Part 15

1.1K 148 12
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~

Sorry for typo 😊


_______oOo_______

"Tidak mungkin, kebetulan! Kamu pasti membeli martabak lalu pergi jalan - jalan dengan Ali, benarkan?"

Prilly menggeleng gelengkan kepalanya dengan cepat.

"Kamu sudah tau kan, Ochi menyukai Ali ! Lalu kamu mengapa tidak menjaga perasaan kakakmu?"

"Tapi, Prilly tidak jalan jalan dengan Ali mah,"

"JAUHI ALI! Kalau Ochi lihat tadi, dia bisa MARAH, Dia bisa sedih karena ulahmu ini,"

"Lihat apa mah?"

Spontan Mama Ros menolehkan kepalanya kebelakang dan Prilly mendongakkan kepalanya untuk memalingkan pandangannya kearah sumber suara.

Ochi berjalan menghampiri tempat sang mama berdiri berhadapan dengan Prilly.

"Ini ADIKMU ! Mama melihatnya pulang bersama Ali," jawab mama Ros.

Prilly membulatkan kedua bola mata dan juga mulutnya.

"Mungkin ini alasan mengapa dia lama sekali. Rupanya, dia sedang menusukmu dari belakang Ochi."

Prilly menggeleng gelengkan kepalanya, menatap Ochi dengan pandangan penuh harapan Ochi tidak percaya dengan pernyataan sang mama.

"Benar Prill?" Tanya Ochi.

"Memang benar kak, aku diantar  Ali tapi itu tidak senghaja karena dijalan aku diganggu preman lalu kebetulan ada  Ali.
Dia menolongku kak, kemudian dia menawarkan aku untuk diantarkan pulang. Kalau orang lain yang ada diposisiku, aku rasa Ali juga akan melakukan hal yang sama, ini sifat manusiawi bukan?"

Ochi menatap serius sorotan mata Prilly ketika menjelaskan kepadanya.

"Ini, bahkan Ali mengganti martabak kakak karena dijalan hampir dingin jadi dia membeli yang baru agar sampai ditangan kakak masih hangat." Prilly menyodorkan plastik hitam berisikan kotak makanan (martabak) yang dibeli oleh Ali diperjalanan tadi.

"Benar Ali menggantikan nya?" Tanya Ochi.

"Kakak bisa menanyakan langsung pada Ali," jawab Prilly.

"Bohong ! Ochi, dia pasti berbohong padamu. Adik yang kamu sayang-sayang ini ternyata ingin menikungmu,"

"Tidak mah." Ochi melirik kearah sang mama sekilas kemudian kembali menatap Prilly.

"Tidak bagaimana? Jelas jelas mama melihat dia diantarkan oleh laki laki yang kamu sukai,"

"Prilly membenarkan hal itu, tapi dia sudah menjelaskannya dengan jujur.
Mah.. dia adikku. Dia tidak mungkin sejahat itu padaku mah," jawab Ochi.

"Ali juga belum tentu menyukai aku kan? Aku juga tidak menyukai Ali, kakak tenang saja ya? Kami hanya berteman,"

"Iya Prill, kakak percaya kok.
Kakak mengenalmu sejak kecil, kakak tau kamu seperti apa,"

Prilly maju selangkah kehadapan Ochi kemudian ia memeluk Ochi.
Ochi membalas pelukan dari Prilly, dan mengusap ngusap kepala Prilly yang tertutup kerudung.
Prilly dan Ochi sama sama memejamkan matanya.

Mama Ros memutar bola matanya dengan malas, kemudian ia berbalik dan berjalan meninggalkan Ochi dan juga Prilly.

Lalu Ochi dan Prilly sama sama melepaskan pelukan seraya membuka matanya.

"Maafkan ucapan mama tadi ya?"

"Aku mengerti. mama khawatir padamu. itu wajar kak,"

"Jangan dimasukan ke hati ya?"

Wanita Akhir Zaman ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang