Desember kelabu💦😢

203 5 0
                                    

Kejadian detik-detik gempa dan tsunami menerjang Banda Aceh Minggu 26 Desember 2004.

Real story dari penulis, tidak ditambah dan tidak di dramatisir.

Selamat membaca!

Sabtu sore 25 Desember 2004.

Langit kawasan Banda Aceh dan sekitarnya di selimuti awan tebal (real). Sepertinya akan turun hujan yg sangat deras. Memang sudah beberapa hari ini banda aceh dan sekitarnya di waktu sore sering di siram hujan kadang berlanjut hingga malam hari.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore, aku istirahat sejenak, masih ada satu kamar lagi yg belum aku servis.

Aku istirahat sebentar sambil di temani segelas kopi dan rokok kesayangan ku saat itu yakni GG Surya, yg aku beli tadi, cukup tiga batang saja di kios bang Mustari yg mangkal di depan hotel.

Aku duduk di dapur sendirian untuk menghilangkan penat di kepalaku yg menghantuiku dalam beberapa hari ini. Teman teman hotel tak tahu pada kemana, jadi aku cuma sendirian saja disitu.

Hatiku gelisah tak menentu seakan langit yg menghitam itu ikut membuat pikiranku makin takut dan kacau. Aku teringat terus dengan anakku di rumah, ingin aku cepat cepat pulang tapi kerjaanku belum selesai. Beberapa hari ini anakku sering menangis tanpa sebab yang jelas terutama di sore hari jelang magrib dan malam hari.

Walau anakku menangis tapi airmatanya tidak keluar, dan suhu badannya juga tidak panas, tapi seperti ketakutan melihat sesuatu, sehingga istriku dan ibu mertuaku di buatnya bingung, tapi kalau dalam keadaan tenang anakku sering sekali memandang photo pra wedding kami yg digantung di dinding kamar dengan terus menerus seperti ada makna dalam pandangannya, tapi dia tak bisa mengatakannya.

Di tambah lagi dalam sebulan ini aku sangat sering bermimpi yg aneh aneh di malam hari. Aku pernah bermimpi banjir masuk ke rumah kami dan memenuhi kamar tidur kami. Juga aku bermimpi seakan akan aku pergi mengantar isteriku yg mau pergi entah kemana. Aku juga pernah bermimpi aku tidur dengan perempuan lain di atas ranjang, perempuan yg tak aku kenal rambutnya panjang berkulit hitam manis. Di dalam mimpi itu aku lihat isteriku duduk di sisi ranjang persis di dekat kakiku dan memandang ke arah kami dengan pandangan kosong dan tak bicara apa apa.

Seminggu yg lalu istriku juga cerita padaku dia mimpi kecebur bak mandi bersama anak kami ketika dia memandikan anak kami. Itu semua membuat aku semakin ketakutan, dan tak ingin kehilangan mereka, istriku dan anak semata wayang ku yang sangat aku sayangi.

Akhirnya semua arti dari mimpiku dan ketakutanku itu besok paginya terjawab sudah😓😓😓.

Minggu 26 Desember 2004.

Aku terbangun pukul 07:10 pagi setelah tertidur kembali usai sholat subuh tadi, dari tadi malam aku masih kurang nyenyak tidur, anakku masih terus menangis beberapa kali.

Aku bangkit dari tempat tidur dan ke kamar mandi, di kamar mandi aku dapati istriku sedang memandikan anak kami, aku langsung mandi bersama mereka.

Selesai mandi, isteriku menyediakan sarapan dan segelas kopi buat ku. Selesai sarapan aku ngopi di dalam kamar sambil bermain dengan anakku. Isteriku sedang membedaki anak kami yg baru di pakaikan baju oleh isteriku. Jam sudah menunjukkan pukul 08:10.

Tiba-tiba bumi berguncang, ada gempa bumi. Memang getaran yg terasa pertama kali tidak terlalu kuat, aku mengajak isteriku keluar dari kamar untuk keluar dari rumah, awal nya isteriku santai saja dengan mengatakan.

"enggak apa apa bang! Gempanya enggak kuat." kata isteriku.

Tapi aku langsung menarik isteriku dan anak kami yang ada di dalam gendongannya untuk segera keluar dari dalam rumah.

SENYUM YANG DI RAMPAS (revisi).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang