Puspa indah taman hati

294 7 0
                                    

Masa libur panjang kenaikan kelas telah usai, dan kini kembali ke bangku sekolah, aku pun sudah duduk di kelas tiga.
Teuku sudah pindah kembali ke kota L dan kembali melanjutkan kelas tiga di sekolah yang dulu di kota L.

Hari-hari kulalui dengan kekosongan dan terasa hampa, tak ada lagi Teuku di sampingku yang selalu mengisi hari-hariku.
Tak satu pun surat yang datang padaku (masanya belum ada hp), sampai libur semester pun Teuku tak ada kabar berita.
Janji dia akan pulang ke rumah orang tuanya dan janji akan mengajakku ke kota L di saat musim libur tiba tak terbukti, janji janji hanya lah tinggal janji tak satu pun yang menjadi nyata.
pernah kepikiran oleh ku untuk pergi ke rumah orang tuanya untuk menanyakan tentang Teuku dan alamatnya di kota L, akhirnya ku urungkan aku merasa tidak enak dan malu, akhirnya hanya pasrah dan menunggu semoga nanti akan bertemu lagi.

Aku terus belajar dan belajar supaya nilai nilaiku tidak anjlok. Alhamdulillah kini aku telah lulus sma dengan nilai yang terbaik, aku bersyukur walau hanya menempati posisi ketiga di ujian akhir kemarin.

Banyak guru yang sayang padaku karena aku anak yang tidak banyak tingkah dan selalu sopan, terutama Bu Linda, guru sejarah dan pspb yg dua kali berturut menjadi wali kelasku dari kelas dua sampai kelas tiga sering memberi nilai plus padaku, aku sering membantu Bu Linda disaat selesai belajar memeriksa hasil ulangan murid murid anak kelas dua.

Setelah lulus sma aku ingin mendaftar di sebuah universitas negeri ternama di kotaku, sebenarnya aku sangat ingin kuliah di fakultas kedokteran seperti pesan Bang Rahman dulu, dan sebagai pilihan kedua aku ingin memilih fakultas tehnik, tapi makcik tidak menyetujui dan terus memaksaku untuk memilih program diploma fakultas calon guru, makcik melarang aku masuk kedokteran dengan alasan waktu kuliah yang sangat panjang, bisa menempuh waktu lima sampai enam tahun, tentu biaya yang di butuhkan sangat tidak sedikit ujar makcik saat itu.

Aku harus mengikuti keinginan makcik dan mendaftar di fakultas calon guru.
Dengan di temani kakak sepupuku yang sudah dua tahun menjadi mahasiswi di universitas itu, akhirnya aku mendaftar di fakultas diploma calon guru.

Tak pernah terbersit dalam hatiku untuk menjadi seorang guru, karena aku tak suka profesi menjadi guru, karena aku seorang pendiam dan tak banyak bicara, aku tak sanggup nanti kalau menjadi guru akan berhadapan dengan murid murid sekolah, apalagi kalau muridnya bandel.
Akhirnya aku melakukan test asal asalan dan sudah tak berharap untuk lulus. Dan akhirnya memang demikian adanya aku dinyatakan tak lulus dalam ujian pemilihan mahasiswa baru di universitas tersebut.

Sedangkan Rina teman smp ku dulu yang juga tetangga depan rumahku di kampung tetap melenggang di universitas itu di program diploma calon guru di jurusan tata boga, sedangkan Teuku aku tak tahu kabar beritanya dimana dia melanjutkan kuliah.

Bagaimana dengan edo? yang juga teman smp ku yang pernah menjadi teman paling akrabku dulu?
dari Rina aku tahu Edo juga tidak lulus di universitas tersebut dan Rina sendiri belum tahu dimana Edo melanjutkan kuliahnya.

Setelah tamat sma dan tak lagi melanjutkan kuliah hari hariku kini hanya di habiskan di toko membantu pakcik, dan sangat jarang untuk keluar, sehingga aku tak punya teman dan tak ada kawan untuk bercanda, dan selalu dalam kesendirian, aku baru ada waktu bebas ketika hari minggu karena hari minggu toko pakcik tetap tutup seperti dulu, waktu tersebut aku pergunakan untuk pulang ke kampung bercengkrama dengan ponakanku yang sudah mulai besar, dan menjumpai teman teman kecilku dulu.

Di tahun kedua setelah tamat sma, pakcik menyuruhku untuk kembali masuk kuliah, tapi aku sudah tak bersemangat untuk kuliah lagi, apa lagi kalau kembali mendaftar di fakultas calon guru, tapi pakcik mengatakan aku bebas masuk ke fakultas yang aku inginkan.

Sebenarnya dulu pakcik juga setuju saja aku mau kuliah di kedokteran atau di tehnik tapi pakcik tak mau ribut dengan makcik dan memilih diam saja.
Tapi untuk kali ini pakcik menyuruhku untuk kembali masuk kuliah dan bebas memilih jurusan yang aku suka. Akhirnya aku mendaftar di universitas swasta terkemuka yang setara dengan universitas negeri di kotaku, aku kembali memilih fakultas yang menjadi cita citaku sejak dulu, kedokteran dan fakultas tehnik sebagai pilihan kedua.

SENYUM YANG DI RAMPAS (revisi).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang