Jangan lupa tekan tombol bintang ☆ sebelum membaca 💖💙
Happy Reading ~
_______oOo_______
Ali kini tiba di Rumahnya.
ia berjalan sembari menggerak gerakan kepala ke kanan dan kiri secara bergantian.
Aliando melangkahkan kedua kakinya di ruang utama, Pandangannya melihat Salsha tengah tertidur dengan posisi duduk bersandar di sofa .Ali menujukan langkah kearah sofa tempat Shalsa ketiduran. setiba disana, Ali duduk Tepat disamping Shalsa. tangan Ali bergerak, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah Shalsa.
Shalsa merasa terusik, hingga terbangun dari tidurnya yang berlangsung belum lama.
Shalsa membuka matanya, yang menangkap Ali.
Shalsa menjauhkan punggung dari kepala sofa."Kakak?"
"Kamu lelah ya?" tanya Ali.
"Lumayan kak. aku baru pulang ngantor, tapi ayah sudah dikamar kok. aku ketiduran disini, huft.. urusan dirumah Prilly sudah beres?"
"Sudah beres. lebih baik, kamu jangan bekerja lagi," ucap Ali.
"Haha, kalo aku tidak bekerja siapa yang bantu ayah ngelola perusahaan kita?" tanya Shalsa.
"Kakak," jawab Ali.
"What!? Seriously? hahaha." sontak Shalsa tertawa.
"Hey! Really Shalsa."
Shalsa berhenti tertawa, menatap Ali dengan serius.
"Benar?" tanya Shalsa.
"Tentu saja. kau kan sedang hamil, tidak boleh kecapean,"
"Ya sudah, mulai besok kakak gantikan aku. pagi ngantor dan pulang ngampus, ngantor lagi. ya?"
"Tuh, Kalau kau terus bekerja seperti itu bisa - bisa nanti berpengaruh dengan kandunganmu,"
"Ya aku sih dengan senang hati, menyerahkan posisiku dikantor kepada kakak." Shalsa tercengir.
"Dasar." wajah Ali mendatar.
Shalsa terkekeh pelan.
"Sudah ya, aku kekamar. aku sangat ngantuk sekali." Shalsa bangkit dari duduknya.
"Yasudah, sana,"
"Selamat malam kak." Shalsa menyingkir dari samping Ali. ia berjalan meninggalkan Tempat Ali duduk.
"Selamat malam juga," sahut Ali.
Ali memalingkan pandangannya kedepan sana.
ia melebarkan senyuman dibibirnya."Sudah waktunya aku bekerja, jadikan nanti tinggal aku membawa orang tuaku ke rumah Prilly." Ali tersenyum berseri seri.
"Sepertinya ada orang gila baru,"
Ali refleks melempar pandangannya kearah sumber suara. Terlihat Cemal baru saja tiba diruang utama dan duduk disofa lain yang bersebelahan dengan sofa Ali.
"Ya, dan kau orang gila Lama," jawab Ali.
"Kenapa senyum - senyum?" tanya Cemal.
"Kepo!" sahut Ali.
"Kepo is care," jawab Cemal.
"Woaa! pintar sekali menjawab ya,"
"Iyalah. ayo, katakan kenapa?" tanya Cemal penasaran.
"Besok aku mau bekerja,"
"Wuih! ada musibah apa sampai tiba tiba mau bekerja?" tanya Cemal.
"Sialan! awas jangan katakan ini dulu pada ayah,biar besok jadi kejutan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Akhir Zaman ( End)
EspiritualAku, Prilly latuconsina. Aku Bukanlah sosok seorang wanita sempurna Tidak mungkin menandingi kemuliaan seorang siti khadijah Tidak juga bisa mendekati ketakwaan siti Aisyah Dan tidak mungkin sama dengan kemuliaan siti fatimah Aku sadar... aku hanyal...