Irwan adikku bag:2

282 5 0
                                    

Aku melirik ke arah jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 15:10 sore. Aku baru saja menyelesaikan pr yg di berikan Bu Ratna di sekolah tadi pagi. Aku susun kembali buku buku yang madih berantakan itu di meja belajarku.

Irwan masuk ke kamar yg sekaligus kamar tidur kami berdua, dan sedikit mengagetkan aku.

"minta uang dong kak! Seribuuu ajhaa." kata Irwan dengan manja.

"buat apa sih dek?" tanyaku.

"mau beli jajan kak. Tadi minta sama ibu enggak dikasih." jawab Irwan.

"mau jajan apalagi? Tadi kan baru saja makan siang." kataku.

"mau beli minumam jeruk kak." jawab Irwan.

"ohh.. pantesan ibu nggak ngasih. Adek...adek, jangan sering minum minuman yang asem, ingat kata dokter kemarin, adek nggak boleh minum yang asem asem." kataku.

"minuman instant itu banyak mengandung sodium glutamate, pemanis buatan dan asam sitrat, tidak baik bagi tubuh kita, sodium bisa mengakibatkan penyempitan saraf, asam sitrat tidak baik buat lambung." kataku lagi.

"ahh... kakak pelit! sama aja kayak ibu. Bilang aja kakak gak mau kasih." kata Irwan sambil merengut.

"Irwan.. Adik kakak yg sangat kakak sayangi. Dengar..! Bukan nya kakak pelit, tapi kakak sayang sama Irwan, kakak nggak mau terjadi apa apa pada Irwan." kataku sambil sedikit berjongkok dan kedua tanganku memegang bahu Irwan.

"ihh... kakaaakk...!"

Sejurus kemudian Irwan melepaskan tangan ku dan mengobrak abrik meja belajarku, sehingga meja belajarku kembali berantakan yang baru saja aku rapikan tadi.

"Irwaaan... apa apa an sih! Kenapa meja kakak di obrak abrik? Jadi berantakan lagi kan?" tanyaku sedikit kesal.

Tapi Irwan masih saja meng obok obok meja belajarku sehingga buku pelajaranku ada yg jatuh.

"tuh kan buku buku kakak pada jatuh." kataku.

Lalu irwan memungut salah satu buku yg jatuh, ternyata buku catatan Julia yang aku pinjam tadi siang.

"ada poto cewek?" celutuk Irwan dengan gaya khas nya sambil menarik photo itu dari dalam buku, sehingga aku jadi kaget, ternyata di dalam buku bahasa Indonesia yang aku pinjam tadi siang itu ada photo nya Julia yang aku sendiri belum melihatnya, karena aku sendiri tidak tahu ada photo di dalam buku itu.

Aku tak tahu apakah Julia memang sengaja atau tidak menaruh photo itu di dalam bukunya. Memang beberapa hari ini aku lihat Julia sangat perhatian sama aku, dan sering curi curi pandang padaku.

"poto cewek? Ini cewek kakak ya?" tanya Irwan yang kelihatanya penasaran sekali dengan photo itu.

"huusss...! cewek.. cewek!" kataku kesal.

"Irwan! Taruh kembali potonya kedalam buku itu!"
Perintahku.

Tapi Irwan bukannya menaruh kembali potonya ke dalam buku malah teriak teriak sambil memandang potonya Julia.

"Kakak sudah punya ceweek!"

"Kakak pacaraaan!"

"Ibuuu...! kakak sudah punya ceweeekkk...!

Irwan terus teriak teriak membuat ku makin kesal dan takut di dengar ibu.

Aku berusaha merebut photo Julia dari tangan Irwan tapi dengan cepat Irwan mengelakkan tangannya, sehingga terjadi kejar kejaran antara aku dan Irwan sampai ke ruang tengah.

Ketika aku berhasil menangkap tubuh Irwan dan merangkulnya, kakiku kesandung ujung karpet yg menyembul, sehingga aku terjatuh dan menimpa tubuh Irwan. Irwan masih berusaha tak memberikan photo itu padaku, dan masih mengelak dengan tertawa tawa, walau nafas nya sudah ngos ngos san.

SENYUM YANG DI RAMPAS (revisi).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang