Puspa indah taman hati_Bukan kau yang pertama 1

288 6 0
                                    

Beberapa hari kemudian setelah pertemuan kembali dengan Bang Rahman,
setelah sekian lama berpisah...

Sabtu sore, seperti biasa aku sedang jaga toko sendiri, kebetulan jadwal kuliahku pagi hari, tiba tiba telpon berdering.

"pasti dari toko agen tempat pakcik sering berbelanja." pikirku.

Segera aku angkat telpon yang sudah berdering tiga kali itu.

"Hallo..! dari mana? Dengan siapa ini?" Tanyaku.

"Assalamu'alaikum...!
apa ini dengan toko Pd. Rahmat?"

Terdengar olehku sebuah suara di ujung telpon.

"Waalaikumsalam...! ya, benar..! ini dengan siapa ya?" jawabku, dan balik bertanya.

"Ini dengan Rahman temannya Agus,apa Agus ada?"

Terdengar kembali pertanyaan dari seberang sana.

"ohh... Bang Rahman? ini dengan Agus sendiri Bang...!" jawabku.

"ohh dek Agus....
syukurlah dek, kebetulan dengan adek sendiri." jawab Bang Rahman di dalam telpon.

"gimana dek..? udah sehat kembali?" tanya Bang Rahman.

"Alhamdulillah bang sejak keluar dari tempat praktek abang langsung sembuh." kataku.

"ahh.. adek kayak sakit rindu aja," kata Bang Rahman bercanda.

"hehehe...!"

aku jadi tertawa bicara dengan Bang Rahman.

"jadi adek tidak tebus obatnya?" tanya Bang Rahman lagi.

"di tebus sih bang, tapi cuma setengah resep saja, itupun belum habis saya minum," jawabku.

"iya dek adek, habisin minum obatnya, kalau sudah benar benar sehat, enggak usah di tebus lagi obatnya." pesan Bang Rahman.

"iya bang.. sekarang udah sehat lagi koq, kepala sudah enggak berat lagi sudah seperti biasa lagi," kataku.

"ohh ya dek, sebenarnya abang besok mau ajak adek jalan jalan, adek mau kan?" tanya Bang Rahman.

"jalan jalan? Hmmm... gimana ya?" jawabku.

"besok kan minggu, hari libur, kebetulan abang juga tidak ada piket, adek pasti bisa kan? katanya kalau hari minggu adek juga libur, enggak jaga toko?" tanya Bang Rahman lagi.

"iya sih bang..!" jawabku.

"Abang masih kangen sama adek setelah kita bertemu kembali kemarin dulu, Abang pingin melepas rindu lagi sama adek, Abang kangen.. banget. kata Bang Rahman lagi.

"Iya bang.. Agus juga kangen sama abang, Agus ingin kayak dulu lagi." kataku.

"nah adek kangen juga kan?"

"besok Abang jemput ya..!" kata Bang Rahman.

"baik lah bang, aku usahakan." jawabku.

"nah..!gitu dong..!" kata Bang Rahman.

"kita pergi sama siapa lagi bang..?" tanyaku.

"kita berdua saja, kalau ajak orang lain enggak asik dong." jawab Bang Rahman sambil tertawa.

"hehehe...!" aku juga ikut tertawa.

"kita pergi kemana sih bang?" tanyaku.

"besok adek akan tahu sendiri." kata Bang Rahman yang membuat aku jadi penasaran.

"tapi Abang jemputnya jangan ditoko ya Bang! aku enggak mau nanti banyak pertanyaan dari makcik." ujarku.

"lalu Abang jemput di mana?" tanya Bang Rahman.

SENYUM YANG DI RAMPAS (revisi).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang