Part 19

1K 155 13
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~

Sorry for typo ✏

_______oOo_______

"AKU MENCINTAIMUUUUUUUU," teriak Ali.

Mendengar teriakan yang cukup lantang itu bukan hanya Prilly, Ochi dan Rayn yang menatap Ali. Tapi juga orang orang sekitar yang mendengar.

Ochi menatap Ali dengan tatapan kaget sekaligus tak percaya.
blBukan hanya Ochi saja, tapi Prilly sendiri tidak menyangka bahkan tidak percaya dengan apa yang sudah ia dengar.

Namun senyuman nampak terukir dibibir pink milik Prilly.
Kedua bola matanya mendadak sedikit dihiasi genangan cairan bening .

Ali tersenyum dengan mata yang juga berbinar binar melihat raut wajah Prilly yang dihiasi senyuman usai mendengar teriakan yang keluar secara spontant dari mulutnya.
Entah mengapa ia merasa sangat sangat lega telah mengungkapkan kalimat yang sudah bertahun tahun ia tahan, dan kini keluar begitu saja karena rasa Cemburu melihat Prilly dengan Rayn, juga rasa ketakutan yang mulai melandanya sejak kemarin.

Ali memantapkan kedua kakinya,  melangkah menuju tempat Prilly berdiri saat ini.
Ochi menatap langkah Ali dengan sendu.

Prilly membalikan seluruh tubuhnya agar berhadapan dengan Ali yang semakin mendekat kehadapannya.

Saat jarak hanya selangkah 1 langkah saja, Ali berhenti.

"Aku mencintaimu.."

Suara itu terdengar begitu tulus ditelinga Prilly.

'Jlebbb!'

Kalimat yang terulang menyadarkan Ochi bahwa yang ia dengar sebelumnya benar benar nyata . Rasa nya seperti tertancap anak panah dibagian hati.

"Mungkin terdengar aneh bagimu Prill, tapi ini kenyataannya !
Aku sudah menahan rasa ini sejak Dibangku SMA.
Kamu heran kan mengapa bisa aku tau namamu? Aku tau makanan kesukaanmu, aku tau tokoh kartun favoritmu, bukan karena aku peramal tapi karena Aku terus memperhatikanmu,
Terus mengikutimu, tanpa kamu tau.
Bahkan Aku kuliah dikampus ini, semata mata agar aku bisa melihatmu. Kamu alasan aku menipu dosen, berpura pura ke toilet  padahal ingin melihatmu. Sampai SEKARANG aku masih sering melakukan kebiasaan itu.
Yang kamu tau, kita baru saling kenal bukan? Itu mengapa setiap kali aku memberi kode bahkan mengungkapkan, kamu menganggap aku bercanda padahal tidak.
Hanya saja aku menahan diri untuk tidak bicara banyak soal perasaanku,
Karena aku sadar Wanita seperti dirimu Bukan butuh omongan melainkan sebuah keseriusan, dan sebagai bukti keseriusan aku ingin memperbaiki diri ini agar PANTAS untukmu."

Prilly terharu mendengar apa yang diungkapkan oleh Ali tentang perasaannya.

"Terimakasih, sudah jujur mencintaiku," ucap Prilly.

"Kamu tidak marah kan?" Tanya Ali.

Prilly menggeleng gelengkan kepalanya.

"Itu hakmu. Aku juga tidak bisa menyalahkan cinta."

Prilly melirik kebelakang Ali, dimana Ochi tengah berdiri dijarak beberapa meter dibelakang Ali.
Ochi meneteskan airmatanya dengan deras.

Prilly melirik kembali kearah Ali.

"Tapi, kamu tidak seharusnya ungkapkan itu,"

"Lalu aku harus apa Prill? Aku harus Diam lagi? Sampai Kamu jadi milik yang lain? Sampai aku terlambat?
tolong mengerti Prilly...
Jauh sebelum ini aku sempat berniat nanti saja ungkapkan perasaanku, saat aku bawa kedua orangtuaku kehadapanmu setelah diriku sudah baik.
Tapi nyatanya?
Aku tidak bisa terus mencintaimu dalam diam. Aku takut kehilanganmu."

Wanita Akhir Zaman ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang