Selamat datang masa remaja:2

387 10 0
                                    

Beberapa hari kemudian aku bertemu dengan Rina di kampung saat aku sedang menunggu angkot hendak ke kota.
Rina tanya padaku, aku sudah mendaftar di sma mana.

"aku belum daftar di sekolah mana pun Na!" jawabku.

"Pakcik ku bilang nanti daftar di sma swasta aja di kota." kataku lagi.

"kata pakcik ku kalau kita dari sekolah di kampung sangat susah untuk tembus di sma negeri di kota." lanjutku.

"kamu daftar
sama aku aja di sma 3, Edo juga daftar di sana." sebut Rina.

Edo daftar di sma 3 sama dengan kamu?" tanyaku.

"iya Gus..! Edo udah dua hari yang lalu daftar disana,
aku rencananya besok akan daftar sama papa ku." sebut Rina.

"kamu coba aja daftar di situ siapa tau lulus, Edo aja yang nilainya lebih rendah dari kamu aja juga daftar di situ."  sebut rina lagi.

"tapi aku nggak yakin na, itu kan sma favorit, kalau kamu sih aku yakin bisa lulus disitu kamu kan pinter." kataku.

"coba aja dulu siapa tau bisa bernasib baik kamu bisa lulus disitu." kata Rina.

"kamu bilang kamu itu tidak mendaftar di sma negeri manapun, nanti kalau tidak lulus kan masih bisa lanjut di sma swasta." kata Rina lagi.

"iya juga sih Na. pakcik ku nyuruh aku sekolah di kota saja supaya tak bolak balik lagi kota dan kampung karena aku akan tinggal di sana." kataku.

"coba aja dulu siapa tau mendapat nasib baik, kalau mau besok kita berangkat sama sama." kata Rina.

"baik lah Na aku ngomong ma pakcik ku dulu gimana baiknya." kata ku.

"jam berapa besok kamu berangkat? kalau aku jadi daftar disana aku akan pulang pagi pagi sekali besok untuk berangkat sama kamu." tanyaku.

"nggak usah Gus, gak usah pulang lagi aja kali, kamu tunggu aja kami di toko pakcik kamu besok jam sembilan pagi kami akan jemput kamu di toko ok..?" kata Rina.

"baiklah Na, aku tanya pakcik dulu, sampai besok ya! kataku setelah aku lihat dari jauh ada sebuah angkot yang akan lewat menuju ke kota.

Lalu aku meninggalkan Rina naik ke angkot menuju ke kota, sedangkan Rina aku lihat kembali masuk ke halaman rumahnya.

 Sampai di toko aku bicara sama pakcik akan mendaftar saja di sma 3 bersama Rina tetangga depan rumah, besok pagi.
Pak cik setuju saja tapi jangan terlalu berharap untuk bisa lulus karena nilai ijazah kamu pas pasan saja, kata pakcik saat itu, dan akhirnya besok aku benar benar mendaftar di sma favorit tsb bersama Rina.

Sebenarnya jauh dalam lubuk hatiku aku sudah yakin gak bakal lulus di sekolah tersebut, karena yg bersekolah di situ rata rata anak orang berada dan anak orang berpengaruh, tapi aku ingin mencobanya dengan tanpa membawa embel embel beking di belakang ku, dan kalau aku lulus nanti murni dari hasil jerih payah ku sendiri, dan juga hanya karena Edo juga akan sekolah disitu. Aku ingin dekat kembali dengan Edo setelah selama ini hubungan kita sempat merenggang. Aku masih mencintai edo?
Jawabannya iya, bagaimana dengan julia? Aku sudah tak memikirkan Julia lagi sejak perpisahan di smp kemarin itu dan sudah tak pernah ketemu lagi, dan yang aku dengar Julia tak jadi masuk sekolah perawat tapi tetap melanjutkan sma di kampung.

Setelah di lakukan test masuk sekolah hari pengumuman pun tiba.

Aku berada di dalam kerumunan para calon siswa siswi di sekolah favorit tsb yang sedang melihat hasil pengumuman lulus atau tidak, banyak yg berteriak kegirangan karena melihat nomor peserta test mereka terpampang disitu, dan tak sedikit yang berwajah sedih pertanda tak lulus dalam ujian test.

SENYUM YANG DI RAMPAS (revisi).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang