Masih ada kereta yang akan lewat

207 8 0
                                    

Bagian ini bersifat curahan  hati saja, 98% real. Jelang kisah bersama Rino

Kelanjutan dari Puspa indah taman hati.

Tiga bulan kemudian Bang Rahman dan Kak Nurlita menikah, aku tak menghadiri acara pernikahan dan peresmian mereka. Aku tak sanggup untuk melihat mereka bersanding di pelaminan, tapi aku harus ihklas kan untuk kebahagian orang yang paling aku sayangi. Beberapa hari kemudian Bang Rahman menemuiku dan menanyakan mengapa aku tak hadir di hari pernikahannya. Berbagai alasan aku cari untuk mengatakan pada nya kenapa aku tak hadir waktu itu.

Sejak Bang Rahman menikah hidup ku seakan sudah tak bergairah lagi, satu sisi aku harus mengiklaskannya, di sisi lain aku sangat merasa kehilangan, membuat aku sering melamun. Di toko, saat kuliah pun aku sudah tak bersemangat, ditambah lagi sikap makcik yang semakin menjadi jadi memarahi ku dengan tanpa alasan yang jelas.
Hidupku kacau.

Memang, semenjak aku kuliah lagi dan mengambil jurusan yg bukan keinginannya, sikap Makcik semakin antipati padaku,komunikasiku dengan makcik cuma sekedar saja.

Puncaknya kemarahan makcik saat Nazril anaknya yg sudah empat tahun itu terjatuh didekat aku saat aku menyusun barang di toko.
Aku tak sengaja membuatnya terjatuh dan terluka di bagian dahi karena terjerembab ke lantai.

Nazril mengadu ke ibunya sambil menangis dengan mengatakan aku yang membuatnya terjatuh.

Aku membantah bahwa aku tak sengaja membuatnya jatuh, dan kami bertengkar karena kesabaran ku sudah habis.

Makcik berdalih aku memang sengaja mendorong Nazril karena sering melihat aku memarahi Nazril.

Kalau aku sering memarahi si Nazril memang iya, karena dia bandel sering mengganggu aku saat aku bekerja ujarku.

"tapi saya tak mungkin mau membuatnya terluka, makanya makcik ajarin anaknya sedikit, jangan membiarkan saja kalau anaknya berbuat nakal dan mengganggu." ujarku.

Muka makcik merah padam saat aku mengatakan demikian.

"ohh... sudah pinter kamu ya....!"

"sudah besar sekarang.
sudah berani membantah dan mengajari orang tua." ujar makcik dengan muka yang sangat marah.

Lalu aku bergegas pergi dari hadapan makcik, aku tak mau pertengkaran semakin besar.
Pakcik saat itu sedang tak ada di toko.

Aku bergegas ke ruang tidurku di lantai dua ruko, dan sejak sore itu aku tak turun lagi ke toko. Aku merenungi apa yang sudah ku lakukan.
Apa aku salah, sedikit membantah? Aku tak mau seperti kerbau di cocok hidung terus, aku harus membantah karena sikapnya yang sudah sangat keterlaluan.

Sebenarnya bukan untuk kali ini saja hubunganku merenggang dengan makcik, disaat masih sma pun sudah sering terjadi, sehingga kadang kadang aku berangkat sekolah tanpa sarapan pagi.

Malamnya aku di sidang sama pakcik karena kejadian tadi sore, aku hanya diam tak bisa membantah, aku bisa melihat kemarahan pakcik atas hasutan makcik.
Tak pernah pak pakcik memarahiku seperti ini, kalau biasanya ada kesalahanku cuma menegur dan menasehati saja, aku bisa memakluminya, tapi kali ini kemarahannya karena melihat Nazril terluka dan atas hasutan makcik, aku hanya bisa diam.

"percuma aku membantah, siapa pun tak akan percaya." pikirku.

Sejak saat itu hubunganku dengan pakcik juga ikut merenggang, seminggu kemudian aku minggat dari toko pakcik, dengan membawa beberapa potong pakaian saja yang sudah aku titipkan dulu di sebuah kios yang tak jauh dari toko, sepulang kuliah aku ambil kembali dan langsung pulang ke kampung.

Selama itu aku kuliah pulang pergi tiap hari dari kampung dengan uang pemberian dari pakcik di awal bulan kemarin.

Aku tahu sebenarnya makcik senang kalau aku pergi dari situ, posisi aku di toko pasti akan di gantikan sama adiknya yang pemalas dan bandel dan pernah tak naik kelas itu, dan pernah sekelas dengan aku waktu kls tiga smp yang umurnya dua tahun di atas aku. Buktinya memang demikian, sudah hampir seminggu aku minggat pakcik belum menemui aku di kampung, mereka pasti sudah tahu aku pasti pulang ke kampung,
kemana lagi pergi kalau bukan pulang ke kampung, aku tak punya saudara lain yang tinggal di kota.

SENYUM YANG DI RAMPAS (revisi).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang