kakak takut jadi tidak fokus saat pelajar dimulai." Ochi yang masih merasakan kehilangan sang papa, memutuskan untuk tidak pergi ke kampus.
"Hmmm begitu, padahal Ali kuliah lho," ucap Prilly.
"Oh ya? Dia kok jadi rajin sekali kuliah, beda dengan dulu,"
"Memang dulu seperti apa?" Tanya Prilly.
"Dulu, hampir 2 minggu kuliah hanya 1x saja,"
"Hmm, berarti perubahan dia sangat bagus ya,"
"Tentu saja. Apa ada alasan lain yang jadi motivasi dia untuk pergi kuliah?"
"Aku juga tidak tau,"
Ochi melihat kearah lain seraya melebarkan senyuman nya.
"Jangan - jangan, Ali kuliah karena ingin bertemu denganku," batin Ochi.
Ochi melempar pandangannya kearah Prilly, kemudian Ochi Bangkit dari duduknya.
"Kakak mau mandi, lalu pergi ke kampus," ucap Ochi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Akhir Zaman ( End)
SpiritualAku, Prilly latuconsina. Aku Bukanlah sosok seorang wanita sempurna Tidak mungkin menandingi kemuliaan seorang siti khadijah Tidak juga bisa mendekati ketakwaan siti Aisyah Dan tidak mungkin sama dengan kemuliaan siti fatimah Aku sadar... aku hanyal...